Bantuan Operasi Katarak CSR BCA Tak Sekadar Donasi Alkes

09.00.00 wawaraji 1 Comments

CSR BCA www.wawaraji.com 

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) bisa beragam bentuk dan biasanya menyentuh pendidikan dan kesehatan. Alasannya tentu karena sebagian besar warga yang menerima manfaat paling membutuhkan bantuan di kedua sektor tersebut. Faktornya juga bisa beragam, bukan hanya soal biaya namun akses dan lokasi tempat tinggal yang masih sulit terjangkau sehingga butuh sinergi berbagai pihak. 

Inilah juga yang menjadi sasaran program CSR PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang dikenal dengan Bakti BCA. Uniknya, CSR BCA tidak hanya rutin memberikan donasi melalui kemitraan dengan berbagai lembaga, namun melakukan pemantauan untuk memastikan manfaat yang diberikan membawa dampak kepada masyarakat yang membutuhkan. Artinya donasi tak berhenti pada penyerahan sumbangan namun diperhatikan mendetil sampai pelaksanaan dan pascatindakan, apakah manfaatnya benar-benar membawa dampak kepada masyarakat. 

Foto @cicidesri

Perbincangan singkat saya bersama Executive Vice President CSR BCA, Inge Setiawati, membuka lebih luas bagaimana CSR BCA berjalan berkelanjutan dan membawa dampak maksimal untuk penerima manfaatnya. 

Usai mengikuti penyerahan donasi Bakti BCA untuk sektor kesehatan, senilai total Rp 1,3 Miliar di Menara BCA pada 24 September 2018, justru saya mendapati ada nilai lebih di balik sumbangan. Sumbangan Bakti BCA sendiri berupa donasi alat operasi katarak dan sarana pengambilan darah donor. 

Donasi ini berlangsung dengan sinergi lintas lembaga, yakni Seksi Penanggulangan Buta Katarak (SPBK) Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) dan Palang Merah Indonesia (PMI).

CSR-BCA www.wawaraji.com

Direktur BCA Suwigyo Budiman menyerahkan langsung secara simbolis donasi dua mikroskop kepada Ketua SPBK Perdami Pengurus Pusat, Dr Umar Mardianto, SpM(K), lalu satu mikroskop kepada Ketua SPBK Perdami Cabang DKI Jakarta, dr Rio Rhendy, SpM. Sementara untuk donor darah, Bakti BCA menyerahkan secara simbolis donasi 4 set Blood Scale & Mixer kepada Ketua Pengurus Provinsi PMI DKI Jakarta, Muhammad Ali Reza.

CSR-BCA www.wawaraji.com 

Di balik penyerahan donasi alat kesehatan ini, ada upaya dari pihak swasta dalam hal ini bank swasta terbesar di Indonesia yang secara berkelanjutan memastikan masyarakat bisa hidup sehat optimal. Selayaknya CSR, tentunya program ini adalah bentuk giveback, mengembalikan manfaat kepada warga yang sudah berkontribusi terhadap keberlangsungan usaha dalam hal ini Bank BCA. 

Bagian dari 3 Pilar Bakti BCA (CSR BCA)
Bakti BCA sendiri punya tiga pilar yakni Solusi Bisnis Unggul (pembinaan ekonomi komunitas seperti desa binaan, UKM, petani), Solusi Cerdas (pembinaan pendidikan akuntansi dan teknologi informasi, beasiswa, sekolah binaan), Solusi Sinergi (Kesehatan, Lingkungan, Budaya). 

Tiga pilar ini berjalan berkesinambungan dalam setahun. Program yang sudah rutin berjalan adalah di sektor kesehatan. Bakti BCA paling sering mengadakan donor darah, tepatnya tiga bulan sekali dan melibatkan hampir seluruh cabang. Itu sebab salah satu bantuan yang diberikan adalah sarana pengambilan darah donor untuk mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan. 

Program lain Bakti BCA yang juga berjalan rutin setahun lima kali adalah operasi katarak. Ibu Inge mengatakan kebutuhan operasi katarak memang besar terutama di daerah pesisir atau pelosok yang sulit terjangkau. 

Mereka yang mendapatkan bantuan operasi katarak bukan hanya usia manula namun penderitanya makin bergeser ke usia produktif. Faktor utamanya karena paparan sinar ultraviolet terutama warga daerah pesisir. Itu sebab operasi katarak rutin berkala dilakukan dan menyasar hingga ke Kalimantan bukan hanya di Pulau Jawa. 

Target pasien operasi katarak pun tak sedikit, minimal 100 orang dalam sekali pelaksanaan operasi katarak. Nah, untuk menyukseskan pelaksanaannya, Bakti BCA yang sepenuhnya merupakan program kantor pusat, bergerak bersinergi bersama kantor cabang dan dokter mata setempat di daerah yang menjadi lokasi operasi, dibantu Perdami Pusat. 

Kantor cabang BCA juga punya andil untuk pelaksanaan operasi katarak ini. Mulai publikasi, penyediaan tempat hingga konsumsi untuk peserta operasi katarak. 

Tak berhenti sampai di situ, usai pelaksanaan operasi katarak, Bakti BCA melakukan pemantauan sejauh mana tindakan berdampak. Salah satu caranya adalah dengan pemantauan apakah peserta operasi katarak sudah kembali produktif sehingga bisa mencari nafkah secara maksimal terutama bagi usia produktif. 

Untuk mendapatkan informasi operasi katarak Bakti BCA, informasinya bisa didapatkan di kantor cabang BCA terutama untuk daerah pelosok di luar pulau Jawa. Berlangsung lima kali dalam setahun, operasi katarak Bakti BCA ini diawali dengan pendaftaran melalui kantor cabang, lalu pemeriksaan awal atau screening untuk mengetahui apakah benar pasien membutuhkan operasi katarak atau punya gangguan kesehatan mata lainnya. Setelah dinyatakan benar membutuhkan operasi katarak maka dilakukan penindakan dan setelahnya ada pemantauan. 

Kenapa Operasi Katarak dan Donor Darah?
Bantuan operasi katarak dan sarana donor darah ini selain memang berdasarkan kebutuhan warga, juga dilandaskan data dan fakta valid dari Kementerian Kesehatan RI dan WHO. 

WHO mencatat, di Indonesia terdapat sekitar 3,5 juta orang mengalami kebutaan kedua belah mata, dengan 50% nya atau sekitar 1,5 juta orang buta karena katarak. Sementara Kemenkes RI mencatat per 30 Agustus 2018, kebutaan di Indonesia hampir 60 persen dengan sumbangan terbesarnya dari katarak. Situs Kemenkes RI juga menyebutkan, berdasarkan data WHO, pada Juli 2017, jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong darah per tahun atau 2% dari jumlah penduduk Indonesia. 

Kebutuhan inilah yang membuat Bakti BCA terus komitmen mengajak warga dan nasabah juga karyawan mendonorkan darah dan menyumbangkannya melalui PMI, setiap tiga bulan sekali. Tepat saat Bakti BCA mencapai 100 kali kegiatan donor darah pada November 2017, terkumpul 47.000 kantung darah. Angka ini tentunya terus bertambah seiring berjalannya donor darah Bakti BCA setiap tahun 3-4 kali. 

Sedangkan untuk katarak, hingga semester kedua 2018, BCA dan SPBK Perdami sudah melakukan 32 kali operasi katarak di berbagai daerah di Indonesia dengan hampir 3.000 mata telah dioperasi. 

Sampai di sini, para nasabah BCA tentunya menjadi bagian penting dari keberlangsungan program CSR BCA. Keberhasilan Bakti BCA tentunya tak lepas dari kontribusi nasabah yang pada akhirnya dikembalikan kepada masyarakat.

You Might Also Like

1 comments:

BlogSabda.com mengatakan...

kegiatan CSR ini mendekatkan antara perusahaan dan masyarakat. banyak yang terbantu jadinya.

kalau dulu belajar di ekonomi, CSR itu merukapan salah satu indikator perusahaan maju dan modern