Blogger Jadi “Agent of Change” GERMAS, Berani Jawab Tantangan Menkes?
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau GERMAS sudah
diperkenalkan sejak April 2016, dan diluncurkan dalam peringatan Hari Kesehatan
Nasional (HKN) pada 15 November 2016.
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) aktif
mengkampanyekan gerakan ini. Meski begitu, sebenarnya bukan hanya tugas
Kemenkes untuk menyebar pesan Germas dan menularkan gaya hidup sehat. Germas
semestinya menjadi gerakan bersama, dibesarkan bersama oleh pemerintah di pusat
dan daerah, pihak swasta, perusahaan besar dan kecil, lembaga pendidikan, dan
warga biasa. Sosok agen perubahan (agent of change) pada akhirnya sangat
dibutuhkan untuk menularkan Germas ini di berbagai kalangan.
Lalu siapa yang menjadi agent of change Germas? Siapa saja
bisa, mereka yang peduli kesehatan dan pentingnya menerapkan setidaknya tiga
poin utama Germas. Apa saja tiga poin itu?
Aktif bergerak secara teratur alias olahraga teratur setidaknya seminggu tiga kali.
Makan sayur dan buah, seimbangkan makanan harian pastikan ada asupan buah segar dan sayuran.
Periksa kesehatan secara berkala, setidaknya cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, pemeriksaan kesehatan sederhana atau medical check-up lengkap berkala untuk memantau kondisi tubuh kita.
Aktif bergerak secara teratur alias olahraga teratur setidaknya seminggu tiga kali.
Makan sayur dan buah, seimbangkan makanan harian pastikan ada asupan buah segar dan sayuran.
Periksa kesehatan secara berkala, setidaknya cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, pemeriksaan kesehatan sederhana atau medical check-up lengkap berkala untuk memantau kondisi tubuh kita.
Mencari agent of change untuk mengajak orang lain bergaya hidup sehat bukan perkara mudah. Lihat saja tiga poin tadi, melaksanakannya tidak semudah menuliskannya.
Saya sendiri pun masih belum disiplin olahraga, kalau makan
buah dan sayur masih bisa diupayakan apalagi belakangan tensi darah mulai drop
dan kolesterol mulai tinggi yang harus mulai diwaspadai asupan makanannya.
Kalau periksa kesehatan berkala, Alhamdulillah saya sudah mulai rutin
menjalankannya. Baik periksa darah ke lab atau sekadar ke klinik terdekat untuk
periksa kolesterol, gula darah, dan tekanan darah.
Saya memang punya masalah kesehatan tekanan darah rendah dan
mulai gampang naik kolesterolnya kalau makanan tidak dijaga. Jadi soal periksa
kesehatan berkala, saya sudah menjalankannya karena masih tetap ingin hidup
sehat dan produktif.
Nah, aktif bergerak dan makan buah sayur inilah yang terdengar
sederhana tapi masih saja sulit menjalankannya.
Untuk mengingatkan lagi pentingnya tiga fokus utama Germas
di 2016-2017, Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI mengajak blogger
ikut berpartisipasi dalam kegiatan olahraga Jumat Pagi di kantor Kemenkes.
Dalam rangka memberi contoh kepada masyarakat secara luas,
Kemenkes RI rutin mewujudkan Germas dengan olahraga Jumat pagi, dengan berbagai
pilihan olahraganya.
Bagi yang suka jalan cepat dan jogging, area perkantoran
Kemenkes menjadi tempat yang sangat representatif untuk olahraga paling
sederhana itu. Nah serunya, pegawai dan blogger yang ikut serta di kegiatan
olahraga Jumat pagi 13 Januari 2017 lalu, bukan sekadar asal lari atau jalan
cepat, tapi sekaligus uji kebugaran.
Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kartini Rustandi,
juga ikut serta di olahraga Jumat pagi, dengan ikut kelompok uji kebugaran.
Caranya, lari atau jalan cepat dengan jarak tempuh 1,6 KM
untuk mengukur VO2Max. Nah berapa lama waktu tempuh yang peserta bisa capai dengan
berlari atau jalan cepat 1,6 KM. Usai menempuh jarak uji kebugaran dengan lari
atau jalan cepat, akan disesuaikan dengan tabel, juga dengan melihat usia dan
jenis kelamin. Dari cara ini akan terlihat berapa level kebugaran seseorang.
Saat ditemui usai rangkaian kegiatan olahraga Jumat pagi,
Kartini Rustandi mengatakan uji kebugaran ini penting untuk tahu seberapa bugar
tubuh kita. Boleh saja tubuh kita sehat tapi sehat belum tentu bugar.
Mendengar penjelasan Kartini Rustandi, juga Menteri
Kesehatan RI Nila Moeloek saat berbincang santai bersama blogger usai
berolahraga senam, banyak cara sebenarnya untuk sehat. Kemenkes RI sudah
memfasilitasi dengan menghadirkan instruktur senam setiap Jumat pagi, juga menyediakan sarana
latihan fisik lainnya dengan tenis meja, bulutangkis, bahkan gym yang sementara
memang hanya diperuntukkan bagi pegawai kementerian.
Olahraga Jumat pagi ini ternyata juga dibuka untuk umum.
Bagi karyawan yang bekerja di seputaran kantor Kemenkes bisa bergabung mulai
pukul 06:00 – 09:00.
Menkes Nila Moeloek Ikut Senam Jumat Pagi |
Bagaimana menularkan semangat beraktivitas fisik ini yang menjadi agenda penting.
Melibatkan blogger menjadi salah satu cara Kemenkes untuk menyebarluaskan
Germas ini. Harapannya, setiap orang yang diajak menjalankan Germas, bisa
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, atau bahkan mengajak orang lain di
lingkungannya untuk turut membesarkan Germas.
Dibutuhkan agent of change, kata Nila Moeloek, dan agen
perubahan untuk menularkan Germas ini bisa berasal dari berbagai kalangan,
termasuk blogger untuk dirinya sendiri, bahkan kalau bisa mengajak orang lain
untuk turut menjalankan Germas.
Setidaknya fokus utama Germas: Aktif Bergerak Teratur,
Konsumsi Buah Sayur, Cek Kesehatan Berkala, dapat ditularkan oleh para agen
perubahan ini.
Selain Kemenkes, Kementerian Keuangan juga sudah
mempraktikkan Germas dengan olahraga di Jumat pagi. Setiap lembaga bahkan
perusahaan pun bisa membangun kebiasaan sehat mendukung Germas ini dengan
caranya masing-masing. Tidak harus olahraga serentak Jumat pagi, bisa juga
lakukan hal lain yang tujuannya adalah membudayakan gaya hidup sehat dengan
tiga fokus utama tadi. Syukur kalau bisa
lebih dari tiga poin dasar Germas yang menjadi fokus kampanye kesehatan di
tahun pertamannya.
Nah, siapkah kita menjadi agen perubahan hidup sehat
mendukung Germas? Saya bertanya ke diri sendiri, juga ke blogger yang
diharapkan Menkes bisa menjadi salah satu agen perubahan untuk hidup lebih
sehat. Berani kah jawab tantangan ini? Bagaimana caranya? Yuk #DukungGERMAS kita pikirkan
bersama apalagi dengan fasilitas yang tersedia rasanya ajakan untuk aktif
bergerak hidup lebih sehat dan produktif bisa kita wujudkan perlahan tapi
pasti. (WAF)
12 comments:
Sehat belum tentu bugar... Hmm jadi mikir2 mungkin saya selama ini sehat tapi belum tentu bugar...
Harus sering olahraga lagi nich.. Minimal lari pagi.
iyaah jleb juga tuh mas dibilang gitu, sehat belum tentu bugar, ngaku sehat tp gak bugar, harus renang lagi nih olahraga yg paling cucok untukku hehe
Aku juga hampir tidak pernah olah raga...benar-benar mulai dari diri sendiri dulu nih dan mudah-mudahan bisa menularkan ke orang lain.
sekalian aja kak Tuty, bareng2 yuk, ikutan bikin rame #bloggersehatbugar
Terkadang kalau olahraga itu lebih senang ramai-ramai tapi kalau sendiri sudah ribet dengan rutinitas pagi. Kalau ramai pasti dijabanin. Aku juga udah lama tidak olahraga terakhir carefreeday di bunderan HI beberapa minggu lalu. Bisa menjadi resolusi 2017 juga neh lebih mendekat ke gaya hidup sehat.
Saya sering jalan kaki ke pasar mba,y ang jaraknya kalau jalan kaki 20 menit, bukan nya ga punya ongkos tapi demi maksain biar ada aktifitas Fisik hehehe
Mak Jleb bangat itu sehat belum tentu bugar, aah jadi pengen tes kebugaran juga nih Mba Wawa...Tiap jumat ada tes kebugaran juga nda sih mba dsana?
Kalau saya mensiati supaya tetap aktif bergerak dgn cara, naik tangga samapai lantai 3 tiap pagi pas ngantor, pulangnya klo nda di jemput jalan kaki kurang lebih 10 menit dari rumah hehe. Dengan cara ini lumyan nyicil bergerak haha.
Nonamelinda siap jadi "Agent Of Change" :) Semangat Hidup Sehat Mulai dari Sekarang!
Boleh banget nih yang ngantor sekitar kemenkes ya mba, ikutan senam rutin, jadi ikut bugar
Hayuuk Jumat pagi Rame2 olahraga kementerian udah buka pintu selebarnya kok tinggal dtg aja gak pake undangan
Kalau tes kebugaran gak selalu ada. Yg pasti ada tiap jumat itu senam. Yuk ah merapat Jumat ada gak ada undangan dtg ajah... Pintu kemenkes selalu terbuka.
Bener bangets
Iyaaa harus dipaksakan ya mbak
Posting Komentar