#BersihBersih1001Masjid Jadi Pengingat, Merawat Masjid Bukan Hanya Tugas Marbot
Apa jadinya umat beragama tidak punya rumah ibadah? Ibadah
memang bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, tanpa batas, selama kerinduan
untuk terus berkomunikasi intens dengan pemilik jiwa masih ada di hati dan
pikiran kita. Rumah ibadah juga menjadi tempat terindah umat untuk berjamaah
mengucap syukur dan berdoa, atau untuk berdiam diri dalam kesendirian
mendekatNYA.
Tak sulit mencari masjid di banyak kota di Indonesia. Di
ibukota Jakarta saja ada sekitar 3000 masjid. Dalam perjalanan pulang kampung
pun, di rest area sekalipun, kita bisa dengan mudah menemukan masjid. Menjadi
umat Islam di Indonesia adalah surga. Ibadah bisa dilakukan dengan mudahnya. Semua
semesta raya mendukung kita beribadah, maka nikmat mana lagi yang mau kita
ingkari?
Lalu ketika rumah ibadah ribuan jumlahnya, pembangunan tak
pernah berhenti, dan umat dengan sukarela menyumbangkan berapa pun yang dia
bisa untuk membangun masjid atau musholah, lalu apakah berhenti sampai sekadar
ada?
Perawatan masjid/musholah kemudian menjadi tugas bersama.
Ya, tugas bersama, bukan hanya urusan marbot. Bahkan marbot pun menurut saya
adalah pekerjaan mulia, oleh orang-orang yang sudah sangat kuat imannya,
berharap ridha Allah, merawat rumah Allah untuk kepentingan bersama,
meninggalkan nafsu dunia. Meski sekarang makin banyak masjid dengan manajemen
profesional, marbot bagi saya adalah tugas mulia yang pastinya dijalani dengan
hati lapang.
Tidak semua marbot mendapatkan kompensasi layak atas
keringatnya merawat masjid. Bahkan di Jakarta, para dewan pengelola masjid
butuh perjuangan untuk marbot akhirnyanya mendapatkan gaji rutin bulanan.
Sungguh melegakan mendengar kabar ketika ada orang yang bekerja profesional pun
diperlakukan dengan baik.
Dengan banyaknya masjid, adanya marbot, apakah
kita umat hanya menikmati fasilitas saja? Kita semestinya merawat apa yang
sudah dibangun untuk kepentingan kita. Kalau tak cukup mahir membagi waktu
untuk mengerjakan sebagian kecil saja tugas marbot, cukup kita menjaga
kebersihan masjid saat berkunjung. Jangan pernah buang sampah sembarangan,
jangan sekadar numpang buang hajat, bersikap bersih di mana dan kapan saja.
Melipat kembali mukena, sarung, sajadah. Merapikan kembali bacaan yang kita baca
di Masjid, dan menempatkan kembali di tempatnya semula dengan baik. Bersedekah, seikhlasnya selapangnya di kotak
amal masjid, adalah cara paling mungkin kita lakukan.
Saya dan suami selalu percaya, memasukkan uang dengan nilai
lebih besar ke dalam kotak amal masjid, sangatlah membawa berkah. Jangan
berharap apa-apa ketika sedekah di masjid. Cukuplah Allah menjadi alasan kita
memasukkan uang. Namun yang selalu terjadi adalah, rejeki begitu lapang setiap
kali kami sedang merasa kesulitan, selalu datang kemudahan.
Uang yang kita sedekahkan di masjid, yakinlah akan
dimanfaatkan sebaiknya. Bayangkan berapa banyak uang dibutuhkan untuk membeli
produk kebersihan untuk masjid. Untuk membersihkan lantai, pekarangan, toilet,
tempat wudhu yang sangat rentan kotor dan licin. Berapa banyak uang dibutuhkan
untuk membersihkan ulang mukena, sajadah, karpet, sarung. Berapa banyak uang
dibutuhkan untuk mengganti Al-Quran yang lusuh. Belum lagi memperbaiki atap
yang rusak, dan berbagai keperluan perawatan fisik masjid. Belum lagi bicara
marbot, bicara sedekah kepada imam dan muadzin.
Entah berapa banyak pengeluaran masjid dalam sebulan, maka
sekecil apa pun kontribusi kita untuk masjid pasti akan sangat berarti. Itulah
yang setidaknya membuat saya selalu menjadikan masjid sebagai destinasi wisata
rohani, juga tempat berbagi selain untuk berdiam diri dan ibadah wajib.
Lalu, kontribusi yang dilakukan Unilever Indonesia dengan
gerakan “BersihBersih1001Masjid” jelang Ramadhan, sungguh perkara besar. Dukungan
dari Dewan Masjid Indonesia, bahkan dengan hadirnya Wakil Presiden Jusuf Kala
selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia, di Masjid Sunda Kelapa (3/5/2017) semakin
menguatkan pesan pengingat #bersihbersih1001masjid.
Sebanyak 131 masjid, dari 1001 masjid di 33 kota/kabupaten
di 11 provinsi, berada di Jakarta Raya, akan dibersihkan dan difasilitasi
dengan berbagai peralatan dan perlengkapan kebersihan dari Unilever Indonesia.
Selama sebulan sampai 23 Mei 2017, tim Unilever Indonesia akan berkeliling masjid
se-Indonesia untuk menjalankan misi mulia ini. Bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia, juga warga/relawan yang turut membersihkan masjid.
Alhamdulillah, saya mendengar langsung jawaban dari Willy
Saelan, Human Resources Director PT Unilever Indonesia Tbk bahwa Unilever
Indonesia juga akan menyumbangkan produk kebersihan kepada masjid yang
dibersihkan, untuk kelanjutan dari program ini. Antara lain produk home care
Vixal, Rinso, Superpell, Molto.
Namun, tanpa dukungan warga, aksi ini hanya akan berhenti di
bulan Ramadhan saja. Itulah sebabnya, Unilever Indonesia dan Dewan Masjid
Indonesia, berharap program ini sebagai pengingat, sebagai penggerak agar umat
mau bersatu merawat masjid, untuk seterusnya.
Bahwa partisipasi umat sangat dibutuhkan, untuk kita merawat
tempat ibadah. Bukankah ajaran Islam sudah sangat jelas, bahwa kebersihan
adalah sebagian dari iman?
Masjid yang bersih dan beraroma segar, akan semakin membuat
kita nyaman berlama-lama di dalam rumah ibadah. Semakin nyaman berdekatan
dengan Tuhan. Kalau sudah begitu, bukankah komunikasi kita makin intens,
hubungan dengan Tuhan makin mesra.
Saya bayangkan, alangkah indahnya jika kebersihan tempat
ditambah kebersihan pikiran, menyatu di masjid. Apalagi jika masjid yang
dirancang dengan desain yang memperhatikan keindahan tata ruang. Saya makin
betah saja, seperti kunjungan saya ke masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan,
Bandung.
Bangunan indah, lingkungan bersih, tempat berwudhu yang
terjaga kebersihannya, toilet yang layak, semua kebersihan di masjid akan
menambah betah ibadah di masjid.
Gerakan inisiasi Unilever Indonesia #bersihbersih1001masjid
nyata sudah mengajak kita, umat untuk peduli.
Selanjutnya, bagaimana kita
menyikapinya. Apakah aktif menjadi bagiannya? Atau mengadopsi caranya untuk
masjid terdekat dari rumah? Atau melakukan hal sederhana setiap datang ke
masjid, dengan setidaknya tidak menyampah, menjaga kebersihannya, atau paling
sederhana adalah bersedekah dengan produk kebersihan seperti home care Unilever
Indonesia yang juga disumbangkan dalam rangkaian kegiatan ini, atau menyumbang
dana untuk membantu masjid dalam perawatannya.
10 comments:
setuju banget aku mbak, menjaga kebersihan masjid bukan cuma tanggung jawab marbot aja. sebagai umat yg percaya kebersihan sebagian dari iman. harusnya masjid masjid kita ini bersih luar dalam ya.
syukurlah masih ada banyak pihak yg peduli hal seperti ini, sehingga insyaALLAH kalau masjidnya bersih, kegiatan dlm masjid jg makin berjalan lancar.
Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut. supaya semakin nyaman ketika beribadah di masjid
Semoga tiap tahun ada kegiatan seperti ini ya mbak. Saya setuju bahwa kebersihan masjid bukan hanya tugas marbot, tugas kita juga misalnya kl bawa koran krn ngak cukup lahan ya dibuang di tempat sampah korannya, atau jangan buang sampah atau bawa sendal banyak tanah ke parkiran masjid kesian juga yg bersihin. kebersihan masjid kan bukan hanya bagian dalam tapi juga diluarnya.
Tulisan dengan sudut pandang yang menarik mbak, jadi ingat sama Bunda kalau sedang dalam perjalanan, mesti menyisipkan rezeki ke kotak amal masjid yang disinggahi. Mungkin beliau pengen bilang, kita bisa berkontribusi dengan cara kita masing-masing.
judulnya nyentil banget mbak, alhamdulillah ada program ini jadi membuka mata siapapun bahwa tugas bebersih masjid ya harus dilakukan oleh siapapun
btw ya iklan campaign ini udah tayang di tv, jleb banget ada adegan anak kecil bersihin masjid
Iyaaaah setidaknya kt bs nyumbang lah ya d kotak amal dan semoga amanah penggunaannya spy masjid makin bersih dan nyaman
Aamiiin bs jd inspirasi dan semoga bantuan datang dr segala penjuru yah
Iyaaah. Sampah berserakan bikin gemeezzzzz apa susahnya kumpulin sampah buat di tong sampah kalau gak ada bawa pulang aja sampahnya iya kan mbak...
Bener cara apa aja yg kt bisa.agama tdk memberatkan.
Iyaaah aku baru liaaat iklannya..seneng jd bagian dr gerakan ini. Alhamdulillah
Posting Komentar