Fakta Menarik Harbolnas 1212 dan Kiat Belanja "Online"
Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas. Sudah pernah
dengar istilah ini kah? Pengguna internet barangkali tidak asing yaaa dengan
Harbolnas. Saya sudah akrab dengan istilah ini sejak 2012, sejak pertama kali
Harbolnas berlangsung. Lima tahun lalu, Harbolnas masih sepi peserta, ajang
belanja online inisiatif beberapa pemilik toko online/market place atau dalam
dunia bisnis digital disebut e-commerce.
Saya pun pernah ikutan Harbolnas dengan coba-coba belanja
memanfaatkan momen diskon. Memang seru tapi jadi bikin lupa waktu dan pusing
memilih padahal waktu itu belum banyak pilihannya. Kiatnya, jika memang niat
ikutan belanja di Harbolnas, sediakan waktu khusus, jangan sambil kerja atau
mengurus rumah tangga. Jadi benar-benar punya jadwal khusus untuk ini. Kalau
bagi pengguna internet yang sering “cuci mata” di berbagai lapak online,
Harbolnas jadi memudahkan karena siapa tahu barang incaran atau barang “wish
list” bisa terbeli dengan diskon khusus saat Harbolnas.
Kiat dari pengalaman pribadi saya barangkali bermanfaat
untuk menyambut Harbolnas 12-14 Desember 2016. Agar enggak kepayahan memilih
barang incaran, baiknya mulai bikin daftar kebutuhan dan budget belanja akhir
tahun. Lalu mulai lirik sana sini di toko online, sambil pastikan internet di
rumah cukup kuotanya. Kenapa harus sebegitunya bersiap? Karena Harbolnas 2016
diikuti 211 peserta, semuanya e-commerce, termasuk produk lokal, UKM dan KUKM,
para startup lokal.
Sebut saja Bukalapak, Air Asia Indonesia, Be Proud of
Indonesia, Bali Shopping, Damn! I Love Indonesia, HaloDoc, Inspira Book,
Kaskus, jauhdekat.com, Lazada Indonesia, Kicau Kecil, Lemonilo, Nah Indonesia,
OFFF.co, Bhineka, Berrybenka, Bilna, Erafone, Global Teleshop, ZEN Rooms dan
masih banyak lagi e-commerce ternama juga pendatang baru.
Bayangkan, waktu 2012 dengan lima peserta saja sudah bikin
mabuk kepayang, bagaimana dengan peserta ratusan? Namun memang tawarannya
menggiurkan, diskon hingga 95 persen. Wow!
Saya sempat berbincang dengan beberapa e-commerce saat press
conference Harbolnas 2016 di mana blogger diundang setara dengan media di sana.
Brand apparel pria (usia 20-35) yang berbasis di Bandung, dengan koleksi jaket
dan kemeja, OFFF.co menyediakan diskon
hingga 60 persen tanpa syarat. Untuk pengguna BBM, voucher tambahan Rp100.000
dengan minimal pembelanjaan Rp 500.000. Sedangkan pengguna LINE ada potongan
langsung Rp 50.000 jika belanja saat Harbolnas 12-14 Desember 2016.
Sementara market place untuk makanan sehat, Lemonia menyediakan diskon hingga 50 persen. Reka,
Content Manager Lemonia mengatakan dengan ikut Harbolnas, market place yang
dikelolanya adalah momen tepat untuk mengenalkan brand e-commerce yang baru
setahun berjalan ini.
Dengan tawaran beragam, Miranda Suwanto, Ketua Panitia
Harbolnas 2016, menyimpulkan penawaran terbaik sepanjang Harbolnas 2016 antara
lain:
- Diskon Hingga 95%
- Buy 1 Get 1 Free
- Undian Berhadiah Mobil
- Gratis Biaya Pengiriman
- Tambahan Cashback
- Free Giveaway
Indonesia Online
Tema Harbolnas 2016 adalah Indonesia Online. Apa maksudnya?
Harbolnas menjadi momentum berkembangnya e-commerce di Indonesia. Harbolnas
berdampak pada bertumbuhnya ekonomi kreatif, selain juga menjadi pemersatu
e-commerce untuk saling dukung dan sharing ide perkembangan industri pasar
e-commerce ke depan.
Data-data ini bisa berikan gambaran seberapa berdampaknya pebelanja
online terhadap gerakan Indonesia Online dalam rangka mendukung e-commerce
Indonesia.
Pada 2013, riset Markplus Insight dan Majalan online
Marketeers, dari 74,6 juta pengguna internet di Indonesia, 20 persennya
berbelanja online. Riset lain menunjukkan (Online Shopping Outlook 2015 oleh
BMI Research) nilai belanja online 2014 mencapai 21 triliun.
Riset gabungan Google dan Temasek menyebutkan Indonesia pada
2015 menempati urutan pertama negara dengan pertumbuhan pasar internet terbesar
di dunia. Pertumbuhannya diperkirakan mencapai 19 persen pada tahun 2020.
Ekonomi berbasis internet di Indonesia juga bertumbuh, dengan pasar e-commerce
di urutan pertama diikuti online media dan online travel.
Sekilas barangkali Harbolnas adalah ajakan berboros manja,
enggak bikin pusing kepala dengan kemacetan ibukota, antrian di kasir, dan
kendala lainnya kalau belanja offline. Kalau hanya melihat dari sisi itu saja sih iya. Harbolnas
terkesan jadi ajang menghabiskan uang dan waktu. Tapi coba deh telusuri data
dan fakta ini. Sebelumnya, saya mau ajak melihat dari berbagai sisi. Boleh saja
beranggapan Harbolnas ajang hura-hura, boros belanja, konsumtif, tapi bisa juga
dilihat, inilah cara para startup lokal berkolaborasi, cara para pemilik brand
lokal, skala kecil, menengah bahkan mikro saling membersarkan industri digital.
Ada produk lokal ada inisiatif anak muda negeri ini dalam
dunia e-commerce, dan sah saja sih menurut saya kalau mereka bikin event
tahunan, besar, melibatkan pihak swasta dan pengguna internet untuk belanja di
e-commerce lewat momen Harbolnas.
Belum lagi bicara terbuka luasnya lapangan pekerjaan dari
para e-commerce yang terus berkembang ini, sejalan dengan berkembangnya pasar
dan pengguna internet di Indonesia.
Hengky Prihatna, Country Industry Head, Google Inc juga
mengakui empat tahun belakangan belanja online di Indonesia bertumbuh cepat.
Orang menggunakan Google bukan sekadar iseng cari informasi, tapi juga
menggunakan Google untuk action atau mengambil keputusan.
Menurut data Google, biasanya pengguna internet yang gemar
belanja online, di akhir tahun, akan bertransaksi untuk empat kebutuhan ini:
- Beauty & Personal Care
- Gadget & Accessories
- Clothing, Footwear, Apparel, Accessories
- Baby Goods
Bukan hanya Google yang punya fakta dan data unik seputar Harbolnas. Platform cashback belanja online, ShopBack juga punya survei perilaku konsumen Indonesia menjelang Harbolnas 2016.
Dari survei ShopBack ini, menurut saya sih, pebelanja online jadi bisa bersiap dengan berapa anggaran yang sebaiknya disiapkan, memilih waktu belanja online, memilih barang belanjaan dan bisa jadi insight juga loh untuk pebisnis online.
Pertanyaan-pertanyaan ini terjawab dalam hasil survei ShopBack:
Berapa sih rata-rata anggaran belanja online di Harbolnas? Sebagian besar pebelanja online di Harbolas bakal pakai anggaran antara Rp 250.000 - Rp 1.000.000 angka ini empat kali lipatnya dari kebiasaan belanja online mereka.
Harbolnas kan berlangsung 12-14 Desember, lalu kapan kebanyakan akan belanja? Nah, karena 12 Desember libur kerja (tanggal merah), survei ini bilang pebelanja akan banyak ikut Harbolnas di hari pertamanya. Alasannya supaya enggak ganggu jam kantor dan mereka akan belanja sambil santai di rumah.
Jam berapa kebanyakan akan belanja di Harbolnas? Sebanyak 31,2% responden survei ini bilang akan belanja pukul 09:00 -12:00. Sedangkan 18,8% pilih belanja pukul 12:00 - 15:00. Kamu pilih mana? Kalau saya mungkin sambil santai atau saat bosan di jalan karena macet kali ya.
Promo apa sih yang paling menarik? Saking banyaknya penawaran jadi bingung yah. Tapi survei ini bilang kalau 43,4% calon pebelanja akan pilih voucher potongan hargabarang pilihannya. Harga spesial juga jadi daya tarik lain (37,5%) sedangkan undian dan produk edisi terbatas masih ada peminat tapi sedikit kurang dari 1%.
Siapa sih yang belanja di Harbolnas? Kalau kamu generasi Y dan Z golongan usia 19 - 35 selamat bergabung deh jadi bagian Harbolnas, karena survei ShopBack ini bilang generasi inilah yang paling banyak belanja online. Kebanyakan adalah karyawan dengan penghasilan Rp 2,5 juta - Rp 7,5 juta per bulan. Ada juga pasngan muda usia 26-35 yang butuh keperluan rumah tangga.
Dari mana sih tahu Harlbonas? Pastinya media digital yaaa, tapi kebanyakan menjawab tahu harbolnas dari Media Sosial, lalu promo situs belanja online, dan terakhir media sosial termasuk blog barangkali ya.
Nah, menurut survei ini apa yang paling banyak dicari saat Harbolnas? Gadget dan aksesori, fashion, keperluan rumah tangga, makanan dan minuman, kecantikan, keseharan, tiket dan travel, otomotif. Nah, kalau kamu lagi cari barang-barang ini, selamat berburu deh bareng netizen lainnya.
Kiat Harbolnas
Kata Google, kebiasaan pembelanja online adalah riset alias
lihat-lihat 20-30 hari sebelumnya. Lalu mulai mempertimbangkan alias
evaluasi/review 16-20 hari sebelumnya. Sampai akhirnya memutuskan untuk membeli
enam hari sebelum akhirnya benar-benar transaksi online di e-commerce
pilihannya.
Jadi, coba cek wishlist kamu di sejumlah e-commerce yang
sering dikunjungi, lalu cek mereka ikutan Harbolnas kah, dan berikan penawaran
apa?Atau pakai kiat dari Zalora ini untuk ikutan Harbolnas 12-14
Desember 2016.
Perlu diingat ada 211 e-commerce yang memberikan penawaran,
jangan sampai dibuat pusing karena Harbolnas ada sebenarnya untuk memudahkan
dan jadi momen belanja akhir tahun, yang semestinya belanja online pun tetap
terencana dan menyenangkan bahkan menguntungkan. (WAF)
3 comments:
Ini info menarik banget buat yang belum pernah ikutan harbolnas seperti saya. Ternyata ada trik khusus buat ikutan. Lihat2 ahhh marketplace, siapa tahu ada yang pas n murah
Ini info menarik banget buat yang belum pernah ikutan harbolnas seperti saya. Ternyata ada trik khusus buat ikutan. Lihat2 ahhh marketplace, siapa tahu ada yang pas n murah
iyaaa mbak Ovy... perlu pake perencanaan kalau gak pusing kepala hihi
Posting Komentar