Hibur Diri Nonton “Me VS Mami” Sambil Nikmati Indahnya Padang
Sudah
lebih dari tiga kali saya menonton film Indonesia produksi MNC Pictures setahun
terakhir. Banyak sebenarnya catatan saya, sayang, kesulitan membagi waktu
membuat saya tak menuliskan lengkap semuanya. Catatan utamanya, semakin saya
nonton, semakin saya menikmati film-filmnya.
Film
terbaru MNC Pictures yang tayang di bioskop sejak 20 Oktober 2016 lalu adalah “Me
VS Mami”. Saya sudah mengetahui film ini jauh hari sejak awal tahun. Barangkali
saat saya dengar informasi itu dari orang terpercaya, filmnya sedang dalam
proses produksi. Ketika akhirnya film hadir di layar bioskop, saya pun jadi
makin penasaran. Sayang tak bisa ikut nobar bersama BloggerCrony waktu itu.
Akhirnya saya bisa menyaksikan sendiri persis tanggal 20, hari pertama film ini
tayang di bioskop.
Saya
sangat menikmati film tentang hubungan ibu dan anak perempuan remaja ini.
Sederhana saja kisahnya, tentang ibu bekerja yang sukses dengan kariernya.
Sukses karena dia bisa membeli apa saja yang dia mau apalagi untuk anak semata
wayangnya. Bentuk perhatian orangtua yang sibuk bekerja demi anak katanya,
meski kadang yang anak butuhkan cukup perhatian penuh dan utuh. Jadi sebenarnya
ibu bekerja itu untuk siapa? Dirinya sendiri atau anaknya, keluarganya? Akhirnya pertanyaan itu muncul dengan mengikuti kisah ini.
Sederhana
kan ide ceritanya? Tentang cerita ibu dan anak yang kerap ditemui di dunia nyata. Banyak, saya bilang banyak sekali cerita seperti ini dalam kehidupan
nyata. Termasuk cerita tentang ibu modern yang protektif dengan anaknya, dan
akhirnya cenderung “berisik” dengan omelan tiada hentinya.
Official Trailer https://www.youtube.com/watch?v=m-BZd60DJd8 |
Saya
sebenarnya agak terganggu dengan ceriwisnya si ibu, dan omelan yang bawel dari
sosok ibu yang diperankan dengan sempurna oleh Cut Mini. Cut Mini memang cocok
sekali memerankannya, Bukan karena karakternya sama, saya yakin aslinya Cut Mini
tidaklah demikian, tapi memang karena Cut Mini adalah pemeran watak yang
berkualitas.
Setelah
sebelumnya menonton film lain “Athirah” dengan Cut Mini sebagai pemeran utama,
sosok ibu yang kuat, tangguh, tegas, cekatan, perempuan yang elegan mengutamakan
keluarga di atas segalanya. Lalu melihat Cut Mini berperan ibunya Mira
(diperankan Irish Bella), sosok ibu masa kini sukses karier dan berusaha menyeimbangkan
peran ganda. Saya melihat Cut Mini semestinya sih bisa menang penghargaan FFI
nanti untuk aktris wanita.
Terlepas
dari kehebatan peran Cut Mini, yang juga
jago improvisasi. Film Me VS Mami, dengan cerita yang umum ditemui di dunia
nyata, terasa berbeda dan lebih kaya. Film drama komedi ini ringan dan
menghibur, setidaknya berhasil menghibur saya, membuat saya tertawa saat
menyaksikannya langsung di bioskop. Meski sebenarnya ibu dan anak di film ini
tidak sedang melawak, namun bagaimana mereka membawakan cerita dan konflik ibu
anak masa kini, mengundang banyak tawa.
Ringan
dan menghibur, itu kesimpulan saya. Dan yang paling saya apresiasi adalah, MNC
Pictures tak banyak memainkan adegan-adegan bersponsor yang kerap menganggu
nikmatnya menonton film Indonesia, seperti yang sudah saya temui sebelumnya.
Pemilihan
lokasi syuting dan setting di Padang menurut saya langkah cerdas untuk
memperkaya“rasa” pada film dengan isu sederhana ini.
Cerita
film ini jadi lebih kuat dan mengena, dengan situasi perjalanan ke Padang.
Untuk apa mereka ke Padang, Anda harus nonton sendiri. Yang pasti akhir film
ini menuntaskan tujuan mereka ke Padang, dengan kejutan di ujung ceritanya.
Kejutan yang bikin saya merasa mengganjal, kurang jelas akhir ceritanya. Meski
saya sadar memang sengaja penulis cerita membuatnya menggantung. Barangkali
akan ada Me VS Mami II atau dilanjutkan lagi lewat FTV barangkali sesuai asal
muasal film yang memang berawal dari FTV dengan judul sama. Entahlah,
barangkali akhir cerita film bisa lebih mengena jika dibuat lebih dramatis. Nonton
sendiri saja yaaa untuk menilainya.
Sumber: Official Trailer https://www.youtube.com/watch?v=m-BZd60DJd8 |
Menikmati
Padang
Saya
selalu percaya perjalanan akan membongkar karakter seseorang, atau bisa
memberikan pelajaran berharga bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Itulah juga yang didapatkan dari perjalanan ibu dan anak perempuan dalam film
ini, ke Padang.
Keduanya
jadi punya cerita yang mengubah hubungan, bahkan membuat hubungannya lebih baik
lagi dari sebelumnya. Tentu ada konflik ada perselisihan ada amarah juga ada
komedi. Itulah serunya perjalanan.
Perjalanan
semakin seru dengan latar alam Padang. Indahnya. Saya paling suka cerita film
yang mengeksploitasi alam Indonesia dalam makna positif. Membuat saya
menerawang jauh, ingin menjelajah Padang, mengarungi Indonesia.
Bukankah
film semestinya memang memunculkan gairah kecintaan pada negeri sendiri? Entah
tentang isi filmnya atau latar lokasi syutingnya. Saya jadi ingin mewujudkan
impian ke Padang, kota di Indonesia yang memang belum pernah saya singgahi.
Bagi
yang kampung halamannya di Padang, film garapan sutradata Ody C Harahap ini rasanya akan mengobati
rindu, nostalgia, atau mungkin bikin sedih karena entah sudah berapa lama belum
kembali ke sana.
Salut,
pada akhirnya saya bilang, film ini bisa mengangkat Indonesia lewat kisah ibu
dan anak yang berusaha mencari makna hubungan mereka. Lewat komedi, lewat
omelan ibu, lewat keluhan anaknya, lewat kisah remaja yang jatuh hati, lewat
perempuan masa kini yang selalu berkutat dengan peran gandanya, juga single mom yang harus berjuang untuk anaknya.
Official Trailer https://www.youtube.com/watch?v=m-BZd60DJd8 |
Menarik
untuk ditonton. Segera beli tiket ke bioskop sebelum film Indonesia tergusur
film lain. Semoga sih umurnya lebih panjang dan itu bergantung kita, orang
Indonesia, seberapa besar apresiasi kita terhadap karya negeri sendiri.
Kalau
ditanya skor film, bukan kebiasaan saya memberi nilai film, saya hanya penikmat
bukan juri film Indonesia. Saya hanya berbagi rasa saja lewat tulisan yang
entah bisa disebut review film atau bukan. Silakan datang ke bioskop kalau
memang mau mendukung Film Indonesia, buktikan sendiri, rasakan sendiri, nilai
sendiri, berkomentarlah kemudian dari pengalaman pribadi bukan sekadar dari bacaan
atau pun kata orang.
Happy
Watching! Saya sih happy karena merasa terhibur setelah menonton film yang juga
dibintangi oleh
Dimas Aditya, Mike Lucock, Piere Gruno, Gading Marten ini.
www.sattoraji.com |
2 comments:
Padang . . . ah keqnya Bunda pp 10 - 15 kalian ke Padang dan ada waktu khusus berdua almarhum keliling Sumbar : Padang Painan Padang Panjang Bukit Tinggi Solok Selatan Pesaman lebih indahlah dari Bali. Akan tetapi masyarakat SumBar belum berbudaya Pariwisata.
Semoga kedepan . . . masyarakat Sum Bar lebih faham lagi.
Review memotifasi untuk pembaca pergi cari ticket #ekh !!!
aaah bunda punya kenangan dg Padang yaaa..indahnya... belum dikelola dg baik ya bunda biasa lah itu dinas pariwisatanya jg msh blom melek kali ya
Posting Komentar