Datang Menikmati atau Membeli, Buktikan Kalau Cinta Indonesia di Bazaar Merdeka

23.23.00 wawaraji 5 Comments





Slogan Aku Cinta Indonesia atau bahkan mungkin tagar dengan pujian atas negeri #CintaIndonesia #IndonesiaKece #CintaProdukLokal atau apa pun kata yang diucap dan ditulis, bisa saja muncul di mana-mana. Lalu apa tandanya kita benar-benar membuktikan ucapan? Banyak pilihan cara, semua ada dan tersedia, hanya kita yang perlu menentukan dan melakukan bukan sekadar bicara.

Jangan berpikir terlalu jauh ingin memberikan yang berarti untuk negeri, walau tak ada yang melarang sih untuk melakukan hal besar untuk Indonesia. Membuka startup mendukung program pemerintah 1000 startup misalnya. Silakan saja, tak ada yang melarang. Namun, tanda cinta Indonesia bisa dilakukan dengan cara paling sederhana. Misalnya, belanja produk lokal, produk buatan industri kecil, atau produknya petani.

Lalu di mana bisa mendapatkan produk petani atau produk usaha rumahan? Zaman teknologi internet sudah memudahkan segalanya. Informasi mudah didapat. Hanya tinggal ketik, klik, banyak informasi didapat. Yang dibutuhkan hanya kemauan dan dorongan untuk berbuat sesuatu dari apa yang sudah sering kita umbar di media sosial misalnya tentang #CintaIndonesia.




Apa yang dilakukan Yayasan Putik Indonesia Berkarya bisa menjadi salah satu tanda atau bukti Cinta Indonesia. YPIB pertama kalinya merayakan HUT RI k-71 dengan mengadakan kegiatan tipikal kaum ibu, Bazaar. Namanya Bazaar Indonesia Merdeka. Sekilas mungkin seperti bazaar kaum hawa yang memamerkan produk, berharap banyak pengunjung datang, lihat-lihat, lalu beli bertransaksi. Pun kalau ternyata belum beli, tak apa, namanya juga ikhtiar, ada yang melihat dan menikmati produk menjadi langkah awal untuk nanti, harapannya, ada yang berminat beli di kemudian hari.

Ikhtiar yang dilakukan bersama, dengan kolaborasi, juga mengangkat kearifan lokal, budaya lokal, produk lokal, kain tradisional sampai kreasi yang mendukung penampilan hingga urusan dapur rumah tangga dengan berbagai produk makanan minuman karya anak negeri, adalah yang diwujudkan kaum ibu dari YPIB dalam Bazaar Indonesia Merdeka.

Para ibu yang dulunya dipertemukan dari ajang kecantikan Pemilihan Puteri Remaja Indonesia era 1975 – 1988 rupanya masih merawat tali silaturahim. Ajang kecantikan yang mungkin bagi sebagian orang dianggap sekadar mempertontonkan rupa, punya dampak jika terpelihara dengan baik. Remaja cantik yang berkompetisi era 70-an kini sudah menjadi orangtua bahkan oma. Setiap perempuan dari ajang kecantikan ini punya kiprahnya masing-masing, punya peran dan dampak.

Bagaimana tidak berdampak, meski baru pertama kali berlangsung Bazaar Indonesia Merdeka punya dukungan berbagai instansi. Sebut saja Kementerian Pariwisata Indonesia, Bank Indonesia, Telkomsel, BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian Hukum dan HAM, Mustika Ratu, Bank Mayapada, Bank Mandiri, Telkom, CMS (Cahaya Mentari Sejahtera), IDS Med System, SIMS (Sarana Insan Muda Selaras).

YPIB berinisiatif memfasilitasi kita yang mungkin masih kesulitan menemukan produk lokal sesuai selera. Sekali lagi, ini pilihan yang diciptakan, dan sebagai pengguna kita bisa memilih produk yang ditawarkan di Bazaar Indonesia Merdeka ini.

Nikmati dan Beli
Datang ke bazaar seperti Bazaar Indonesia Merdeka ini bagi saya pribadi selalu menyenangkan, karena bisa menikmati produk Indonesia. Saya suka barang etnik, sedari dulu, saya punya koleksi aksesori etnik dan kain tradisional. Kadang saya pakai, tapi lebih banyak saya simpan. Kalau sudah jatuh cinta dengan produk etnik buatan Indonesia, saya bisa nekat beli namun memang anggaran masih saya perhitungkan.

Boleh lah saya berbangga dan bilang, kalau saya sudah membuktikan kecintaan saya terhadap tanah airku, Indonesia. Saya suka lupa diri belanja kalau berada di tempat semacam ini.

Nah, untuk Bazaar Indonesia Merdeka, salah satu anggota YPIB, Ibu Erlisativani memberikan informasi awal soal bazaar. Ketika disebut Baduy disebut-sebut akan ditampilkan di Bazaar Indonesia Merdeka, saya makin bersemangat datang. Kain tradisional Baduy juga akan dipamerkan. Ah, saya makin bersemangat. Berminat datang untuk menikmati produk lokal, sambil membantu kegiatan teman baik, sebisanya.

Jelang  kegiatan, beberapa teman yang baik saya hubungi untuk membantu memberi informasi  mengenai #BazaarMerdeka di media sosial. Harapannya, semoga informasi di media sosial bikin warga Jakarta penasaran untuk cari tahu dan datang ke Mitra Terrace, Graha Mitra Kav. 21 Jl Gatot Subroto Jakarta, 27028 Agustus 2016. Kegiatan yang masih menjadi bagian memeriahkan HUT RI ke-71 ini juga diawali dengan konferensi pers pada 18 Agustus 2016 oleh penyelenggara, YPIB, mengundang para pendukung, media dan blogger. 


Bagi saya, menjadi bagian dari silaturahim produktif dari para perempuan Putik (YPIB) ini menyenangkan. Banyak produk lokal yang bikin jatuh hati, dan berbagi informasi bermanfaat dari para peserta Bazaar dengan beragam produknya. Para perempuan Putik ini punya banyak informasi yang ingin dibagi rupanya, dan mereka buktikan lewat talkshow untuk para peserta Bazaar Indonesia Merdeka.



Hari pertama bazaar, Sabtu, 27 Agustus 2016 Bazaar Indonesia Merdeka resmi dibuka oleh perwakilan dari Kementerian Pariwisata RI. Pak Menteri Arief Yahya batal hadir karena harus mendampingi Presiden, kata ibu Erli. Wakilnya yang membuka acara sekaligus mengapresiasi Bazaar Indonesia Merdeka dan berharap, tidak ada produk impor di kegiatan ini, hanya untuk promosi produk Indonesia mintanya. Demikian disampaikan Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar dan Pemerintah, Kementerian Pariwisata RI, Tazbir Abdullah didampingi Ketua YPIB, Mungky Pusponegoro.

Setengah hari berada di Mitra Terrace, kepala saya penuh informasi dan menyegerakan berbagi lewat blog. Dari kegiatan pembukaan yang diawali menyanyi Indonesia Raya hingga menikmati fashion show desainer Indonesia, pelaku industri fashion lokal, mulai Zaskia Adya Mecca, Saroengan, Nana Krit dengan Rumah Batik. Saya dapatkan inspirasi koleksi busana muslim Meccanism, koleksi  busana siap pakai kreasi sarung modern dari Saroengan dan batik yang selalu cantik dari Nana Krit.

Berkeliling di area pameran Mitra Terrace juga menyenangkan, dengan banyaknya koleksi barang etnik, dan banyak informasi bisa digali. Ada penukaran uang lusuh di mobil kas Bank Indonesia, juga ada produk binaan UKM Bank Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan membuka booth pendaftaran hanya dengan membawa/menunjukkan KTP, cara membuat PT atau Yayasan juga tersedia informasinya di booth Kementerian Hukum dan HAM. Produk jamu yang sudah akrab sekali dengan saya pribadi, ada di booth Mustika Ratu. Belum lagi Telkomsel yang menyediakan informasi dan paket produk internet di boothnya.

Ketika menuliskan ini, saya sambil mendengarkan talkshow di area pameran. Isinya beragam dan berbobot, mulai konsultasi pendidikan di luar negeri dengan Euro Management, produk lokal dan produk yang mengangkat kearifan lokal dari ibu Putik dan peserta bazaar. Dengan latar suara musik lagu pujian tanah air di kala jeda, bikin makin betah berada di Bazaar Indonesia Merdeka.

Saat waktunya saya makan siang, di area lantai atas Mitra Terrace siap tersedia beragam pilihan makanan Indonesia. Nasi Kecombrang salah satunya, enak dan terjangkau. Tempat makan pun nyaman dan bersih. Penasaran ada apa saja? Datang saja sendiri dan nikmati Indonesia di Bazaar Indonesia Merdeka yang masih terbuka untuk umum, tanpa dipungut biaya, hingga Minggu 28 Agustus 2016.

Simak Keseruan Hari Pertama Bazaar Merdeka di Mitra Terrace Jakarta.












Talkshow Baju Bodo dan Kain Bugis khas Makassar, produk lokal di area pameran Bazaar Indonesia Merdeka, Mitra Terrace 27-28 Agustus 2016



Tukar uang lama di mobil kas keliling Bank Indonesia di Bazaar Indonesia Merdeka





Produk UKM Binaan Bank Indonesia

You Might Also Like

5 comments:

Mubarika mengatakan...

Wahhh... acara (belanja) pasti seru ini mba.. kain tradisional memang cantik-cantik #borgoldompet :))

wawaraji mengatakan...

yah kok malah diborgol hehehehe....iyaaaa suka susah tahan godaan kalau udah kain tradisional yah

Nunung Yuni Anggraeni mengatakan...

Waah seru sekali ya acara bazarnya Mbak.Penuh dengan kain tradisional yang cantik cantik..

April Hamsa mengatakan...

Kainnya keren2. Aku punya temen yg tinggal di SIN suka bikin jilbab custom dr bahan2 kain tradisional kyk gtu jg mbak :D

wawaraji mengatakan...

mbak Nunung iyaaaah etnik...suka juga ya mbak?

mbak Apri Hamsa, waah boleh tuh dikenalin ke temennya hehe