#BersihBersih1001Masjid Jadi Pengingat, Merawat Masjid Bukan Hanya Tugas Marbot

10.00.00 wawaraji 10 Comments



Apa jadinya umat beragama tidak punya rumah ibadah? Ibadah memang bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, tanpa batas, selama kerinduan untuk terus berkomunikasi intens dengan pemilik jiwa masih ada di hati dan pikiran kita. Rumah ibadah juga menjadi tempat terindah umat untuk berjamaah mengucap syukur dan berdoa, atau untuk berdiam diri dalam kesendirian mendekatNYA.

Tak sulit mencari masjid di banyak kota di Indonesia. Di ibukota Jakarta saja ada sekitar 3000 masjid. Dalam perjalanan pulang kampung pun, di rest area sekalipun, kita bisa dengan mudah menemukan masjid. Menjadi umat Islam di Indonesia adalah surga. Ibadah bisa dilakukan dengan mudahnya. Semua semesta raya mendukung kita beribadah, maka nikmat mana lagi yang mau kita ingkari?

Lalu ketika rumah ibadah ribuan jumlahnya, pembangunan tak pernah berhenti, dan umat dengan sukarela menyumbangkan berapa pun yang dia bisa untuk membangun masjid atau musholah, lalu apakah berhenti sampai sekadar ada?

Perawatan masjid/musholah kemudian menjadi tugas bersama. Ya, tugas bersama, bukan hanya urusan marbot. Bahkan marbot pun menurut saya adalah pekerjaan mulia, oleh orang-orang yang sudah sangat kuat imannya, berharap ridha Allah, merawat rumah Allah untuk kepentingan bersama, meninggalkan nafsu dunia. Meski sekarang makin banyak masjid dengan manajemen profesional, marbot bagi saya adalah tugas mulia yang pastinya dijalani dengan hati lapang.




Tidak semua marbot mendapatkan kompensasi layak atas keringatnya merawat masjid. Bahkan di Jakarta, para dewan pengelola masjid butuh perjuangan untuk marbot akhirnyanya mendapatkan gaji rutin bulanan. Sungguh melegakan mendengar kabar ketika ada orang yang bekerja profesional pun diperlakukan dengan baik.

Dengan banyaknya masjid, adanya marbot, apakah kita umat hanya menikmati fasilitas saja? Kita semestinya merawat apa yang sudah dibangun untuk kepentingan kita. Kalau tak cukup mahir membagi waktu untuk mengerjakan sebagian kecil saja tugas marbot, cukup kita menjaga kebersihan masjid saat berkunjung. Jangan pernah buang sampah sembarangan, jangan sekadar numpang buang hajat, bersikap bersih di mana dan kapan saja. Melipat kembali mukena, sarung, sajadah. Merapikan kembali bacaan yang kita baca di Masjid, dan menempatkan kembali di tempatnya semula dengan baik.  Bersedekah, seikhlasnya selapangnya di kotak amal masjid, adalah cara paling mungkin kita lakukan.

Saya dan suami selalu percaya, memasukkan uang dengan nilai lebih besar ke dalam kotak amal masjid, sangatlah membawa berkah. Jangan berharap apa-apa ketika sedekah di masjid. Cukuplah Allah menjadi alasan kita memasukkan uang. Namun yang selalu terjadi adalah, rejeki begitu lapang setiap kali kami sedang merasa kesulitan, selalu datang kemudahan.

Uang yang kita sedekahkan di masjid, yakinlah akan dimanfaatkan sebaiknya. Bayangkan berapa banyak uang dibutuhkan untuk membeli produk kebersihan untuk masjid. Untuk membersihkan lantai, pekarangan, toilet, tempat wudhu yang sangat rentan kotor dan licin. Berapa banyak uang dibutuhkan untuk membersihkan ulang mukena, sajadah, karpet, sarung. Berapa banyak uang dibutuhkan untuk mengganti Al-Quran yang lusuh. Belum lagi memperbaiki atap yang rusak, dan berbagai keperluan perawatan fisik masjid. Belum lagi bicara marbot, bicara sedekah kepada imam dan muadzin.

Entah berapa banyak pengeluaran masjid dalam sebulan, maka sekecil apa pun kontribusi kita untuk masjid pasti akan sangat berarti. Itulah yang setidaknya membuat saya selalu menjadikan masjid sebagai destinasi wisata rohani, juga tempat berbagi selain untuk berdiam diri dan ibadah wajib.

Lalu, kontribusi yang dilakukan Unilever Indonesia dengan gerakan “BersihBersih1001Masjid” jelang Ramadhan, sungguh perkara besar. Dukungan dari Dewan Masjid Indonesia, bahkan dengan hadirnya Wakil Presiden Jusuf Kala selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia, di Masjid Sunda Kelapa (3/5/2017) semakin menguatkan pesan pengingat #bersihbersih1001masjid.







Sebanyak 131 masjid, dari 1001 masjid di 33 kota/kabupaten di 11 provinsi, berada di Jakarta Raya, akan dibersihkan dan difasilitasi dengan berbagai peralatan dan perlengkapan kebersihan dari Unilever Indonesia. 

Selama sebulan sampai 23 Mei 2017, tim Unilever Indonesia akan berkeliling masjid se-Indonesia untuk menjalankan misi mulia ini. Bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia, juga warga/relawan yang turut membersihkan masjid.

Alhamdulillah, saya mendengar langsung jawaban dari Willy Saelan, Human Resources Director PT Unilever Indonesia Tbk bahwa Unilever Indonesia juga akan menyumbangkan produk kebersihan kepada masjid yang dibersihkan, untuk kelanjutan dari program ini. Antara lain produk home care Vixal, Rinso, Superpell, Molto.

Namun, tanpa dukungan warga, aksi ini hanya akan berhenti di bulan Ramadhan saja. Itulah sebabnya, Unilever Indonesia dan Dewan Masjid Indonesia, berharap program ini sebagai pengingat, sebagai penggerak agar umat mau bersatu merawat masjid, untuk seterusnya.



Bahwa partisipasi umat sangat dibutuhkan, untuk kita merawat tempat ibadah. Bukankah ajaran Islam sudah sangat jelas, bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman?

Masjid yang bersih dan beraroma segar, akan semakin membuat kita nyaman berlama-lama di dalam rumah ibadah. Semakin nyaman berdekatan dengan Tuhan. Kalau sudah begitu, bukankah komunikasi kita makin intens, hubungan dengan Tuhan makin mesra.
Saya bayangkan, alangkah indahnya jika kebersihan tempat ditambah kebersihan pikiran, menyatu di masjid. Apalagi jika masjid yang dirancang dengan desain yang memperhatikan keindahan tata ruang. Saya makin betah saja, seperti kunjungan saya ke masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan, Bandung.



Bangunan indah, lingkungan bersih, tempat berwudhu yang terjaga kebersihannya, toilet yang layak, semua kebersihan di masjid akan menambah betah ibadah di masjid.
Gerakan inisiasi Unilever Indonesia #bersihbersih1001masjid nyata sudah mengajak kita, umat untuk peduli. 

Selanjutnya, bagaimana kita menyikapinya. Apakah aktif menjadi bagiannya? Atau mengadopsi caranya untuk masjid terdekat dari rumah? Atau melakukan hal sederhana setiap datang ke masjid, dengan setidaknya tidak menyampah, menjaga kebersihannya, atau paling sederhana adalah bersedekah dengan produk kebersihan seperti home care Unilever Indonesia yang juga disumbangkan dalam rangkaian kegiatan ini, atau menyumbang dana untuk membantu masjid dalam perawatannya.

Yuk bantu rawat masjid dengan yang kita bisa. 








You Might Also Like

10 comments:

Fika mengatakan...

setuju banget aku mbak, menjaga kebersihan masjid bukan cuma tanggung jawab marbot aja. sebagai umat yg percaya kebersihan sebagian dari iman. harusnya masjid masjid kita ini bersih luar dalam ya.

syukurlah masih ada banyak pihak yg peduli hal seperti ini, sehingga insyaALLAH kalau masjidnya bersih, kegiatan dlm masjid jg makin berjalan lancar.

Keke Naima mengatakan...

Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut. supaya semakin nyaman ketika beribadah di masjid

Turis Cantik mengatakan...

Semoga tiap tahun ada kegiatan seperti ini ya mbak. Saya setuju bahwa kebersihan masjid bukan hanya tugas marbot, tugas kita juga misalnya kl bawa koran krn ngak cukup lahan ya dibuang di tempat sampah korannya, atau jangan buang sampah atau bawa sendal banyak tanah ke parkiran masjid kesian juga yg bersihin. kebersihan masjid kan bukan hanya bagian dalam tapi juga diluarnya.

Ibrahim Fawwaz mengatakan...

Tulisan dengan sudut pandang yang menarik mbak, jadi ingat sama Bunda kalau sedang dalam perjalanan, mesti menyisipkan rezeki ke kotak amal masjid yang disinggahi. Mungkin beliau pengen bilang, kita bisa berkontribusi dengan cara kita masing-masing.

Maria Soraya mengatakan...

judulnya nyentil banget mbak, alhamdulillah ada program ini jadi membuka mata siapapun bahwa tugas bebersih masjid ya harus dilakukan oleh siapapun

btw ya iklan campaign ini udah tayang di tv, jleb banget ada adegan anak kecil bersihin masjid

wawaraji mengatakan...

Iyaaaah setidaknya kt bs nyumbang lah ya d kotak amal dan semoga amanah penggunaannya spy masjid makin bersih dan nyaman

wawaraji mengatakan...

Aamiiin bs jd inspirasi dan semoga bantuan datang dr segala penjuru yah

wawaraji mengatakan...

Iyaaah. Sampah berserakan bikin gemeezzzzz apa susahnya kumpulin sampah buat di tong sampah kalau gak ada bawa pulang aja sampahnya iya kan mbak...

wawaraji mengatakan...

Bener cara apa aja yg kt bisa.agama tdk memberatkan.

wawaraji mengatakan...

Iyaaah aku baru liaaat iklannya..seneng jd bagian dr gerakan ini. Alhamdulillah