Modifikasi "Lifestyle", Tantangan Sehat dengan Superfood Herbilogy

23.46.00 wawaraji 2 Comments


Rumus makan sehat dengan seimbangkan 3J: Jumlah, Jenis, Jadwal, sudah berkali-kali disampaikan dalam berbagai diskusi kesehatan. Namun memang praktik tak semudah mendengarkan teorinya. Paham sih kalau kita harus memastikan asupan harian tetap seimbang, namun godaan jenis makanan yang merusak niat makan sehat memang terlalu besar dan kuat “memborbardir” setiap harinya. Adalah tantangan untuk bisa konsisten menjalankan rumus makan sehat.

Kalau bicara godaan makanan, sebut saja gorengan yang sudah sangat jelas mudah mendatangkan penyakit, apalagi bagi penderita kolesterol tinggi seperti saya. Sadar kalau gorengan mengundang bahaya, namun tetap saja makanan yang sangat mudah menggoda selera dengan beragam bentuknya ini, masih saja tak terelakkan. Akhirnya, penyakit kolesterol kambuh, badan menjadi tak sehat dan kembali berobat. Padahal kalau saja bisa mencegah kolesterol tinggi, saya tak perlu mengeluarkan uang untuk berobat, belum lagi harus mengalami gangguan kebugaran sebagai efek kolesterol tinggi.

Itu kalau kita bicara makanan gorengan, masih banyak lagi jenis makanan lain yang merusak niatan mengubah kebiasaan makan. Lalu soal jumlah, kalau dihitung dalam sehari, porsi makanan sehat rasanya masih kalah jumlah dengan makanan yang mengundang risiko penyakit. Karbohidrat misalnya, dalam sehari, kalau saya sih masih lebih banyak daripada serat (sayur dan buah) misalnya. Artinya asupan harian masih belum seimbang. Dari rumus 3J, barangkali hanya “jadwal” yang masih bisa saya atur dan konsisten jaga.



Nah, ternyata rumus 3J tak cukup. Saya mendapatkan satu rumus lagi saat ikuti talkshow kesehatan bersama Herbilogy yang menghadirkan dokter spesialis gizi, Dr dr Samuel Oetoro, MS, SpGK. Dr Samuel menyebutkan 4J yakni Jumlah, Jenis, Jadwal, dan Jurus Masak.

Jurus masak juga sangat menentukan sehat tidaknya makanan yang kita makan setiap harinya. Kalau tadi saya bicara gorengan sudah jelas aneka jenis makanan dimasak dengan cara digoreng, yang sebenarnya berisiko untuk kesehatan saya.  Masak makanan dengan rebus/kukus sebenarnya paling tepat untuk saya, namun sungguh bukan perkara mudah untuk saya bisa konsisten mengasup makanan serba rebusan. Namun setidaknya, saya bisa mengurangi cara masak menggoreng dengan tidak memasak makanan dalam rendaman minyak. Cara paling aman adalah dengan tumisan, menggunakan sedikit saja minyak.
Soal jurus masak ini memang satu tantangan lagi yang harus saya patahkan demi mengubah pola makan lebih sehat. Saya ingat betul Dr Samuel menyebutkan dua kata yang paling mengena saat sesi talkshow kesehatan bersama bloggers di Jakarta, yakni “Modifikasi Lifestyle”.

Pada akhirnya, jika memang ingin hidup lebih sehat, maka harus terima tantangan untuk memodifikasi gaya hidup, termasuk memodifikasi pola makan. Apalagi gangguan kesehatan sudah mulai mengintai. Saya sudah memperingati diri sendiri, untuk segera mengubah pola hidup setidaknya memodifikasi, karena kalau dihitung indeks massa tubuh, saya masuk kategori obesitas.

Dalam pemeriksaan kesehatan bersama Kementerian Kesehatan RI dalam suatu acara kesehatan di Lombok, beberapa hari sebelum kegiatan Herbilogy, dokter sudah menyebutkan saya termasuk kategori obesitas.

Saya harus olahraga rutin minimal 30 menit per hari, ringan saja seperti jalan kaki, atau bisa modifikasi dengan berenang seminggu sekali. Hal lain adalah disiplin mengubah pola makan. Dalam satu piring, harus dibagi empat porsi: karbohidrat, protein (nabati/hewani), serat (buah dan sayur). Kurangi karbohidrat dan perbanyak serat.

Perlahan saya terima semua tantangan modifikasi pola makan dan aktivitas fisik ini. Namun ternyata memang tak selalu berhasil terutama untuk asupan makanan. Selagi berproses memodifikasi gaya hidup, saya “dipertemukan” dengan Herbilogy.

Awalnya saya tak begitu paham apa itu Herbilogy. Saya memang tak terlalu percaya dengan suplemen makanan dengan iming-iming kesehatan. Saya termasuk tipe konvensional yang hanya percaya makanan alami dan mengubah pola makan dengan disiplin tinggi.




Meski begitu, saya berusaha menyerap informasi dari Debora Gondokusumo, owner dan penggagas Herbilogy. Debora yang terlihat sehat bugar dengan tubuh ideal dalam kondisi fisik hamil sembilan bulan, menjelaskan apa bedanya Herbilogy.

Upayanya menciptakan Herbilogy dengan bantuan teknologi canggih adalah caranya mencari solusi praktis, aman, sehat, alami untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan keluarga dan ibu, seperti daya tahan tubuh,  nafsu makan anak, kesehatan kulit, gangguan metabolisme, kelancaran ASI, kesehatan janin dan berbagai masalah kesehatan lainnya dalam keluarga.  

Berkat teknologi canggih, Debora bisa menciptakan ekstrak tanaman, alami, berupa bubuk superfood yang dapat dikonsumsi setiap hari. Sumber superfood Herbilogy pun berasal dari tanah Indonesia, tanaman lokal, yang diproses tanpa mengurangi manfaatnya namun justru memaksimalkan manfaat zat aktif dalam tanaman, untuk diolah menjadi bubuk superfood yang praktis dikonsumsi kapan saja.

Apa sih Herbilogy? Herbilogy merupakan makanan super (superfood) extract powder pertama di Indonesia, sebagai bahan tambahan imbang nutrisi untuk melengkapi menu makan, solusi praktis bagi mereka yang ingin wujudkan hidup sehat dan alami. Herbilogy 100 persen alami karena tidak menggunakan pengawet, pewarna, perasa, pemanis tambahan atau bahan kimiawi lainnya. Dengan kemasan modern, Herbilogy diproses dengan Good Manufacturing Practices (GMP) memenuhi standar minimum industri makanan dan kemasan, sesuai keamanan pangan, kualitas dan ketentuan hukum. Herbilogy sudah memperoleh sertifikasi Halal MUI dan BPOM sebagai jaminan keamanan konsumsi.

Penjelasan Debora mengenai Herbilogy, ditambah paparan Dr Samuel, bagi saya menjawab persoalan pribadi untuk modifikasi pola hidup menjadi lebih sehat. Dalam catatan saya, superfood memiliki therapeutic effect yang berfungsi baik untuk tubuh. Superfood merupakan satu jenis makanan yang diekstraksi zat aktifnya dan akan memberikan efek menyehatkan bagi tubuh. Makanan super ini tetap menjadi makanan bukan obat, namun dengan penggunaan rutin, setidaknya dalam satu bulan terus menerus dikonsumsi, maka efeknya akan terasa di tubuh.

Menyerap berbagai informasi superfood ini, ditambah dengan paparan “mengerikan” dari risiko penyakit akibat kegemukan dan obesitas, saya makin semangat menantang diri sendiri.

Selain sudah mulai tantangan modifikasi pola makan, dengan membagi empat porsi seimbang setiap kali makan lengkap, lalu mulai menerapkan 4J (setidaknya berproses untuk terus menyempurnakannya), saya ingin membuktikan kekuatan superfood ini.
Tantangan terbesarnya adalah, Jurus Masak. Saya harus lebih rajin memasak sendiri di rumah supaya asupan bisa terkontrol. Kalau pun belum berhasil memasak rutin makanan harian, setidaknya saya harus kembalikan kebiasaan lama, membuat jus sayur dan buah. Hal paling sederhana yang bisa kita lakukan di rumah bukan? Membuat jus buah dan sayur, nah makin sempurna dengan campuran bubuk superfood Herbilogy.

Saya memang belum banyak eksperimen aneka resep Herbilogy menggunakan lebih dari 10 varian Herbilogy yang bisa saya dapatkan di http://herbilogy.com/  selain di marketplace seperti Tokopedia dan Lazada, atau di outlet Kem Chick, Natural Farm dan lainnya.
Setidaknya saya mulai dari cara sederhana, membuat jus buah dengan campuran Herbilogy, untuk memvariasikan asupan buah harian. Kalau bosan makan buah potong segar, saya bisa minum jus tanpa gula dengan campuran Herbilogy. Selain bikin kenyang sehat, setidaknya saya bisa menambah asupan buah harian, dan perlahan mengurangi camilan yang bikin berat badan bertambah termasuk gorengan.

Resep Herbilogy ala Wawaraji ini berdasarkan kebutuhan saya untuk menambah energi sekaligus rileksasi. Melon saya yakini sebagai buah yang bisa menambah energi dengan manis alami dan kandungan air yang tinggi. Sedangkan Herbilogy Cinnamon yang saya pilih sebagai campuran jus tanpa air dan gula ini, mengandung zat aktif yang bisa membantu mengurangi kadar kolesterol dan aromanya diyakini mengurangi stress dan membantu rileksasi. Maklum, beberapa hari belakangan, saya banyak menghabiskan energi, beraktivitas dengan mobilitas tinggi, dan pekerjaan yang menguras pikiran dan tenaga. Hari Minggu waktunya bersantai dan menikmati segelas jus segar dengan Herbilogy. Sederhana saja resepnya sebagai langkah awal memulai modifikasi makanan harian.





Herbilogy Cinnamon "Relax Energize"
Potongan buah melon (jumlah sesuai selera)
2 sdt Herbilogy Cinnamon
Masukkan ke blender buah potong tanpa air (buah melon sudah mengandung banyak air) haluskan dengan blender ditambahkan 2 sdt Herbilogy Cinnamon.


Saya masih punya varian lain Herbilogy seperti Green Coffee, Pomegranatte  Peel, Cogon Grass, Rosella, Green Tea, yang siap dicampurkan dengan aneka resep rumahan. 

Tantangan modifikasi lifestyle bisa dimulai dari membuat aneka resep minuman dengan Herbilogy, selain tentunya mengatur pola makan dengan rumus 4J, dan menjalankan saran dokter untuk saya pribadi, yakni olahraga jalan kaki dan berenang.

Aneka resep dari Instagram @herbilogy ini bisa jadi inspirasinya

Nah kalau ini resep aneka minuman dengan Herbilogy saat blogger gathering dipandu Chef Eddrian Tjhia


Berbagai inspirasi resep Herbilogy bikin makin penasaran untuk kreasikan berbagai varian Herbilogy. Kalau saya sih lebih suka membuat aneka minuman sehat dengan buah-buahan, segar dan bikin kenyang sehat.




Pastinya, saya punya alasan kuat menjawab berbagai tantangan Herbilogy ini. Saya mau hidup sehat produktif dan mengurangi kegemukan atau obesitas. Pengalaman merawat ibu saya, di usia sepuhnya (77 tahun) dengan kondisi obesitas dan harus menjalani operasi batu empedu, juga berbagai cerita serangan stroke pada orang muda usia 30-an, saya makin prihatin urusan kesehatan tubuh ini.

Batu empedu merupakan salah satu risiko penyakit akibat kegemukan dan obesitas. Sedangkan stroke bisa berawal dari hipertensi juga penyakit lain seperti kolesterol tinggi tak bisa dianggap sepele. Setiap orang tentu punya alasan untuk memodifikasi pola hidupnya. Saya sudah punya alasan dan perlu terus menyemangati diri mewujudkan tantangan ini. Kalau kamu, apa yang membuatmu merasa harus segera memodifikasi lifestyle? Yuk berbagi dan saling menyemangati, karena saya pun pasti butuh semangat dari orang lain, karena sadar mengubah kebiasaan bukan perkara mudah.





You Might Also Like

2 comments:

Elly Nurul mengatakan...

Hidup sehat memang menjadi tantangan ya mbak, apalagi untuk usia sudah lebih dari 30 tahun seperti saya, berkeluarga dengan 2 anak, rasanya hidup sehat belum menjadi prioritas, ada aja tantangannya hiks. Untuk pola makan, saya sudah mulai menjaga, walaupun kadang khilaf hehe dan yang menjadi tantangan adalah alahraga huhu maless banget.. setelah membaca tulisan mba wawa, saya semakin semangat nih untuk kembali modifikasi lifestyle, mau coba juga superfood herbilogy ah.. nampaknya enak, apalagi tanpa pewarna, pemanis dan bahan pengawet, itu baru menyehatkan!

Intan Rosmadewi mengatakan...

Setuju juice buah2an dan sayuran suka segarnya dan banyak manfaatnya yakin. Bunda sudah habis empat blender yang rusak #ekh gagal kata2 hehehe