Tak Sekadar Konflik Cinta Sahabat Sejati di Filosofi Kopi 2
Setuju dong kalau bicara cinta maknanya universal. Cinta bukan hanya urusan kemesraan berpasangan, cinta juga menyentuh hubungan persahabatan, kecintaan akan profesi, kecintaan akan hasil dari profesi seperti barista dengan kopi racikannya.
Cinta dan konfliknya dihadirkan dalam film drama Filosofi
Kopi 2, yang menurut saya, disampaikan dengan drama yang tidak berlebihan atau
saya menyebutnya no overshared drama. Atau kalau mau dibikin bahasa
sederhananya, enggak “sinetron” tanpa bermaksud menyatakan semua sinetron tak
bermutu meski kebanyakan begitu.
Film Filosofi Kopi 2, bagi saya, sukses mengadaptasi bahkan
jauh mengembangkannya menjadi cerita menarik dan kuat dari karakter novel Filosofi
Kopi karya Dee atau Dewi Lestari, berkat arahan sutradara Angga Dwimas Sasongko.
Sutradara muda multitalenta yang saya “kepoin” sejak Festival Film Pendek Indonesia
Kompas TV, dengan Angga sebagai jurinya. Kata Angga yang ditemui saat Special
Screening bersama Plaza Indonesia di Jakarta, 5 Juli 2017, FilKop 2 adalah film
ke delapannya.
Film sekuel tentang duo sahabat pemilik kedai kopi Filosofi
Kopi, Ben (Chicco Jerikho) dan Jody (Rio Dewanto) memiliki cerita yang kuat,
dan alur yang matang. Saya, jujur, menikmati salah satu film Indonesia yang
turut meramaikan studio bioskop sepanjang Juni – Juli 2017 ini. Barangkali karena saya memang sudah memiliki
novel perdananya sejak 2006, lalu menonton film Filosofi Kopi (pertama),
sayangnya di televisi. Lalu berlanjut berkesempatan hadir menjadi bagian dari
komunitas BloggerCrony bersama 30 blogger lainnya yang beruntung bisa
menyaksikan film sebelum tayang untuk umum, bersama Plaza Indonesia dan
Visinema Pictures.
Cerita di novel, sama kuatnya dengan cerita di film pertama,
meski ada beberapa modifikasi di versi filmnya. Saya pikir wajar saja, karena
film perlu membangun emosi penonton dengan cara film, bukan cara novel. Bagi
saya, film drama yang layak rekomendasi adalah film yang bercerita tentang
kehidupan yang tak jauh dari realita, dekat dengan kita sebagai penontonnya,
logis, dan membawa pesan secukupnya tidak kebanyakan, tapi bermakna.
Saya mendapatkannya dari FilKop 1 terutama dengan latar kopi
“Tiwus” dan kuatnya persahabatan Ben dan Jody, yang sewajarnya, terasa nyata.
Lanjut ke Filosofi Kopi 2, layaknya perjalanan hidup,
tentunya dinamis. Kalau dulunya hanya tentang persahabatan, kali ini ada
perasaan cinta pasangan. Selayaknya kehidupan dua sahabat pria, lalu hadir
sosok-sosok perempuan inspiratif yang memang menarik, sah saja percikan cinta
muncul. Konflik cinta inilah yang hadir namun tidak dihadirkan membabi buta
dalam film Filosofi Kopi 2. Kekuatan hubungan sahabat, kecintaan akan profesi,
cinta pada pekerjaan yang dijalani penuh gelora jiwa sebagai barista dan
pengusaha kedai kopi, bercampur menjadi konflik cinta di Filosofi Kopi 2.
Kehadiran Brie (Nadine Alexandra – Puteri Indonesia 2010)
sebagai barista muda dan Luna Maya (Tarra) yang menjadi investor baru Filosofi
Kopi 2, memang membawa konflik tersendiri. Alur cerita dan akting yang natural
dari keduanya, bikin saya masih bisa menikmati film penuh “perang rasa” ini.
Tenang saja, suasana yang dimunculkan bukan kisah cinta cengeng bikin “mewek”.
Bagaimana dua pria bersahabat menyelesaikan konflik rasa cinta ini, apik “dimainkan”
Angga D Sasongko dan dituliskan para penulis skenario (termasuk Angga), Jenny Jusuf dan Irfan Ramly.
Ketika bisnis dan persahabatan dihadapkan pada pilihan dan
fakta-fakta yang mengguncang jiwa, bagaimana Ben dan Jody menjalaninya, bagi
saya bisa dinikmati tanpa berlebihan di film ini. Layaknya drama, tentu ada
sisi emosional yang ditonjolkan, dan alur yang berjalan lambat. Namun dengan
arahan sutradara, pemilihan karakter dan peran yang tepat dengan sosok tepat,
juga soundtrack musik yang harmonis dengan adegan, serta lagi-lagi cerita yang
kuat, konflik dan drama dalam Filosofi Kopi 2 buat saya masih disampaikan
dengan mulus.
Ciri khas film tentang Ben dan Jody yang saya rasakan masih
dipertahankan sejak film pertama 2015 lalu adalah perjalanan dalam arti
sebenarnya. Filosofi Kopi mengajak kita menikmati keindahan nusantara dan kebun
kopi di berbagai daerah di Indonesia. Kalau sebelumnya Ijen, Lampung, lalu
bergeser ke Toraja. Filosofi Kopi punya misi dari filmnya, bukan hanya berkisah
tentang konflik bisnis, sahabat, profesi, keluarga, juga pasangan, tapi
mengantarkan kita lebih mencintai produk lokal, kopi dari petani, atau kalau
saya pernah ngobrol dengan teman pemilik kedai kopi adalah produk kopi berbasis
komunitas kopi Indonesia.
Bagaimana biji kopi dari petani lokal diolah, melibatkan
anak muda, hingga menghasilkan rasa dan aroma dalam secangkir kopi yang nikmat,
ini yang berhasil diangkat dalam sebuah film. Bahkan tak berhenti di film
Filosofi Kopi 2, namun berlanjut ke komunitas sesungguhnya. Salah satunya kedai
kopi Filosofi Kopi di Melawai yang menang asli ada. Penonton yang membeli tiket
pada 13 Juli 2017 nanti pun berhak atas secangkir kopi, gratis, dengan
menukarkan tiket ke kedai kopi di selatan Jakarta ini. Dengan membeli tiket
menonton di bioskop, penonton Filosofi Kopi 2 juga berarti sudah berkontribusi
untuk kebun kopi di Merapi. Satu tiket sama nilainya dengan satu benih biji
kopi di Merapi.
Kalau saya ikuti cara reviewer film lain dalam menilai
sebuah film, dengan memberi angka, maka saya akan memberi angka 4 dari 5.
Namun buat saya, angka itu bisa berubah tergantung selera film kita, bagi yang
tak suka drama, mungkin beda lagi angkanya. Latar belakang reviewer juga
berdampak atas munculnya angka. Kalau tidak terlalu suka film Indonesia, angka
barangkali bisa lebih kecil dari itu. Jadi, silakan datang ke bioskop dan beri
penilaian versi Anda sendiri. Lalu tukarkan tiket dengan secangkir kopi di
kedai Filosofi Kopi Melawai. Ajak teman karena sepi rasanya kalau sendirian di
tengah keramaian. Dan sebaiknya tak usah mencari colokan, dan berlama-lama di
meja, karena kasihan pelanggan lain yang juga ingin menikmati kopi di kedai
yang berlatar Sahabat Sejati Ben dan Jody ini.
Sutradara : Angga Dwimas
Sasongko
Penulis Skenario : Jenny Jusuf, Irfan Ramly, Angga Dwimas Sasongko
Produser : Anggia Kharisma, Chicco Jerikho, Rio Dewanto
Co Produser : Handoko Hendroyono, Ajeng Parameswari, Nurita Anandia, Ridla
An-Nuur.
Cast : Chicco Jerikho, Rio Dewanto, Luna Maya, Nadine Alexandra, Ernest
Prakasa, Tio Pakusadewo, Joko Anwar, Whani Darmawan, Aufa Dien Assagaf,
Muhammad Aga, Westny Dj, Melissa Karim.
34 comments:
jadi penasaran juga pingin nonton film ini :)
Aku penasaran banget sama film ini
Sejak baca bukunya lalu nonton filkop 1 sudah jatuh cinta
Wajib nonton nih
Si Angga itu orangnya low profile banget, tapi hasil filmnya rata-rata jempolan.
Lunmay kayaknya lagi laris ya sekarang. Barusan doi katanya meranin di the Doll 2 . Eniwei nonton filosofi kopi 1 sepotong aja di tipi itupun. Ini juga nunggu masuk tipi aja ah daripada beli bajakan saya ga pernah (hampir) beli bajakan untuk film indonesia kecuali dah tayang lama
Wah, yang pertamanya aja seru sih Filosofi Kopi ini. Jadi penasaran sama sekuelnya :D
Aku belum pernah nonton yg pertama. Baca ulasan ini jd kepengen nonton pertama lanjut kedua ini.
ah, jadi pengen nonton deh, kadang memang sudah malasduluan nih aku kalo film indonesia, tp review mbak wa buat penasaran, smg minggu ini msh tayang deh
setuju mba.. konflik percintaannya pas Dan bikini greget
Aku belum nonton Filkop 1 malahan nih..
Tulisan apik. Pengen coba segelss saja kopi panasnya
Udah baca novelnya beberapa tahun lalu, tapi belum nonton filkop 1 maupun 2. Bakal nonton.
Sambil ngopi di filosofi kopi kayak e asyik mbak e, hehehe
sequel pertamanya sukses bikin akooh icip2 single origin kopi aseki indonesia. Sejak itu lah mulai dikit2 belajar ttg kopi indonesia. Film yang bagus. Mau nonton yg keduanya ah. Thanks buat review-nya.
Tya juga sudah baca novelnya dulu banget dan emang bagus alur ceritanya. Duh sedih nggak bisa ikutan screening film ini karena banyak yang bilang bagus.
Hebat ya tidak hanya sekadar menonton film tetapi juga ikut berkontribusi melestarikan kopi Indonesia. Salut untuk FilKop2. Kopi Indonesia emang the best deh!
Kapan kita ngopi bareng mbak Wawa?
Aku blm ngikutin ceritanya baik novel ataupun film, jari penasaran mba. Mungkin mulai dlu dr baca filosofi kopi 1 biar berasa penjiwaany.
Duh blm sempet nonton filkop 2 nih, mungkin nti beli dvd nya aja huehe.
Btw, kayaknya kl diliat trailernya seru bgt ya, mobil keliling gitu ya jualannya.
Ngomong2 aku blm pernah ke filkop Melawai, malah yg di bintaro udah pernah hehe.
cukup puas nonton filkop 2 kemarin, kurang lebih sesuai harapan lah..
Nonton dong msh tayang di bioskop tuh per 23 Juli kulihat di bintaro
Hayuk ke bioskop masih tayang tuh
Iyaah asik diajak ngobrol
Ke bioskop dongs..hehe #dukungfilmindonesia
Bioskop Bintaro msh tayang kak..buruaan
Hayuk ke bioskop per 23 Juli msh nangkring kok
Per hari ini msh tayang 23/7
Gak over drama yaaah
Gak nonton pun tak.apa sih tp akan lbh lengkap krn ada bagian yg berkesinambungan
Cari Tiwus.ke Ijen yuk Bunda
Buruaan ke Bintaro deket kan
Belum berhasil taklukkan kedainya nih.kita
Iya kaan jd cinta kopi Indonesia
Yuk ah ke melawai
Bisaaa.aku baca ulang novelnya emang jd makin greget sihh
Aku pernah ke Bintaro tp dah tutup.kan yaaa..yuk ke melawai
Tinggal datengin kedainya yaah..yg.Jogja apa ya? #nantangin
Posting Komentar