Hamil Sehat dengan Telaten Merawat Gigi dan Kulit
Kehamilan membawa perubahan hormonal pada perempuan. Setiap
perempuan punya perjalanannya masing-masing, tidak pernah ada satu pun cerita
sama persis dalam kehamilannya. Bagaimana tubuh merespons kehamilan, perubahan
hormonal seperti apa dan bagaimana dampaknya ke fisik dan psikis perempuan, tak
pernah ada yang sama. Bagaimana cara baik dan benar merawat tubuh selama hamil juga
penting diperhatikan supaya kehamilan sehat dan risiko kehamilan yang bisa saja terjadi dapat terhindari.
Kalau soal cerita kehamilan, saya yang pernah dua kali
hamil, perubahan hormonal membawa perubahan yang justru baik untuk kulit
misalnya. Barangkali karena impian punya anak yang terwujud membuat saya sangat
bahagia. Maklum, butuh perjuangan untuk bisa hamil, menunggu hampir dua tahun
dari setiap kehamilan. Ketika hamil, kebahagiaan luar bisa rupanya berdampak
pada tubuh saya fisik dan mental.
Soal kulit misalnya, dulu saya bermasalah dengan kulit wajah
dengan jerawat yang sangat menganggu. Entah berapa kali ganti dokter kulit
untuk merawat jerawat yang sangat meruntuhkan kepercayaan diri saya. Ajaibnya,
ketika hamil, saya tidak berjerawat, kulit saya cenderung baik, dan setelah
melahirkan pun saya justru tidak lagi mengalami masalah besar di kulit wajah. Masalah
fisik lainnya, seperti kelebihan berat badan rasanya lumrah untuk perempuan
berpostur besar seperti saya yang mudah sekali gemuk dan sulit turun berat
badannya.
Masalah kulit yang umum dialami ibu hamil seperti stretch mark
juga tak saya alami. Saya sempat berpikir barangkali karena saya dulunya rajin
pakai skincare, memulas lotion pada tubuh, bikin tubuh saya lebih terjaga
kelembabannya. Sehingga saat terjadi perubahan kondisi kulit saat hamil, dengan
janin semakin membesar, maka guratan kulit selama kehamilan tidak saya alami.
Ternyata bukan hanya soal itu, banyak faktor terjadinya stretch mark.
Dari literatur yang saya baca terutama dari situs Bidanku,
stretch mark pada ibu hamil terjadi karena faktor hormonal dan sebagian juga
karena faktor genetik. Artinya memang ada perempuan yang secara genetik akan
lebih besar kemungkinannya mengalami stretch mark. Umumnya bahkan sampai 90
persen perempuan hamil akan mengalami stretch mark tapi memang ada juga yang
tidak. Banyak faktornya, salah satunya menjaga pertambahan berat badan selama
kehamilan agar tidak berlebihan juga berpengaruh. Sebaiknya jangan berlebihan,
dan asupan juga perlu diperhatikan seperti air putih dan vitamin, juga
perawatan kulit pun ternyata penting diperhatikan.
Seperti saya katakan sebelumnya, tidak pernah ada kondisi
kehamilan yang sama antara satu perempuan dengan yang lainnya. Baik soal
masalah kulit yang dialami saat hamil, termasuk soal kesehatan mulut dan gigi.
Nah kalau soal kesehatan mulut dan gigi, saya memang
memberikan perhatian lebih. Saya jarang sakit gigi, tapi sering bermasalah
dengan gusi. Ini sudah menjadi perhatian saya sejak masa kehamilan 5 tahun
lalu. Jika dalam keadaan tidak hamil, gusi kerap bermasalah seperti berdarah
saat sikat gigi, perempuan perlu lebih waspada. Peringatan ini saya dapati
kembali saat menghadiri Pembukaan Amara Skin & Aesthetic Center RSU Bunda
Jakarta.
Opening Amara Skin & Aestethic Center RSU Bunda Jakarta |
Klinik yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut,
kulit dan kelamin, ini sudah beroperasi sejak 2016 dan resmi dibuka 2017.
Dengan tenaga medis RSU Bunda yang multispecialist, klinik ini memudahkan
pasiennya untuk mengkonfirmasi kondisi kesehatannya. Dari pemeriksaan awal,
jika memang diperlukan pemeriksaan spesialis lain, akan lebih mudah bagi Amara
Skin & Aesthetic Center untuk segera merujuk ke unit lain di RSU Bunda
Jakarta.
Risiko Kehamilan
Perawatan tubuh ibu hamil bukan hanya berdampak pada fisik
yang jadi lebih terawat dan bukan semata urusan kecantikan. Ibu hamil yang
telaten merawat anggota tubuhnya, dengan cara baik dan benar, ternyata
berdampak pada kesehatan dirinya, kehamilannya, dan meminimalisasi risiko
kehamilan.
Penjelasan drg Mira Madjid, MPH Sp Perio membuka kembali
ingatan saya soal kesehatan mulut dan gigi saat hamil. Bahwa masalah gigi dan
mulut yang tidak tertangani dengan baik bisa menimbulkan risiko infeksi pada
ibu hamil, yang bisa berdampak infeksi pada janin, kemudian berpengaruh pada
kelahiran prematur.
Tanpa sadar, kebiasaan tak sehat seperti tidak rutin
membersihkan mulut dan gigi, baik kumur atau pun sikat gigi, berdampak pada
kesehatan perempuan.
Perempuan memang harus terawat, bukan perkara kecantikan,
tapi soal kesehatan. Jika pada akhirnya perawatan tubuh dengan alasan
kesehatan, berdampak pada kecantikan, itu bonusnya.
Urusan kesehatan perempuan kadang memang kerap dipandang
sepele, padahal dampaknya luas, apalagi saat hamil.
Seperti dikatakan drg Mira Madjid, ibu hamil misalnya kerap
mengalami pembengkakan gusi bahkan pendarahan gusi. Kenapa bisa terjadi?
Lagi-lagi ini dampak perubahan hormon pada ibu hamil. Terjadi pelunakan dari
jaringan daerah gusi akibat peningkatan hormon saat hamil, kadang timbol
benjolan berwarna kemerahan pada gusi, dan gusi berdarah.
Kalau kondisi seperti ini diabaikan, dan menjadi lebih
serius, infeksi pada gigi ibu hamil bisa menginfeksi janin dalam kandungan.
Pada banyak kasus jika kondisi seperti ini tak tertangani dengan baik dapat berkontribusi terhadap terjadinya berat bayi kurang saat lahir dan
kelainan dini termasuk kelahiran prematur.
Langkah sederhana supaya ibu hamil telaten merawat kesehatan
mulut dan gigi antara lain:
Sikat gigi teratur dua kali sehari, lakukan dengan cara yang
baik dan benar bukan asal sikat gigi.
Jika suka mual kalau sikat gigi, setidaknya berkumurlah
dengan air garam hangat. Cara sederhana ini bisa meminimalisasi risiko radang
gusi. Karena semasa hamil dengan perubahan hormon pada perempuan membuat gusi
cenderung lebih sensitif.
Pemeriksaan gigi rutin, tiga bulan sekali, termasuk saat
hamil untuk pembersihan gigi dari penumpukan plak sekaligus memastikan tidak
ada risiko radang gusi. Karena kalau gusi mudah berdarah atau sikat gigi
seringkali berdarah itu sudah petanda terjadinya radang gusi.
Waspada Radang Gusi |
Lain lagi soal kulit. Perempuan yang kurang telaten merawat
kulit, apalagi saat hamil, dengan banyaknya perubahan kondisi akibat perubahan
hormonal, juga bisa menimbulkan berbagai risiko masalah kulit seperti kulit berjerawat (umumnya ibu hamil rentan berjerawat karena perubahan hormon).
Kenapa merawat diri penting? Karena memang ibu hamil terutamanya cenderung mengalami masalah jerawat dan flek saat hamil. Ibu hamil juga cenderung mengalami bercak kulit yang lebih gelap karena hiperpigmentasi akibat perubahan hormonal. Tak heran jika kulit jadi lebih gelap karena ada peningkatan produksi melanin di kulit. Semua masalah ini bisa diatasi dengan perawatan kulit ibu hamil yang aman asal menghindari beberapa bahan kosmetik tadi yang menimbulkan pengelupasan.
Mitos mengenai perempuan
tidak boleh pakai perawatan kulit saat hamil menjadi penyebab lain yang membuat
perempuan khawatir merawat diri menggunakan skincare tertentu saat hamil.
Soal ini, dr Rachel Djuanda SpKK mengatakan memang ada beberapa bahan kosmetik yang dilarang digunakan yakni
kandungan Asam linoleic dan hidrokuinon. Namun kalau untuk perawatan kulit dengan pelembab dengan
kandungan AH, DHA, masih aman digunakan ibu hamil.
Soal perawatan kulit bukan hanya semata urusan sepele,
kecantikan saja. Masalah kulit pada beberapa kasus, menurut dr Rachel, membutuhkan
penanganan dokter spesialis. Artinya, masalah kulit pada perempuan terutama
saat hamil bisa dihindari dengan perawatan yang baik dan abaikan mitos yang
mengatakan ibu hamil tidak boleh menggunakan produk perawatan kulit. Nah, sebaiknya memang
konsultasikan ke dokter kulit jika ingin lebih yakin soal pemilihan produk
perawatan wajah.
Di balik semua perawatan fisik ini, yang tujuannya adalah
menjaga kesehatan tubuh, menjaga asupan makanan dan minuman tentunya penting
bagi ibu hamil termasuk olahraga ringan.
Makanan yang Menunjang Kesehatan Gigi dan Mulut |
7 comments:
Makasih mba wawa.. dapet pengetahuan buat persiapan kehamilan lagi. Semoga kita cpt hamil lagi ya mba waea.. *amin*
Buat para ayah, pas bgt nih sharing artikelnya, biar tahu Dan makin perhatian sama Istri... Hehehe
amiiin Hastari amiiiin...iyaaaah ayah dan calon ayah juga harus aware yaa Aris kasih tau temen2nya
Setuju deh sama ulasannya mba wawa, saya sudah concern sama gigi dari kecil karena emang giginya bnyak yang lubang :(
scalling juga udah rutin per6/1 tahun sekali.
Gigi sehat makanpun nikmat ya mba hihihi
Banyak banget masalah kalau lagi masa kehamilan. kadang aku suka cuek aja. Jerawatan, gatel-gatel, kadang aku diemin aja. Sadar karena pengaruh hormon aja, jadi ngga pernah ke dokter. Padahal sebenernya kita mesti aware juga ya.
meski pun nggak berencana hamil tapi ini tetep penting untuk gw mba wawa, makasih yaa infonya...
Melinda, waah hebat scaling rutin yaa, saya belum nih hadeuh
Eh ada mbak Uci, ih seneng deh dikomentari, hehehehe, iyaaaah aware ajah gak jadi panik yah hehehehe
kak Zata iyaaa, perempuan emang perlu banyak yg dijaga yaaa dirawat, apalagi pas hamil banyak risiko nya ternyatahhhh
Posting Komentar