Cara Malaysia Garap Serius Modest Wear Lewat Malaysia Fashion Week 2016
Malaysia Fashion Week (MFW) 2016 berlangsung empat hari, 2-5
November, di Matrade Exhibition & Convention Centre (MECC), berlokasi di
Jalan Sultan Haji Ahmad Shah, Kuala Lumpur. Ini adalah kali ketiga Malaysia
menggelar pekan mode, sebagai project Intrade, dengan penyelenggaranya Matrade
(Agensi Perdagangan dan Promosi Malaysia) di bawah Kementerian Perdagangan
Internasional dan Industri Malaysia atau MITI, bekerja sama dengan Stylo
Internasional, didukung oleh Mercedes-Benz. Di MFW 2016, Mercedes-Benz juga
sponsori fashion show segmen Asia dalam Mercedes-Benz Stylo Asia Fashion Week.
Banyak yang beda dari Malaysia Fashion Week 2016. Kalau
tahun lalu, MFW hanya fokus pada produk fashion, MFW2016 promosikan 6 kategori
produk lewat pameran dagang dan peragaan busana dalam satu rangkaian pekan mode
terbesar di Kuala Lumpur ini. Kategori produk antara lain Fashion, Apparel,
Accessories; Beauty, Hair, Cosmetics; Jewelerry; Arts & Handicrafts;
Lifestyle & Interior; Textile & Peripherals.
Lantaran fokus utamanya memang di fashion, produk fashion
memang yang paling laris di MFW2016 tapi ternyata masih terkalahkan dengan
produk furnitur yang tercatat di posisi teratas perdagangan lintas bangsa di
pekan mode ini.
Di area seluas 32,800 meter persegi, dengan lebih dari 300
booth, pameran dagang 6 kategori produk ini bermaksud mempertemukan desainers
dan pengusaha lokal dengan international buyers. Media internasional (termasuk
bloggers),juga didatangkan untuk menyebarluaskan pekan mode Malaysia ini.
Sesuai sasarannya, peserta pameran, buyers dan media internasional yang
didatangkan berasal dari negara-negara di Asia, Eropa, Timur Tengah. Indonesia
termasuk di dalamnya selain China, Korea Selatan, Jepang, Laos, Kamboja, UK,
Hong Kong, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, Australia, Turki dan
Qatar.
Bisa dibilang, Malaysia Fashion Week bukan hanya panggung mode
untuk pamer karya mode desainer lokal dan internasional, tapi juga pameran
dagang yang membuka jalan untuk berbagai negara saling berjejaring.
Nah, bukan hanya produk yang makin beragam di Malaysia
Fashion Week, pada MFW2016 ada pembeda utamanya. Modest wear termasuk busana
Muslimah menjadi perhatian utama bahkan jadi primadona.
Malaysia Fashion Week
memberi ruang promosi modest wear sekaligus juga membuat terobosan yang
tujuannya memberi kesempatan kolaborasi untuk modest wear dunia melalui satu
platform e-commerce, Modestyle.
Malaysia melihat begitu besar peluang modest wear di
negaranya, bahkan di dunia. Selain Indonesia yang menjadi mitra pertama
Malaysia mengembangkan modest wear, China juga menjadi mitra berikutnya. Muslim
di China semakin berkembang sehingga kebutuhan busana Muslimah atau modest wear
yang juga bisa dipakai oleh perempuan tak berkerudung tapi ingin tampil santun,
kebutuhannya semakin besar.
Modest wear memang sudah dilirik banyak negara sebagai
potensi besar dunia. Bertumbuhnya komunitas muslim di berbagai negara, semakin
banyaknya perempuan berkerudung yang membutuhkan pakaian sesuai kebutuhannya,
atau perempuan yang merasa lebih nyaman berpakaian menutup tubuhnya pakaian
santun meski belum sepenuhnya berkerudun, memberikan peluang besar. Potensi ini
yang dilihat pemerintah Malaysia, yang bergerak cepat membuat terobosan
menggandeng pihak swasta dan asosiasi mode lintas bangsa.
Hari pertama dan kedua pelaksanaan MFW2016 saya menyaksikan sendiri
bagaimana pemerintah Malaysia dan para pengusahanya, memberikan dukungan penuh
dan serius menggeluti sektor modest wear ini.
Sejak pembukaan hingga fashion show keempat di hari kedua
MFW2016 para petinggi ini hadir dan berbaur dengan pengusaha dan desainer.
Pembukaan yang dilanjutkan dengan konferensi pers lintas negara, dihadiri oleh YB
Dato' Seri Ong Ka Chuan Minister II of International Trade & Industry.
Sementara tiga petinggi ini selalu terlihat dua hari berturut-turut bukan hanya
di panggung fashion show tapi di area pameran, seperti Dato' Noraini Ahmad Chairman
of Matrade, Dato' Nancy Yeoh, President & CEO of Stylo International dan Mark
Raine VP Sales Marketing Mercedes-Benz Malaysia.
Hari pertama Malaysia Fashion Week, dalam sesi Gala Diner
juga hadir keluarga kerajaan Perlis.
Menariknya, bagi saya, sebuah acara yang dihadiri pihak kerajaan Malaysia,
dengan konsep acara menyesuaikan kalangan kerajaan, namun soal hiburan dan
fashion show yang dihadirkan tetap nyaman mempertontonkan kekinian. PPAP yang
sedang hits di media sosial juga ditampilkan di hadapan ratu. Terasa sekali,
kreasi anak muda terfasilitasi dan diberi ruang di MFW2016 ini, dengan para
seniornya memberikan dukungan. Pihak kerajaan yang hadir antara lain Duli Yang Maha Mulia Raja Perempuan perlis, Tuanku Tengku Fauziah Tengku Abdul Rashid. Usai gala dinner kami pun sempat bersalaman dengan undangan istimewa ini.
Sebagai orang Indonesia, saya pun bangga, koleksi desainer
Indonesia yang saya kenal dari Indonesia Fashion Chamber, dengan desainer
kenamaan Lenny Agustin dan Lisa Fitria tampil di panggung mode Gala Dinner
MFW2016. Dengan label Double L, desainer Indonesia tampil dengan koleksi
bergaya muda ciri khasnya Lenny Agustin dan Lisa Fitria, orang kreatif nyentrik
dari Indonesia.
Meski baru pertama kali ikut Malaysia Fashion Week, saya
merasakan besarnya dukungan pada kalangan muda terutama modest wear yang memang
menjadi primadona. Pengalaman pribadi mengikuti fashion week di Indonesia sejak
2010, dan perhatian saya pada perkembangan modest wear/fashion muslim, ditambah
pengalaman Malaysia Fashion Week 2016, semakin membuka wawasan saya soal
besarnya potensi modest wear, dan menariknya strategi negara-negara di dunia
menyikapi perubahan besar ini.
Kata Abu Bakar Yusof, Director Lifestyle Section Matrade,
ada sekitar 25-30 desainer muda Malaysia yang didukung penuh dalam Malaysia
Fashion Week 2016. Mereka mendapatkan booth gratis di area khusus desainer
muda, dan slot fashion show. Dua di antara desainer muda Malaysia yang menurut
saya pribadi cukup menonjol dengan rancangannya adalah Salina Sulzainy
mengedepankan gaya kasual modern look monokrom tapi tetap feminin, juga gaya
etnik Tuhfah. Keduanya berpotensi untuk modest wear.
Modest Wear memang makin bergairah. Peluncuran platform
Modestyle Malaysia di hari kedua MFW2016 semakin menunjukkan keseriusan
Malaysia menyikapi perubahan dunia muslim era kini. Kebutuhan fashion muslim
jelas makin tinggi. Selain bertumbuhnya komunitas muslim dunia, kesadaran atau
mungkin keinginan menggunakan busana santun atau modest wear atau busana
muslim, semakin jelas kentara.
Hari kedua MFW2016, kehadiran Timothy Chen, Group CEO
Modestyle Group, Dato’ Sri Sukimi selaku Modestyle Malaysia Chairman dalam
peluncuran platform Modestyle Malaysia dengan brand Papillion sebagai ikon yang
mengiringinya, semakin menunjukkan keseriusan Malaysia menggarap potensi modest
wear ini.
Encik Bakar kembali berkata, pembelian sepanjang hari
pertama MFW2016 banyak datang dari Qatar, Mesir, UK, Thailand, Kazakstan,sebanyak
200 pembeli yang tercatat dari program business matching. Dengan jumlah
pengunjung kalangan pebisnis sebanyak 3000 di hari pertama berasal dari
Malaysia dan lintas bangsa. Hasilnya, tercatat penjualan 92 juta RM di hari
pertama Malaysia Fashion Week 2016.
Akhirnya saya pribadi belajar dari Malaysia, pamer koleksi fashion memang penting untuk menunjukkan seberapa tinggi kreativitas desainer dalam negeri, namun urusan perdagangan juga perlu difasilitasi dengan matang, supaya desainer pun bisa bertemu dengan pembeli.
Inilah juga yang disyukuri oleh desainer Indonesia, Hanny
dengan brand Hanny Lovelly dari Bandung, yang mendapatkan booth bersama satu
rekan desainernya. Hanny mengaku bersyukur bisa dipertemukan dengan beberapa
calon pembeli. Setidaknya brand modest wear Indonesia bisa dikenal dunia lewat
Malaysia Fashion Week, urusan transaksi bisa dilanjutkan kemudian hari.
Pertemuan dan kesempatan berkenalan dengan buyers internasional inilah yang
diharapkan membuka kesempatan lebih luas ke depannya.
Koleksi Anemone by Hannie Hananto, Muslim Fashion Designer of Indonesia |
6 comments:
Kerennn
thanks mbak, hayuk semangat nulis terus, naik kelas terus, kesempatan baik selalu ada kan yaa kita tinggal menjemputnya.
duh 30 desainer muda dapet booth gratis ? itu keren banget banget supportnya ya mbak
duo jempol untuk mbak wawa dan blogger2 indonesia lainnya yg hadir di acara itu
Kok aku bacanya kayak ngerasain ambiencenya disana, pasti terkagum2 sama support dari berbagai pihak untuk modest wear.
Kamu kece banget mba menjadi salah satu blogger wanita berhijab untuk hadir di event akbar negara tetangga..
thx mbak mungkin krn nulisnya pas msh d sana msh kebawa suasana yah hehe. yuk ah upgrade terus siapa tau next kt bs jln brg jd bagian #bloggercronyjourney hihi
iyaaaah saking liat potensinya besar bgt...smoga Indonesia jg support bgt sm anak2 mudanya yaaaa. thanks mbak.apresiasinya...alhamdulillah semoga membuka.jalan.utk blogger2 lain di Indo yah
Posting Komentar