Detok Alami dengan SoMan

10.43.00 wawaraji 0 Comments



“Mengantuk merupakan proses detok atau proses pengeluaran racun, silakan tetap dilanjutkan, karena SoMan tidak memiliki efek samping,”

Pernyataan resmi dari PT Soman Indonesia melalui messanger dari akun Facebook Page http://bit.ly/facebooksoman tersebut bikin hati tenang. Pasalnya, setelah tiga kali konsumsi SoMan, oleh-oleh yang saya dapati dari BloggerDay 2017 by SoMan inisiasi BloggerCrony, rasa kantuk kerap tak tertahankan. Meski sudah cukup tidur, pagi dan siang saya mudah mengantuk.

Sempat bertanya ke teman-teman blogger yang juga sedang mengonsumsi SoMan, ternyata beberapa ada yang mengalami hal sama. Meski begitu,saya penasaran, dan akhirnya bertanya melalui media sosial resmi milik SoMan dan mendapatkan jawaban tadi.
Saya sih percaya, setiap orang punya respons berbeda atas asupan apa pun ke dalam tubuhnya. Keluhan yang dialami setiap orang juga tak pernah ada yang sama persis. Jadi, ikhtiar apa pun yang kita lakukan untuk menyehatkan fisik, dampaknya pasti akan berbeda satu dengan lainnya. Dan saya mendapati, tubuh saya merespons ketika mengasup SoMan, dan menjalani detok alami dengan rasa kantuk luar biasa sebagai tanda keluarnya racun dari dalam tubuh.

Ketika mengetahui ada produk kesehatan berbahan dasar 39 bahan alami, bernama SoMan atau kependekan dari Sozo Formula Manggata 1, saya sempat meragukan. Saya memang tidak ingin terlalu banyak obat, zat kimia masuk ke tubuh, karena saya percaya makan buah sayur, aktivitas fisik, pikiran sehat dan waras, apalagi kalau kehidupan spiritual bisa membantu fisik sehat. Meski begitu, saya juga tidak terlalu mudah percaya produk herbal atau sebutlah obat herbal.




Pada BloggerDay 2017 by SoMan di Bogor, 18-19 Maret 2017 akhirnya saya mendapatkan informasi langsung tentang SoMan. Tak tanggung-tanggung, penjelasannya disampaikan langsung oleh tenaga medis. Penjelasan bahkan contoh kasus banyak disampaikan pleh dr Grace Maria Salindeho, M.Kes selaku Konsultan Medis Soman dan Dokter BPJS Kesehatan, didampingi oleh Tatu Ratna Sari, S.Farm., Apt sebagai Konsultan Produk Soman, bersama Ario Fajar Head of Marketing Communications and Promotion PT. Soman Indonesia.

SoMan mengawali penjelasan produknya dengan mengajak puluhan blogger mengenali bedanya sayur dan buah juga rempah. Obatherbal dalam bentuk cair (tetes) ini memang diproduksi dengan campuran 18 buah-buahan, 12 sayuran, dan sembilan rempah terpilih. Alhasil, obat tetes herbal ini mengandung senyawa fitonutrien yang bermanfaat untuk memelihara daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan. 




Kandungan lain dalam SoMan adalah multivitamin (A,C,E,K), mineral, asam amino esensial & non-esensial, EPA, DHA, dan Omega (3,6,9). SoMan juga punya tingkat PH tinggi mencapai 9+ yang bisa menangkal penyakit. 

Tetesan SoMan yang bercampur dengan air putih mengandung  senyawa yang bersifat sebagai antioksidan, antibakteri, anti-inflamasi, analgetik, antiradang, antivirus.

Tatu Ratna Sari menjelaskan cara kerja SoMan adalah dengan membantu meregenerasi sel yang sakit, menyehatkan, menutrisi sel tersebut. Terbuat dari bahan alami, obat tetes herbal ini diklaim tidak memberatkan kerja ginjal dan hati. Jadi, kalau dikonsumsi rutin, jangka panjang, usia berapa pun, SoMan diklaim aman.

Pada akhirnya, kalau daya tahan tubuh kuat, penyakit degeneratif atau kronik seperti diabetes dan komplikasinya, hipertensi, kolesterol, jantung, stroke, masalah pencernaan hingga luka luar bisa ditangkal.

Nah, penjelasan inilah yang coba saya rasakan sendiri khasiatnya. Dengan mengonsumsi lima tetes, 3 kali sehari, awalnya saya memang terganggu dengan rasa kantuk luar biasa. Lain lagi dengan teman saya yang terus menerus buang air kecil. Beda lagi dengan ibu saya, yang sudah sepuh dan sedang mengidap batu empedu, efeknya adalah berkeringat.
Namun efek setelahnya, saya merasa tidak mudah lelah. Barangkali karena memang saya sedang tidak ada keluhan apa pun dengan tubuh, jadi saya belum menemukan khasiat lebih lanjut. Kalau bagi ibu saya yang sedang mengeluh sakit di bagian perut, merasa lebih baik, berkurang keluhannya karena memang sebelum konsumsi SoMan, ibu saya dirujuk untuk operasi batu empedu. Sambil menunggu kesiapan mental ibu yang masih khawatir dengan operasi, dan masih mencari pendapat dokter lain untuk penyakitnya, saya berikan tetesan SoMan. Semoga saja ada dampaknya, karena sampai saya menulis ini, ibu masih mengonsumsinya, dan kami pantau terus kondisinya sambil menyiapkan dirinya untuk perawatan terbaik untuknya.

Bagaimana aturan konsumsinya? Untuk pencegahan penyakit, SoMan  bisa dikonsumsi lima tetes tiga kali sehari. Sementara untuk pemulihan penyakit, dosisnya ditambah, tujuh tetes tiga kali sehari. Caranya, dengan larutkan tetesan SoMan ke dalam 50-100ml air putih, atau setengah gelas cangkir/gelas kecil, dan jangan air panas. Boleh juga dicampur teh tapi jangan teh panas.

Anjurannya, SoMan dikonsumsi bangun tidur saat perut kosong, sebelum makan siang, dan sebelum tidur malam. Kalau sedang mengonsumsi obat medis, beri jeda dua jam untuk mengonsumsi SoMan.

Seperti saya jelaskan di awal, kondisi dan respons tubuh setiap orang berbeda. Saya sarankan, konsultasikan saja kepada SoMan melalui media sosial, karena mereka aktif meresponsnya. Baik di Facebook atau Twitter @somanindonesia

Saya mendapatkan jawaban ini dari admin medsos SoMan saat menanyakan efek samping. Jadi, jangan cepat khawatir, sebaiknya komunikasikan saja.

untuk sebagian pengguna, terutama bagi yang mengkonsumsi obat medis dalam waktu lama, mungkin akan timbul suatu reaksi awal yang terjadi sebagai proses adaptasi yang menyebabkan tubuh merasa tidak nyaman dalam beberapa hari. Proses adaptasi pada setiap pengguna berbeda, biasanya gejala yang timbul seperti pusing, mual, kesemutan, mengantuk, keringat berlebih, sering buang air kecil, feses berwarna hitam, dan lain-lain.

Lalu apakah saya yakin dengan SoMan? Saya masih terus mengonsumsi, dan berniat membeli SoMan untuk stok di rumah, dengan membayar Rp 210.000. Dengan mencobanya langsung, dan penjelasan lengkap dari sumbernya, juga dengan data bahwa SoMan sudah teruji dan mengantongi izin edar, saya tidak khawatir.


Serangkaian uji yang sudah dilakukan SoMan antara lain: Uji Kandungan & Toksisitas di Lab Saraswanti Indo Genetech, Uji Fitokimia di LPPM IPB, Uji Pre Klinik Kolesterol di Universitas Pancasila, dan Uji Klinik Diabetes di Universitas Gadjah Mada. 

Jamu tetes SoMan juga sudah mendapatkan sertifikasi halal Majelis Ulama Indonesia dan terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM. Sedangkan dari segi perusahaan, PT Soman Indonesia bersinergi dengan PT Harvest Gorontalo Indonesia. HGI mendapatkan sertifikasi  Quality Management System ISO 9001:2008. 

You Might Also Like

0 comments: