Harlah 7 Tahun Dahayu

00.05.00 wawaraji 2 Comments


Hari lahir. Bukan jadi tradisi di keluarga saya dan suami, pun keluarga kecil kami, merayakan hari lahir. Hanya karena anak semata wayang, Dahayu Hadiya Raji yang lahir 28 Februari 2013, keluarga kecil kami merayakan hari lahir spesial putri kesayangan. Meski begitu, Tuhan memberi waktu perayaan sampai usia 3 tahun. Pada 28 Februari 2016, dengan sangat sederhana, kami mensyukuri harlah Dahayu, kala itu.

Saya dan suami tak pernah menyesali. Oh, seandainya saat itu kita buat perayaan besar yang berkesan, akan jadi kenangan indah bersamanya. Tidak! kami menolak berkata seandainya. Pun dari kajian yang pernah kutemukan saat ngaji online, mengucapkan seandainya itu justru mengingkari ketentuanNYA. 

Perayaan kecil harlah Dahayu 3 tahun kala itu justru penuh makna. Saya, suami dan keluarganya, bapak mertua, adik ipar berkumpul di resto cepat saji di Sarinah Thamrin. Sebenarnya saya, Dahayu dan ayahnya sedang menghadiri kegiatan sosial, kampanye publik penyakit langka di area CFD Sudirman Thamrin Jakarta. Sungguh bermakna, karena justru di hari lahir Dahayu, kami mencerna kebaikan dari para pejuang kehidupan. Kesulitan tumbuh kembang yang Dahayu alami, pun kesusahan yang #duoraji rasakan, seperti tidak ada artinya. Harlah Dahayu selalu memberi makna mendalam. Pun di hari yang sama, kami sekeluarga bertemu teman kantor lama. Kami berkumpul sederhana saja, berbagi bahagia, tanpa sekat. Kebersamaan yang utama, itu saja seakan pesan Dahayu hari itu.

Tuhan beri waktu 3,5 tahun bersama malaikatku Dahayu. Di tahun yang sama, tepatnya 6 Agustus 2016, Dahayu meninggal dunia, berpulang kepada pemiliknya. 



Saya tidak pernah tahu rasanya merayakan harlah anak 4 tahun, 5 tahun, 6 tahun dan tak terasa, pada 2020 Dahayu 7 tahun jika masih hidup bersama di dunia fana. Saya pun tak tahu rasanya anak bersekolah TK dan SD. Dahayu belum bersekolah formal, namun ayah ibunya semoga sudah menjadi madrasah di rumah untuknya. Semoga Dahayu masih menghapal surat pendek setelah kami beri bekal hapalan Al Fatihah. Dahayu fasih sekali membaca 7 ayat Al Fatihah. 

Kadang, saya dan suami bersenda gurau. Dahayu sedang apa di sana yaa? Dia sekolah enggak yaa? Tanyaku. Suami biasanya menjawab, "Sekolah lah, dia bebas pilih sekolah apa aja, belajar sama siapa aja." Baiklah, mari imani itu, biar waras bahagia meski kami beda dunia. 

Dahayu sering datang lewat mimpi. Pelukan hangat seringkali kudapati darinya. Rasanya bahagia dan bikin hariku biasanya jadi ceria setiap kali Dahayu datang lewat bunga tidur malam harinya. Kalau sedang gundah dan rindu tak tertahankan, ziarah makam Dahayu jadi penghibur hati. Meski tetap terasa perih namun lega rasanya, karena Tuhan kembali ingatkan, Hey, manusia lemah tiada daya, berserahlah dan pikirkan kematian akan datang kapan saja, tak kuasa manusia mencegahnya, ingatlah kepada Tuhanmu hey manusia, jangan sombong, jangan sibuk dengan urusan dunia yang membawamu ke dalam kemunduran adab. Mendekatlah kepada Tuhanmu hey manusia, selagi masih ada nafas dan panjang usia. Berbuat baiklah dan terus perbaiki diri, jangan sibuk kejar dunia fana.

Itu hebatnya Dahayu, malaikatku. Setiap kali kunjungi makamnya, rasa dan pikiran itu yang kudapati. Mengisi jiwa, menata hati, bertahan dan terus berjuang untuk hidup baik dalam ridhaNya, sampai waktunya berkumpul kembali, semoga, nanti.

DAHAYU BERSAMA KAKEK NENEK, AYAH IBU, PENGASUH MBOK TETEH, OM 


Harlah 7 tahun Dahayu, masih dengan rasa yang sama. Masih dengan pengharapan sama. Masih dengan pedih dan rindu yang sama. Imbang sudah, pada 2020 ini, 3,5 tahun sudah kami tidak bersama setelah sebelumnya 3,5 tahun hidup di dunia bersama dengan perjuangan hebat dan perjalanan indah. 

Tuhan Maha Baik
Tuhan Maha Adil

Dahayu datang, pun pergi, membawa pesan mulia, tentang mendekatNYA, memperbaiki diri. Lihatlah, harlah 7 tahun Dahayu, ibunya dibimbingNYA menulis ini. Teruslah mengiringi ayah dan ibumu, Dahayu, bantu kami mendekatNYA, berakhir baik, husnul khotimah dan menjadi keluarga kembali di surgaNYA. Semoga. 

#CeritaIbu


You Might Also Like

2 comments:

Siwi mengatakan...

Aamiin.. Al Fatihah buat Dahayu

Dahayu pasti bangga punya ayah ibu yang Hebat yang selalu menebar manfaat ke sesama.. sehat selalu ya #duoraji

Shanty Dewi Arifin mengatakan...

Alfatihah buat Dahayu. 3,5 tahun, tapi keberadaannya bisa punya makna mendalam bagi banyak orang. Semua berkat tulisan-tulisan mamanya...