Modifikasi "Lifestyle", Tantangan Sehat dengan Superfood Herbilogy
Rumus makan sehat dengan seimbangkan 3J: Jumlah, Jenis,
Jadwal, sudah berkali-kali disampaikan dalam berbagai diskusi kesehatan. Namun
memang praktik tak semudah mendengarkan teorinya. Paham sih kalau kita harus
memastikan asupan harian tetap seimbang, namun godaan jenis makanan yang
merusak niat makan sehat memang terlalu besar dan kuat “memborbardir” setiap
harinya. Adalah tantangan untuk bisa konsisten menjalankan rumus makan sehat.
Kalau bicara godaan makanan, sebut saja gorengan yang sudah sangat jelas mudah
mendatangkan penyakit, apalagi bagi penderita kolesterol tinggi seperti saya.
Sadar kalau gorengan mengundang bahaya, namun tetap saja makanan yang sangat
mudah menggoda selera dengan beragam bentuknya ini, masih saja tak terelakkan.
Akhirnya, penyakit kolesterol kambuh, badan menjadi tak sehat dan kembali
berobat. Padahal kalau saja bisa mencegah kolesterol tinggi, saya tak perlu
mengeluarkan uang untuk berobat, belum lagi harus mengalami gangguan kebugaran
sebagai efek kolesterol tinggi.
Itu kalau kita bicara makanan gorengan, masih banyak lagi
jenis makanan lain yang merusak niatan mengubah kebiasaan makan. Lalu soal
jumlah, kalau dihitung dalam sehari, porsi makanan sehat rasanya masih kalah
jumlah dengan makanan yang mengundang risiko penyakit. Karbohidrat misalnya,
dalam sehari, kalau saya sih masih lebih banyak daripada serat (sayur dan buah)
misalnya. Artinya asupan harian masih belum seimbang. Dari rumus 3J, barangkali
hanya “jadwal” yang masih bisa saya atur dan konsisten jaga.
Nah, ternyata rumus 3J tak cukup. Saya mendapatkan satu
rumus lagi saat ikuti talkshow kesehatan bersama Herbilogy yang menghadirkan dokter
spesialis gizi, Dr dr Samuel Oetoro, MS, SpGK. Dr Samuel menyebutkan 4J yakni
Jumlah, Jenis, Jadwal, dan Jurus Masak.
Jurus masak juga sangat menentukan sehat tidaknya makanan
yang kita makan setiap harinya. Kalau tadi saya bicara gorengan sudah jelas
aneka jenis makanan dimasak dengan cara digoreng, yang sebenarnya berisiko
untuk kesehatan saya. Masak makanan
dengan rebus/kukus sebenarnya paling tepat untuk saya, namun sungguh bukan
perkara mudah untuk saya bisa konsisten mengasup makanan serba rebusan. Namun setidaknya,
saya bisa mengurangi cara masak menggoreng dengan tidak memasak makanan dalam
rendaman minyak. Cara paling aman adalah dengan tumisan, menggunakan sedikit
saja minyak.
Soal jurus masak ini memang satu tantangan lagi yang harus
saya patahkan demi mengubah pola makan lebih sehat. Saya ingat betul Dr Samuel
menyebutkan dua kata yang paling mengena saat sesi talkshow kesehatan bersama
bloggers di Jakarta, yakni “Modifikasi Lifestyle”.
Pada akhirnya, jika memang ingin hidup lebih sehat, maka
harus terima tantangan untuk memodifikasi gaya hidup, termasuk memodifikasi
pola makan. Apalagi gangguan kesehatan sudah mulai mengintai. Saya sudah memperingati
diri sendiri, untuk segera mengubah pola hidup setidaknya memodifikasi, karena
kalau dihitung indeks massa tubuh, saya masuk kategori obesitas.
Dalam pemeriksaan kesehatan bersama Kementerian Kesehatan RI
dalam suatu acara kesehatan di Lombok, beberapa hari sebelum kegiatan
Herbilogy, dokter sudah menyebutkan saya termasuk kategori obesitas.
Saya harus olahraga rutin minimal 30 menit per hari, ringan
saja seperti jalan kaki, atau bisa modifikasi dengan berenang seminggu sekali.
Hal lain adalah disiplin mengubah pola makan. Dalam satu piring, harus dibagi
empat porsi: karbohidrat, protein (nabati/hewani), serat (buah dan sayur).
Kurangi karbohidrat dan perbanyak serat.
Perlahan saya terima semua tantangan modifikasi pola makan
dan aktivitas fisik ini. Namun ternyata memang tak selalu berhasil terutama
untuk asupan makanan. Selagi berproses memodifikasi gaya hidup, saya “dipertemukan”
dengan Herbilogy.
Awalnya saya tak begitu paham apa itu Herbilogy. Saya memang
tak terlalu percaya dengan suplemen makanan dengan iming-iming kesehatan. Saya
termasuk tipe konvensional yang hanya percaya makanan alami dan mengubah pola
makan dengan disiplin tinggi.
Meski begitu, saya berusaha menyerap informasi dari Debora
Gondokusumo, owner dan penggagas Herbilogy. Debora yang terlihat sehat bugar
dengan tubuh ideal dalam kondisi fisik hamil sembilan bulan, menjelaskan apa
bedanya Herbilogy.
Upayanya menciptakan Herbilogy dengan bantuan teknologi
canggih adalah caranya mencari solusi praktis, aman, sehat, alami untuk
mengatasi berbagai masalah kesehatan keluarga dan ibu, seperti daya tahan
tubuh, nafsu makan anak, kesehatan kulit,
gangguan metabolisme, kelancaran ASI, kesehatan janin dan berbagai masalah
kesehatan lainnya dalam keluarga.
Berkat teknologi canggih, Debora bisa menciptakan ekstrak
tanaman, alami, berupa bubuk superfood yang dapat dikonsumsi setiap hari.
Sumber superfood Herbilogy pun berasal dari tanah Indonesia, tanaman lokal,
yang diproses tanpa mengurangi manfaatnya namun justru memaksimalkan manfaat
zat aktif dalam tanaman, untuk diolah menjadi bubuk superfood yang praktis
dikonsumsi kapan saja.
Apa sih Herbilogy? Herbilogy merupakan makanan super
(superfood) extract powder pertama di Indonesia, sebagai bahan tambahan imbang
nutrisi untuk melengkapi menu makan, solusi praktis bagi mereka yang ingin wujudkan
hidup sehat dan alami. Herbilogy 100 persen alami karena tidak menggunakan
pengawet, pewarna, perasa, pemanis tambahan atau bahan kimiawi lainnya. Dengan kemasan
modern, Herbilogy diproses dengan Good Manufacturing Practices (GMP) memenuhi standar
minimum industri makanan dan kemasan, sesuai keamanan pangan, kualitas dan
ketentuan hukum. Herbilogy sudah memperoleh sertifikasi Halal MUI dan BPOM
sebagai jaminan keamanan konsumsi.
Penjelasan Debora mengenai Herbilogy, ditambah paparan Dr
Samuel, bagi saya menjawab persoalan pribadi untuk modifikasi pola hidup
menjadi lebih sehat. Dalam catatan saya, superfood memiliki therapeutic effect
yang berfungsi baik untuk tubuh. Superfood merupakan satu jenis makanan yang
diekstraksi zat aktifnya dan akan memberikan efek menyehatkan bagi tubuh. Makanan
super ini tetap menjadi makanan bukan obat, namun dengan penggunaan rutin,
setidaknya dalam satu bulan terus menerus dikonsumsi, maka efeknya akan terasa
di tubuh.
Menyerap berbagai informasi superfood ini, ditambah dengan
paparan “mengerikan” dari risiko penyakit akibat kegemukan dan obesitas, saya
makin semangat menantang diri sendiri.
Selain sudah mulai tantangan modifikasi pola makan, dengan
membagi empat porsi seimbang setiap kali makan lengkap, lalu mulai menerapkan
4J (setidaknya berproses untuk terus menyempurnakannya), saya ingin membuktikan
kekuatan superfood ini.
Tantangan terbesarnya adalah, Jurus Masak. Saya harus lebih
rajin memasak sendiri di rumah supaya asupan bisa terkontrol. Kalau pun belum
berhasil memasak rutin makanan harian, setidaknya saya harus kembalikan
kebiasaan lama, membuat jus sayur dan buah. Hal paling sederhana yang bisa kita
lakukan di rumah bukan? Membuat jus buah dan sayur, nah makin sempurna dengan
campuran bubuk superfood Herbilogy.
Saya memang belum banyak eksperimen aneka resep Herbilogy menggunakan
lebih dari 10 varian Herbilogy yang bisa saya dapatkan di http://herbilogy.com/ selain di marketplace
seperti Tokopedia dan Lazada, atau di outlet Kem Chick, Natural Farm dan
lainnya.
Setidaknya saya mulai dari cara sederhana, membuat jus buah
dengan campuran Herbilogy, untuk memvariasikan asupan buah harian. Kalau bosan
makan buah potong segar, saya bisa minum jus tanpa gula dengan campuran
Herbilogy. Selain bikin kenyang sehat, setidaknya saya bisa menambah asupan
buah harian, dan perlahan mengurangi camilan yang bikin berat badan bertambah
termasuk gorengan.
Resep Herbilogy ala Wawaraji ini berdasarkan
kebutuhan saya untuk menambah energi sekaligus rileksasi. Melon saya yakini
sebagai buah yang bisa menambah energi dengan manis alami dan kandungan air
yang tinggi. Sedangkan Herbilogy Cinnamon yang saya pilih sebagai campuran jus
tanpa air dan gula ini, mengandung zat aktif yang bisa membantu mengurangi kadar kolesterol dan aromanya diyakini mengurangi
stress dan membantu rileksasi. Maklum, beberapa hari belakangan, saya banyak
menghabiskan energi, beraktivitas dengan mobilitas tinggi, dan pekerjaan yang
menguras pikiran dan tenaga. Hari Minggu waktunya bersantai dan menikmati
segelas jus segar dengan Herbilogy. Sederhana saja resepnya sebagai langkah awal memulai modifikasi makanan harian.
Herbilogy Cinnamon "Relax Energize"
Potongan buah melon (jumlah sesuai selera)
2 sdt Herbilogy Cinnamon
Masukkan ke blender buah potong tanpa air (buah melon sudah mengandung
banyak air) haluskan dengan blender ditambahkan 2 sdt Herbilogy Cinnamon.
Saya masih punya varian lain Herbilogy seperti Green Coffee,
Pomegranatte Peel, Cogon Grass, Rosella,
Green Tea, yang siap dicampurkan dengan aneka resep rumahan.
Tantangan modifikasi lifestyle bisa dimulai dari membuat aneka resep minuman dengan Herbilogy, selain tentunya mengatur pola makan dengan rumus 4J, dan menjalankan saran dokter untuk saya pribadi, yakni olahraga jalan kaki dan berenang.
Tantangan modifikasi lifestyle bisa dimulai dari membuat aneka resep minuman dengan Herbilogy, selain tentunya mengatur pola makan dengan rumus 4J, dan menjalankan saran dokter untuk saya pribadi, yakni olahraga jalan kaki dan berenang.
Aneka resep dari Instagram @herbilogy ini bisa jadi inspirasinya
Nah kalau ini resep aneka minuman dengan Herbilogy saat blogger gathering dipandu Chef Eddrian Tjhia
Berbagai inspirasi resep Herbilogy bikin makin penasaran untuk kreasikan berbagai varian Herbilogy. Kalau saya sih lebih suka membuat aneka minuman sehat dengan buah-buahan, segar dan bikin kenyang sehat.
Pastinya, saya punya alasan kuat menjawab berbagai tantangan Herbilogy ini. Saya mau hidup sehat produktif dan mengurangi kegemukan atau obesitas. Pengalaman merawat ibu saya, di usia sepuhnya (77 tahun) dengan kondisi obesitas dan harus menjalani operasi batu empedu, juga berbagai cerita serangan stroke pada orang muda usia 30-an, saya makin prihatin urusan kesehatan tubuh ini.
Pastinya, saya punya alasan kuat menjawab berbagai tantangan Herbilogy ini. Saya mau hidup sehat produktif dan mengurangi kegemukan atau obesitas. Pengalaman merawat ibu saya, di usia sepuhnya (77 tahun) dengan kondisi obesitas dan harus menjalani operasi batu empedu, juga berbagai cerita serangan stroke pada orang muda usia 30-an, saya makin prihatin urusan kesehatan tubuh ini.
Batu empedu merupakan salah satu risiko penyakit akibat kegemukan
dan obesitas. Sedangkan stroke bisa berawal dari hipertensi juga penyakit lain
seperti kolesterol tinggi tak bisa dianggap sepele. Setiap orang tentu punya
alasan untuk memodifikasi pola hidupnya. Saya sudah punya alasan dan perlu
terus menyemangati diri mewujudkan tantangan ini. Kalau kamu, apa yang membuatmu
merasa harus segera memodifikasi lifestyle? Yuk berbagi dan saling
menyemangati, karena saya pun pasti butuh semangat dari orang lain, karena
sadar mengubah kebiasaan bukan perkara mudah.
2 comments:
Hidup sehat memang menjadi tantangan ya mbak, apalagi untuk usia sudah lebih dari 30 tahun seperti saya, berkeluarga dengan 2 anak, rasanya hidup sehat belum menjadi prioritas, ada aja tantangannya hiks. Untuk pola makan, saya sudah mulai menjaga, walaupun kadang khilaf hehe dan yang menjadi tantangan adalah alahraga huhu maless banget.. setelah membaca tulisan mba wawa, saya semakin semangat nih untuk kembali modifikasi lifestyle, mau coba juga superfood herbilogy ah.. nampaknya enak, apalagi tanpa pewarna, pemanis dan bahan pengawet, itu baru menyehatkan!
Setuju juice buah2an dan sayuran suka segarnya dan banyak manfaatnya yakin. Bunda sudah habis empat blender yang rusak #ekh gagal kata2 hehehe
Posting Komentar