4 Kali Pijat Relaksasi Selama Pandemi

01.44.00 wawaraji 0 Comments




Pijat refleksi dan relaksasi seluruh badan menjadi ritual rutin Duoraji untuk melemaskan otot-otot yang tegang setelah lelah bekerja atau bepergian. Bahkan saat saya masih bekerja di media dahulu kala, ritual ini wajib dilakukan sebulan sekali. Pandemi COVID-19 mengubah semua kebiasaan, apalagi interaksi terapis sangat sulit dihindari untuk perawatan tubuh semacam ini.

Dua tahun pertama pandemi, saya sama sekali tidak berani menjajal perawatan tubuh meski spa langganan menerapkan protokol kesehatan ketat. Lagipula, layanan spa menjadi salah satu yang terdampak aturan pembatasan aktivitas di masa pandemi. Meskipun saya tahu betul beberapa tempat sudah sejak lama mempraktikkan pemakaian masker pada terapisnya saking jarak interaksinya sangat dekat dengan pelanggan. Namun tetap saja berada di satu ruangan minimal satu jam bersama orang bukan serumah, masih was-was rasanya. 

Saat pandemi mulai mereda, aturan PPKM juga longgar, serta vaksinasi sudah sampai pada level booster tetap saja saya masih khawatir. Maklum, sejak pandemi tahun kedua kami kembali ke rumah orangtua, satu rumah untuk menjaga keduanya yang semakin sepuh, jadi satgas keluarga. Kami sangat membatasi interaksi di luar rumah demi kesehatan bersama. Terlalu besar risikonya kalau kami santai dan terlampau longgar.

Memasuki pandemi tahun ketiga, setelah semakin banyak fasilitas publik mewajibkan karyawannya vaksinasi, penerapan protokol ketat menjadi nilai jual usaha jasa, pelan-pelan Duoraji adaptasi. Masih agak khawatir karena prinsip saya, vaksinasi dua dosis terpenuhi namun kalau suka kelayapan tanpa batas dan tidak pernah swab, siapa yang tahu kondisi karyawan sehat atau terinfeksi? 

Kalau gejala menurut saya sulit mendeteksinya, bahkan bisa dimanipulasi, sakit tapi bilang sehat atau setidaknya merasa sehat. Senjata adaptasi saya adalah berpikir baik dan menjaga prokes pribadi setidaknya dengan tidak melepas masker di mana pun di area publik. Selain itu, badan yang mulai terasa enggak karuan karena hampir tiga tahun tidak pijat, mengalahkan semua rasa khawatir itu. Kami butuh relaksasi tubuh dengan body massage. 

Selama pandemi setidaknya empat kali Duoraji pijat relaksasi di Jakarta dan Bandung.  Tentunya di tempat langganan kami dan itu pun kami screening lagi dengan juga mencari informasi dari pengalaman teman yang sudah kembali pijat di situasi yang berbeda ini.

Ini destinasi spa pilihan Duoraji:

1.  Cozy Spa Radio Dalam Jakarta Selatan

Mengenal Cozy Spa dari pusatnya di Bali, bertemu dengan dua perempuan hebat pemilik usaha jasa favorit ini, bikin saya enggak bisa pindah ke lain hati. Sewaktu masih menjalani profesi wartawan dengan ritme kerja luar biasa padat, pijat di Cozy selalu sukses menjadi terapi tubuh mengembalikan stamina. Setelahnya pun saya dan suami selalu happy jika bisa luangkan waktu bersama di Cozy Radio Dalam Jakarta, yang ternyata kepemilikannya pasangan pengusaha Yoris Sebastian dan Istri. 

Body Massage di Cozy sejak sebelum pandemi sudah sangat menekankan prokes dan menghargai privasi. Teknik pijatan yang khas bertujuan untuk pemulihan stamina terbukti berhasil di tubuh kami. Suasana serba toska yang jadi ciri khasnya, akuarium yang menenangkan, gemericik air sejak menunggu di lobby, serta pelayanan yang sangat menghargai me time bikin betah berlama-lama. Sesudah 1,5 jam perawatan tubuh, selalu segar dan bikin bahagia. Tak terkecuali di masa pandemi, Cozy Spa menjadi pilihan yang bikin nyaman dan aman, karena memang sudah lama mempraktikkan higienitas dalam pelayanannya.

2. Zen Bandung

Sejujurnya masih ada rasa cemas untuk memilih layanan pijat di masa pandemi. Rekomendasi dari teman baik di Jakarta yang menjajal Zen Jakarta bikin kami percaya. Alih-alih mencoba layanan di ibu kota, kami justru menikmati pijatan ala Zen sewaktu di Bandung. Suasana nyaman sudah dimulai sejak tahapan membersihkan kaki dengan air hangat. Saat memasuki ruang pijat juga sangat privat dengan pemisahan ruangan bersekat bukan sekadar gorden saja. Pilihan pijatan dan rempah yang digunakan bikin makin betah berlama-lama. Sejujurnya saya lupa berapa lama durasi pijatan. Namun pelayanan di masa pandemi yang bikin tenang lantaran semua karyawannya menyatakan secara terbuka sudah vaksinasi, dan memakai masker, kami nyaman membeli layanan pijatan di sini. 

3. Totok Aura Dian Kenanga Jakarta Selatan

Teknik totok yang satu ini memang sudah menjadi pilihan Duoraji sejak mengenal Totok Aura Dian Kenanga sejak tahun 2010-2011. Saya paling suka totok aura wajah yang bukan hanya bikin rileks namun menghaluskan kulit wajah yang butuh perhatian ekstra. Namun sejak pandemi, saya agak berhati-hati memilih perawatan ini. Namun sungguh rasa rindu dimanjakan dengan totok aura tubuh bikin Duoraji tak sangguh menunda lagi datang menikmati layanan di sini. Prokes dengan memakai masker sebenarnya bukan hal baru di tempat ini. Jadi di masa pandemi sudah dipastikan prokes aman. Hanya saja saya memang masih membatasi totok aura wajah dan memilih hanya bagian tubuh saja. 

4. Kokuo FX Sudirman

Di masa pandemi, prokes nomor satu bagi kami. Namun saking membutuhkan refleksiologi, kami tak bisa menahan diri untuk tidak mampir ke Kokuo di mal kesayangam FX Sudirman. Ternyata prosedur pandemi berbeda dengan sebelumnya. Makin nyamanlah kami di dalamnya. Ada sekat pembatas antara pelanggan dan terapis. Berhubung layanannya refleksi dengan tetap berbusana, kami merasa aman-aman saja. Menikmati waktu untuk istirahat sambil dipijat sungguh kenikmatan tiada tara. Suasana area pijat yang dibuat minim cahaya membuat kami seakan “menghilang” sejenak padahal sedang berada di tengah kota di sebuah mal yang sibuk. 

Itu dia empat pilihan body massage Duoraji semasa pandemi, yang bikin nyaman serta merasa aman, memanjakan tubuh dan membuatnya rileks berujung rasa bahagia sesudahnya.


You Might Also Like

0 comments: