Jangan Sepelekan 12 Tahapan Cuci Tangan
Foto: Kompas.com |
Menyadari pentingnya Cuci
Tangan Pakai Sabun atau CTPS untuk mencegah berbagai penyakit, kebiasaan CTPS
pun mulai tumbuh terutama di masyarakat perkotaan yang banyak terpapar
informasi. Jika kesadaran sudah muncul, pertanyaan berikutnya adalah apakah
cara CTPS sudah diterapkan dengan baik, untuk mencapai tujuan bersih dan sehat
agar bisa mencegah berbagai penyakit?
Dari sebuah kesempatan di
kegiatan penyambutan Global Hand Washing Day, di Jakarta 2013 silam, saya
menuliskan laporan untuk Kompas.com dari paparan spesialis mikrobiologi klinik,
dr Wani Devita Gunardi, SpMK, dari Eka Hospital. Membaca ulang laporan tersebut
menggerakkan saya untuk berbagi informasi bermanfaat ini di sini, dan infonya
pun masih sangat relevan, meski sudah dua tahun jarak waktunya.
Dr Wani mengatakan,
"CTPS bagi sebagian orang mungkin rumit, tapi jangan sampai melewati
tahapan demi tahapannya karena ingin cepat selesai. Jangan ada bagian dari
tangan yang terlewati saat melakukan CTPS. Biasanya bagian punggung tangan, ibu
jari, dan kuku sering terlewati".
Tangan merupakan media
paling baik untuk transportasi bakteri. Dari tangan inilah, banyak bakteri
masuk ke tubuh baik ke mata, mulut, hidung, kulit, secara langsung mau pun
tidak langsung melalui makanan dan minuman. Pada tangan yang kotor, bukan hanya
bakteri yang menjadi penghuninya, tapi juga virus, jamur, parasit.
Karenanya, mencuci tangan
yang kotor dengan sabun perlu memerhatikan setiap langkahnya terpenuhi. Tak ada
satu pun dari tahapan cuci tangan yang tidak penting.
“Kalau tidak cuci tangan
setelah berbagai aktivitas, ada 4,5 juta koloni bakteri pada tangan kita.
Jumlah koloni bakteri ini bisa turun hanya dengan mengusap tangan," kata
dr Wani.
Jumlah koloni bakteri pada
tangan bisa menurun signifikan, jika saat cuci tangan, Anda menggunakan air
mengalir. Tahapan mengeringkan tangan juga punya peran tak kalah penting dalam
menurunkan jumlah koloni bakteri. Bahkan, mengeringkan tangan dengan tisu juga
dapat mencegah transmisi dan infeksi silang
Oleh sebab itu, setiap
kali ingin menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah ke kamar kecil, setelah
batu atau bersin, setelah bermain dengan hewan, setelah membuang sampah, cuci
tangan perlu menjadi ritual wajib, tanpa
mengabaikan satu pun tahapannya.
Sabun cair dan
antibakteri?
Jika ingin mendapatkan
hasil optimal dari kebiasaan CTPS, pilihan sabun juga punya peranan. Dr Wani
mengatakan sabun cair lebih higienis ketimbang sabun batangan. Pasalnya, pada
sabun batangan, bakteri masih memungkinkan ditransportasikan oleh tangan.
Mengenai jenis sabun,
penggunaannya bergantung kebutuhan. Jika CTPS dilakukan di lingkungan rumah
sakit, ia menyarankan sebaiknya gunakan sabun antibakteri. Namun jika di rumah,
sabun tanpa antibakteri juga bisa digunakan.
Meski begitu, prinsip
utama CTPS juga sebaiknya dipahami. Tujuan CTPS semata mengurangi jumlah
bakteri di tangan, bukan mensterilkan tangan dari bakteri. Karena sebenarnya,
setelah CTPS pun masih tersisa bakteri di tangan.
"Flora normal ada
yang transien atau sesaat, dan menetap atau residen. Setelah CTPS tetap ada
bakteri di tangan namun jumlahnya terkendali. Jadi, setelah CTPS, tangan tidak
lantas steril 100 persen. Bakteri transien lah yang dikurangi dengan kebiasaan
CTPS setelah beraktivitas," kata dr Wani.
Bahkan setelah CTPS, masih
ada delapan persen bakteri tersisa. Jadi, CTPS baik dengan sabun biasa maupun
sabun antibakteri, tidak akan membunuh semua bakteri.
Jadi, pastikan kebiasaan
CTPS di rumah sudah baik, coba praktikkan 12
langkah CTPS ini untuk memaksimalkan kebiasaan cuci tangan yang tak
boleh disepelekan:
1. Membasahi kedua tangan
dengan air mengalir.
2. Beri sabun secukupnya.
3. Gosok kedua telapak tangan
dan punggung tangan.
4. Gosok sela jari dengan
kedua tangan.
5. Gosok kedua telapak
dengan jari-jari rapat.
6. Jari-jari tangan
dirapatkan sambil digosok ke telapan tangan. Tangan kiri ke kanan dan
sebaliknya.
7. Gosok ibu jari secara
berputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya.
8. Gosokkan kuku jari
kanan memutar ke telapak tangan kiri dan sebaliknya.
9. Basuh dengan air.
10. Keringkan tangan
dengan handuk atau tisu.
11. Matikan keran air
dengan handuk atau tisu.
12. Tangan bersih.
Tangerang
WAF/2016
0 comments:
Posting Komentar