Ada Cerita di Balik 9 Foto Ini, Kisah #2016BestNine Saya, Kamu?

14.25.00 wawaraji 5 Comments

#2016bestnine @wawaraji


Halo 2017! Selamat tinggal dan terima kasih 2016 atas segala kenangannya. Kenangan yang juga tersimpan lewat foto. Bahkan jelang pergantian tahun lalu, ada aplikasi kompilasi foto dari Instagram #2016BestNine yang menjadi kenangan tersendiri sepanjang 2016.

Berapa banyak koleksi foto yang kamu punya di ponsel atau mungkin sudah dipindah ke laptop? Album foto digital kamu saya yakin setiap harinya bertambah dan makin penuh. Sama, saya pun begitu. Saat  berbenah file niatnya sih mau mengurangi beban memori menyimpan data, hapus yang enggak penting, tapi kok galau, semua terasa penting, alhasil gagal beberes foto, dan memilih beli tambahan memori aja atau tambah koleksi penyimpan eksternal.

Foto, entah berapa lama usianya, menyimpan banyak cerita. Bukan sekadar kenangan, tapi juga menjadi seperti kumpulan memori yang tersimpan menjadi bank foto, yang suatu waktu bisa menjadi bahan tulisan. 

Seperti saya menulis ini, gara-gara foto-foto yang tersimpan. Juga gara-gara suami yang lagi keranjingan baca timeline medsos  dan akhirnya menemukan kerjaannya sebuah aplikasi yang kompilasi foto Instagram #2016BestNine. Juga gara-gara seorang blogger yang kreatif membuat tulisan dari #BestNine di blognya, namanya Oky Maulana @okymavlana. Dipikir-pikir, cara  Oky ini kreatif dan produktif untuk nambah followers Instagram. Ini caranya yang saya tiru untuk mempromosikan akun instagram saya @wawaraji setelah sebelumnya, belum lama, mempromosikan akun @wawaraji dengan membuat giveways kecil-kecilan di Facebook. Kamu keren Oky! Inspiratif.

Catatan saya, entah model kurasi apa yang dipakai aplikasi tersebut menggunakan platform Instagram untuk menyusun #2016BestNine. Yang pasti orang kreatif di balik aplikasi tersebut sudah menjalankan satu pekerjaan yang umumnya orang lakukan, kompilasi foto, merekam memori dan kenangan. Kreativitas sederhana yang disukai banyak orang pada akhirnya. Kreatif!

Lalu, ada cerita apa di balik 9 foto saya ini? Barangkali ada manfaatnya untuk yang membaca.

1.       Foto Pasangan



Foto kenangan di Garut 



Saya dan suami bukan tipikal orang yang rajin foto berdua lalu dipajang di media sosial.
Rajin loh saya bilang, bukan senang, kalau senang sih senang aja dan beberapa kali
posting kok.

Kami punya foto berdua, tapi tersimpan di ponsel dan laptop, bahkan tau enggak, foto pernikahan kami aja  belum semuanya dicetak sampai sekarang dan hanya dicetak ukuran besar serta dipajang tak lebih dari 3 foto di tiga rumah berbeda (Rumah saya, orangtua saya dan orangtua suami). Maklum, budget pernikahan yang sederhana membuat kami harus memangkas banyak biaya. Itu pun orangtua sudah banyak membantu karena memang mereka yang ingin merayakan pernikahan mengundang hampir 2000 orang, yang kebanyakan tamunya orangtua (keluarga dan kerabatnya). Bersedianya komunitas fotografer memotret kami saat nikah 2008 lalu saja sudah bersyukur. Soal foto pernikahan masih tersimpan manis di laptop, ya sudahlah, yang penting esensi pernikahannya (Ngeles, sebenarnya mau juga dicetak sih hahaha).

Nah, balik ke foto di Instagram. Foto pertama yang muncul di #2016bestnine adalah foto kami, berdua, di Garut tepatnya di Danau Situ Bagendit. Ada kisahnya loh danau ini. Konon ada wanita cantik kaya tapi pelit, lalu terjadi musibah, semua kekayaannya tenggelam dan jadilah danau dengan pemandangan deretan gunung yang indah. Harus tanya om Google lagi soal ini nih, atau ada yang punya referensi bacaannya, boleh loh bagi ceritanya.

Fotografernya adalah Ipan Setiawan alias Jang Ipan atau @onlinegarut. Kami sempatkan waktu jalan-jalan sebelum pulang ke Jakarta, setelah tiga hari mengurusi aksi tanggap bencana Banjir Garut #BloggerPeduliGarut.

Latar danau dan gunung yang indah, dan kami memang jatuh cinta dengan Garut membuat kami nekat aja foto bareng, sok mesra, padahal sih memang mesra hahaha. Saat mengambil foto tujuannya hanya menyimpan kenangan perjalanan kami saja. Perjalanan hati ke Garut selepas meninggalnya anak perempuan kami semata wayang. Bagi saya, perjalanan itu penuh makna dan bersama suami yang menguatkan, sungguh bagian cerita hidup yang layak dikenang lewat foto. Saya posting foto itu di Instagram tidak di hari yang sama alias latepost. Ada momen yang membuat saya ingin memasang foto itu, dengan cerita yang tak ada kaitannya dengan foto, tapi justru cerita di balik objek foto, bahwa kami  sebagai pasangan menikah berjuang terus untuk saling menguatkan dengan apa pun yang harus kami jalani, kini. Ah, jadi sedih lagi.

2.       Foto Gaun


Gaun MeeMaa Style, Gala Dinner Malaysia Fashion Week

Jujur, memang foto kedua memang foto gaun. Gaun cantik MeeMaa Style by Chaera Lee. Jadi begini ceritanya. Awalnya saya mendapatkan email dari teman di Malaysia, teman yang saya kenal saat ajang Muslim Fashion Festival di Jakarta berkat kesempatan yang diberikan mbak Lisa Fitria, Indonesia Fashion Chamber, desainer Indonesia yang saya kenal dari Franka Soeria (teman baik di Turki).

Lewat email itulah akhirnya saya berangkat ke Malaysia, enam hari, meliput Malaysia Fashion Week. Enggak puas kalau berangkat sendirian, saya ajak dan rekomendasikan beberapa teman, dengan berbagai caranya,melalui email dan media sosial. Lalu berangkatlah kami berempat ke Malaysia, perjalanan seru kan ya mbak Yayat, kak Zata Ligouw, Suci Santy Risalah.

Nah, berhubung ada jadwal Gala Dinner, kami harus memantaskan diri dong yaaa. Rencana saya sih padu padan saja koleksi busana yang ada di rumah, tak sempat cari-cari sponsor. Bahkan malam sebelum berangkat saja saya belum berkemas. Tiba-tiba kak Zata memberi kabar, berkat bantuannya saya mendapatkan gaun cantik MeeMaa Style by Chaera Lee.

Sungguh gaunnya cantik, saya sempat tak percaya diri memakainya, tapi saya pikir tak apa, saya akan hadiri Gala Dinner dengan kehadiran tamu spesial Ratu Kerajaan Malaysia. Dengan make up secukupnya, kerudung hitam paling aman, dan high heel pinjaman kak Zata, saya siap tampil beda. Foto dulu dong, lalu posting, dan enggak nyangka responsnya segitunya, sukses lah ya. Itulah, di balik kesuksesan ada banyak dukungan orang di belakangnya, ada banyak kekuatan di baliknya, bukan semata soal satu orang saja.

3.       Foto Teman Baru
Masih dari Malaysia Fashion Week saya bertemu wartawan majalah di Qatar, namanya Mahmoed Gad. Orangnya baik, senang bergaul, senang ngobrol, gentleman dan ganteng juga dong ya (coba perhatikan ganteng gak?)

Saya senang ngobrol, dan ada yang ajak ngobrol kami berempat pakai Bahasa Inggris yang mudah dipahami, oke ambil ini sebagai kesempatan membangun jejaring dan latihan cas cis cus berbahasa asing dengan orang asing.

Banyak cerita menarik dari Gad, dia orang Mesir yang bekerja di Qatar. Kata Gad, tak banyak yang bisa dilakukan di Mesir, itulah sebabnya dia hijrah ke Qatar bekerja di sana. Beberapa kali pulang kampung dan beberapa kali juga ibadah Umroh ke Mekkah-Madinah. Cerita panjang lebar, bagian Umroh dengan perjalanan berkendara mobil hanya beberapa jam saja, itu yang paling bikin saya baper.

Pikiran saya mulai berkelana. Mungkin waktunya jadi warga dunia, mencoba melamar bekerja di negara lain, negara yang makin mendekatkan saya dengan Mekkah dan Madinah, mendekatkan saya dengan keinginan Umroh, bertemu Allah dan Rasulullah beserta keluarganya dan barangkali bisa melihat anak kesayangan di sana, barangkali.

4.       Foto Narsis
Lagi-lagi dari Malaysia Fashion Week, kali ini niatan foto memang untuk eksis narsis. Berada di Malaysia dengan saya sebagai blogger, membawa nama diri sendiri, diterima sebagai bagian dari media internasional, dan meliput ajang fashion modest wear, sungguh prestasi berarti bagi saya.

Bertahun-tahun jadi jurnalis, saya belum pernah ke Malaysia, berkali-kali saya ditugaskan ke Singapura, sudah itu saja.

Saya tidak pernah menyimpan cita-cita tinggi ke Malaysia. Ketika kakak ipar saya pernah berkesempatan ke Malaysia, dan berbagi ceritanya lewat foto, saya ikut senang tapi tak jadi baper ingin ke Malaysia. Begitu bertemu orang Malaysia di Jakarta pertengahan tahun 2016, dan mereka bilang, kalau ke Malaysia hubungi saja, saya menanggapi dengan senyum senang saja. Lalu tiba-tiba ada undangan ke Malaysia, dibiayai segala sesuatunya, meski tidak dibayar/digaji untuk bekerja menulis dan berbagi cerita di media sosial, saya senang saja. Uang tak bisa membayar kesempatan dan kepercayaan yang diberikan kepada saya, dan tentu pengalaman macam ini tak terbayarkan apa pun.

5.       Foto TShirt
Love and O2

Gerakan Love and O2, filantropi desainer perhiasan Delia von Rueti, aksi cinta bumi gerakan menanam pohon membangun taman hutan hujan tropis di Kalimantan. Itu singkatnya cerita di balik foto TShirt keren bergambar pohon hijau ini. Harganya 399K IDR bisa dibeli di pameran foto yang masih berlangsung di Plaza Indonesia sampai 8 Januari 2016.

Ya, saya memang rajin sekali promosikan gerakan ini. Sejak awal mengetahui aksi ini, saya niatkan mendukung gerakan ini dengan hadir dan bersedia mengkoordinasikan beberapa blogger yang berkenan hadir dengan niat murni meliput, semata membantu teman baik mbak Ibah, saya datang dengan beberapa teman blogger. Benar saja, kontennya menarik dan inspiratif. 

Ada orang kaya asli Indonesia yang sukses dengan bisnis perhiasannya, menyumbangkan lahan 2.500 hektar, lahan pribadi untuk menjadi ruang terbuka publik. Buat saya itu luar biasa, ada cerita menarik yang layak disebarkan di blog dan media sosial. Bukan hanya datang di peluncurannya, saya datang di CFD, juga di pembukaan pameran fotonya, mendukung total sepenuh hati aksi ini dan yang saya dapatkan lebih dari yang diminta. Semoga saja ya mendapat undangan acara berikutnya, festival musik Love and O2 di London. Amin.

6.       Foto OOTD


Koleksi Outer Najua Yanti, Malaysia Fashion Week 2016



Kali ini beneran OOTD, masih dari Malaysia Fashion Week. Foto ini adalah saya pakai satu 
set koleksi modest look ala saya. Padu pada saja, dengan baju yang ada di rumah, tapi 
satu baju ini spesial bagian outernya.

Outer kece warna abu adalah pemberian istimewa, buat saya yang bukan siapa-siapa dari seorang desainer kenamaan busana muslim Indonesia, Najua Yanti. Saya sudah mengikuti rancangan Najua Yanti sejak 2010. Saya suka, santun, syar’I tapi tak ketinggalan zaman dan kekinian. Ah pokoknya saya suka. Setiap kali berkesempatan datang ke peragaan busananya baik di Jakarta Fashion Week, Indonesia Fashion Week dan lainnya, enggak pernah enggak berdecak kagum. Saya pernah berjanji menuliskan cerita tentangnya. Janji yang selalu tertunda hingga akhirnya saya menuliskan kisahnya saat dia ikut Istanbul Modest Fashion Week. Utang janji semoga lunas.

Bagi saya kebanggaan bisa pakai outer Najua Yanti, dan memakainya di Malaysia Fashion Week, pakai busana buatan Indonesia di negeri orang yang sedang gencar kembangkan modest wear, buat saya adalah statement. Lihat, Indonesia punya koleksi modest wear yang keren, pakai produk Indonesia, datang ke Indonesia dan nikmati keindahan busana muslimahnya.

7.       Foto Support Group


Bersama Roswitha Jasin dan  mbak Anggi Community Coffee Bintaro


Saya bersama blogger dan pendiri Indonesia Hijab Blogger Roswitha Jassin dan owner Community Coffee mbak Anggi di foto ini. Kisah foto ini makin seru dan penuh makna.
Saya bertemu mbak Anggi atas dorongan pribadi, inisiatif datang ke Community Coffee di Bintaro karena terpaut hati dengan nama café-nya, cocok untuk kegiatan BloggerCrony pikir saya. Datang dengan percaya dirinya, setelah sebelumnya kirim email. Pertemuan pertama yang menyenangkan dan penuh makna, karena kami bukan sekadar bicara kesempatan partnership tapi bicara soal bekerja dengan cara baik mengharap keberkahanNYA.

Pertemanan terus terjaga dengan mbak Anggi, juga dengan Witha yang saya kenal sejak berpisah dengan Dahayu. Witha adalah teman yang Dahayu pertemukan. Kami sama-sama ibu yang berpisah selamanya dengan buah hati. Bersama Witha seperti mendapatkan energi, bahwa kami harus saling dukung menguatkan. Support group sungguh penting bagi ibu macam kami. Sampai tercetus niatan membangun support group Parents of Angels. Saya rasa banyak ibu di luar sana yang perlu saling menguatkan, atas perpisahan dengan anak apalagi anak semata wayang.

8.       Foto Kompilasi

Thanks to Suci udah kompilasi

Ya memang masih dari Malaysia Fashion Week, tapi bukan itu intinya. Intinya, foto ini 
hanya ingin menceritakan perjalanan dan OOTD saya yang dikompilasi berkat bantuan
Suci, gara-gara males dan gapteknya saya.

Ponsel pintar saya ternyata tidak sepintar yang lainnya. Kalau mau download aplikasi hanya bikin performanya melemah. Jadi, saya terjebak dengan ponsel yang bikin saya bergantung dengan orang lain, termasuk bergantung dengan Suci selama di Malaysia untuk kompilasi foto.

Akhirnya, saya bertekad ganti ponsel yang bisa bikin saya bebas mau berkreasi dengan foto. Meski harus cicilan tak apa yang penting ponsel saya keren dong sekarang, meski belum sekeren yang punya iPhone sih yah.

9.       Foto Kebersamaan


Blogger Indonesia bersama desainer cilik Malaysia di Malaysia Fashion Week 2016

Haha, saya bingung mau kasih subjudul apa. Yang pasti saya juga suka foto ini seperti teman-teman suka yang bikin foto ini masuk #2016bestnine

Kebersamaan yang saya sangat nikmati bersama teman bloggers kece selama di Malaysia semoga tergambar di foto ini. Apalagi kami bersama desainer cilik Malaysia, yang mendapatkan kesempatan berkiprah di panggungnya orang dewasa atas bantuan Peniagawati sebuah asosiasi pengusaha perempuan Bumiputera Malaysia.

Seperti Peniagawati yang memfasilitasi dan mendukung anggotanya, kami berempat di foto ini semoga juga selalu punya kesatuan hati untuk saling mendukung satu dan lainnya. Semoga.

Terima kasih yaa likesnya, karena kumpulan foto ini terkurasi dari likes di Instagram. Kalau kamu, ada cerita apa di balik #2016BestNine foto terbanyak likes di Instagram sepanjang 2016?





You Might Also Like

5 comments:

Risalah Husna mengatakan...

Semuanyaa punya cerita yaa buu :) dan didominasi sama perjalanan kita ((kita)) ke MFW. Itu jadi bagian cerita yang ngga bisa dilupain. Benar ya kata orang, kalau foto itu bisa bercerita. Cuma lihat satu foto aja, bakal banyak cerita yang tercipta. Loveee bangett

wawaraji mengatakan...

iyaaah bangeet pasti ada ceritanya deh. Aku sih selalu percaya, nyimpan foto itu gak pernah sia2. memori kita tuh keren banget masih bisa inget pengalaman bertahun tahun silam hanya dengan lihat foto. jadi bank foto bisa jadi bank tulisan. Loveeeee tooo

Zata mengatakan...

kerennn mba Wawa, dari best nine bisa jadi artikel yang menarik.. isi ceritanya juga menarik.., btw dapet salam dari Gad :D

Wawan P. Sirait mengatakan...

Keren Mbak menceritakan kembali kisah dibalik foto yang masuk di bestnine hehe. Rata2 tentang Malaysia Fashion Week ya. Kereeen..
Itu foto yg org Qatar mana Mbak? Pengen liat


wawaraji mengatakan...

waah makasih ah pujian kak Zata bikin melambung nih hehehe, salam balik (masih kontakan toh)

Mas Wawan makasih, iyaa banyak yg likes berarti tuh perjalanan Malaysia, bagus lah alhamdulillah, hahaha ada org Qatarnya tuh di atas hihi