Detok Alami dengan SoMan
“Mengantuk merupakan proses detok atau proses pengeluaran
racun, silakan tetap dilanjutkan, karena SoMan tidak memiliki efek samping,”
Pernyataan resmi dari PT Soman Indonesia melalui messanger
dari akun Facebook Page http://bit.ly/facebooksoman
tersebut bikin hati tenang. Pasalnya, setelah tiga kali konsumsi SoMan, oleh-oleh
yang saya dapati dari BloggerDay 2017 by SoMan inisiasi BloggerCrony, rasa
kantuk kerap tak tertahankan. Meski sudah cukup tidur, pagi dan siang saya mudah
mengantuk.
Sempat bertanya ke teman-teman blogger yang juga sedang
mengonsumsi SoMan, ternyata beberapa ada yang mengalami hal sama. Meski
begitu,saya penasaran, dan akhirnya bertanya melalui media sosial resmi milik
SoMan dan mendapatkan jawaban tadi.
Saya sih percaya, setiap orang punya respons berbeda atas
asupan apa pun ke dalam tubuhnya. Keluhan yang dialami setiap orang juga tak
pernah ada yang sama persis. Jadi, ikhtiar apa pun yang kita lakukan untuk
menyehatkan fisik, dampaknya pasti akan berbeda satu dengan lainnya. Dan saya
mendapati, tubuh saya merespons ketika mengasup SoMan, dan menjalani detok alami
dengan rasa kantuk luar biasa sebagai tanda keluarnya racun dari dalam tubuh.
Ketika mengetahui ada produk kesehatan berbahan dasar 39
bahan alami, bernama SoMan atau kependekan dari Sozo Formula Manggata 1, saya
sempat meragukan. Saya memang tidak ingin terlalu banyak obat, zat kimia masuk
ke tubuh, karena saya percaya makan buah sayur, aktivitas fisik, pikiran sehat
dan waras, apalagi kalau kehidupan spiritual bisa membantu fisik sehat. Meski
begitu, saya juga tidak terlalu mudah percaya produk herbal atau sebutlah obat
herbal.
Pada BloggerDay 2017 by SoMan di Bogor, 18-19 Maret 2017
akhirnya saya mendapatkan informasi langsung tentang SoMan. Tak
tanggung-tanggung, penjelasannya disampaikan langsung oleh tenaga medis.
Penjelasan bahkan contoh kasus banyak disampaikan pleh dr
Grace Maria Salindeho, M.Kes selaku Konsultan Medis Soman dan Dokter
BPJS Kesehatan, didampingi oleh Tatu Ratna Sari, S.Farm., Apt
sebagai Konsultan Produk Soman, bersama Ario Fajar Head of
Marketing Communications and Promotion PT. Soman Indonesia.
SoMan mengawali penjelasan produknya
dengan mengajak puluhan blogger mengenali bedanya sayur dan buah juga rempah. Obatherbal dalam bentuk cair (tetes) ini memang diproduksi dengan campuran 18
buah-buahan, 12 sayuran, dan sembilan rempah terpilih. Alhasil, obat tetes
herbal ini mengandung senyawa fitonutrien yang bermanfaat untuk memelihara daya
tahan tubuh dan menjaga kesehatan.
Kandungan lain dalam SoMan adalah multivitamin (A,C,E,K), mineral, asam amino esensial & non-esensial, EPA, DHA, dan Omega (3,6,9). SoMan juga punya tingkat PH tinggi mencapai 9+ yang bisa menangkal penyakit.
Tetesan SoMan yang bercampur dengan air putih mengandung senyawa yang bersifat sebagai antioksidan, antibakteri, anti-inflamasi, analgetik, antiradang, antivirus.
Kandungan lain dalam SoMan adalah multivitamin (A,C,E,K), mineral, asam amino esensial & non-esensial, EPA, DHA, dan Omega (3,6,9). SoMan juga punya tingkat PH tinggi mencapai 9+ yang bisa menangkal penyakit.
Tetesan SoMan yang bercampur dengan air putih mengandung senyawa yang bersifat sebagai antioksidan, antibakteri, anti-inflamasi, analgetik, antiradang, antivirus.
Tatu Ratna Sari menjelaskan cara kerja SoMan adalah dengan membantu meregenerasi sel yang sakit, menyehatkan, menutrisi sel tersebut. Terbuat dari bahan alami, obat tetes herbal ini diklaim tidak memberatkan kerja ginjal dan hati. Jadi, kalau dikonsumsi rutin, jangka panjang, usia berapa pun, SoMan diklaim aman.
Pada akhirnya, kalau daya tahan
tubuh kuat, penyakit degeneratif atau kronik seperti diabetes dan
komplikasinya, hipertensi, kolesterol, jantung, stroke, masalah pencernaan
hingga luka luar bisa ditangkal.
Nah, penjelasan inilah yang coba
saya rasakan sendiri khasiatnya. Dengan mengonsumsi lima tetes, 3 kali sehari,
awalnya saya memang terganggu dengan rasa kantuk luar biasa. Lain lagi dengan
teman saya yang terus menerus buang air kecil. Beda lagi dengan ibu saya, yang
sudah sepuh dan sedang mengidap batu empedu, efeknya adalah berkeringat.
Namun efek setelahnya, saya merasa
tidak mudah lelah. Barangkali karena memang saya sedang tidak ada keluhan apa
pun dengan tubuh, jadi saya belum menemukan khasiat lebih lanjut. Kalau bagi
ibu saya yang sedang mengeluh sakit di bagian perut, merasa lebih baik,
berkurang keluhannya karena memang sebelum konsumsi SoMan, ibu saya dirujuk
untuk operasi batu empedu. Sambil menunggu kesiapan mental ibu yang masih
khawatir dengan operasi, dan masih mencari pendapat dokter lain untuk
penyakitnya, saya berikan tetesan SoMan. Semoga saja ada dampaknya, karena
sampai saya menulis ini, ibu masih mengonsumsinya, dan kami pantau terus
kondisinya sambil menyiapkan dirinya untuk perawatan terbaik untuknya.
Bagaimana aturan konsumsinya? Untuk
pencegahan penyakit, SoMan bisa
dikonsumsi lima tetes tiga kali sehari. Sementara untuk pemulihan penyakit,
dosisnya ditambah, tujuh tetes tiga kali sehari. Caranya, dengan larutkan
tetesan SoMan ke dalam 50-100ml air putih, atau setengah gelas cangkir/gelas
kecil, dan jangan air panas. Boleh juga dicampur teh tapi jangan teh panas.
Anjurannya, SoMan dikonsumsi bangun
tidur saat perut kosong, sebelum makan siang, dan sebelum tidur malam. Kalau
sedang mengonsumsi obat medis, beri jeda dua jam untuk mengonsumsi SoMan.
Seperti saya jelaskan di awal,
kondisi dan respons tubuh setiap orang berbeda. Saya sarankan, konsultasikan
saja kepada SoMan melalui media sosial, karena mereka aktif meresponsnya. Baik
di Facebook atau Twitter @somanindonesia
Saya mendapatkan jawaban ini dari
admin medsos SoMan saat menanyakan efek samping. Jadi, jangan cepat khawatir,
sebaiknya komunikasikan saja.
untuk sebagian
pengguna, terutama bagi yang mengkonsumsi obat medis dalam waktu lama, mungkin
akan timbul suatu reaksi awal yang terjadi sebagai proses adaptasi yang
menyebabkan tubuh merasa tidak nyaman dalam beberapa hari. Proses adaptasi pada
setiap pengguna berbeda, biasanya gejala yang timbul seperti pusing, mual,
kesemutan, mengantuk, keringat berlebih, sering buang air kecil, feses berwarna
hitam, dan lain-lain.
Lalu apakah saya yakin dengan SoMan? Saya masih terus
mengonsumsi, dan berniat membeli SoMan untuk stok di rumah, dengan membayar Rp
210.000. Dengan mencobanya langsung, dan penjelasan lengkap dari sumbernya,
juga dengan data bahwa SoMan sudah teruji dan mengantongi izin edar, saya tidak
khawatir.
Serangkaian uji yang sudah dilakukan SoMan antara lain: Uji
Kandungan & Toksisitas di Lab Saraswanti Indo Genetech, Uji Fitokimia di
LPPM IPB, Uji Pre Klinik Kolesterol di Universitas Pancasila, dan Uji Klinik
Diabetes di Universitas Gadjah Mada.
Jamu tetes SoMan juga sudah mendapatkan sertifikasi halal Majelis Ulama Indonesia dan terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM. Sedangkan dari segi perusahaan, PT Soman Indonesia bersinergi dengan PT Harvest Gorontalo Indonesia. HGI mendapatkan sertifikasi Quality Management System ISO 9001:2008.
Jamu tetes SoMan juga sudah mendapatkan sertifikasi halal Majelis Ulama Indonesia dan terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM. Sedangkan dari segi perusahaan, PT Soman Indonesia bersinergi dengan PT Harvest Gorontalo Indonesia. HGI mendapatkan sertifikasi Quality Management System ISO 9001:2008.
0 comments:
Posting Komentar