Komedi Cerdas Ernest Prakasa Bikin Film “Cek Toko Sebelah” Bertahan Sebulan

11.00.00 wawaraji 2 Comments

Official Trailer CTS

Film komedi Indonesia sedang naik daun. Coba saja perhatikan layar bioskop sejak Desember 2016 hingga awal 2017, pilihan film komedi Indonesia begitu beragam. Penggemar film Indonesia jadi punya banyak pilihan film komedi sesuai selera pribadi.

Saya dan suami penggemar setia film Indonesia senang dengan penuhnya layar bioskop dengan film Indonesia. Tak usah panjang lebar membahas soal kualitas ya, setidaknya banyaknya pilihan film Indonesia menunjukkan semangat dan antusiasme atas film Indonesia.

Saya justru prihatin dengan orang Indonesia yang mempertanyakan kualitas film dalam negeri tanpa mau sekali pun membuktikan nonton, datang sendiri ke bioskop. Alangkah lebih baik jika tonton saja dulu filmnya, silakan kritisi, dan berikan komentar di media sosial atau blog barangkali, sebagai bentuk dukungan atas kreasi insan film Indonesia.

Kembali ke film komedi. Saya melewatkan beberapa film yang tak sempat ditonton langsung di bioskop. Namun, saya beruntung bisa sempat menyaksikan film komedi yang penulis dan sutradaranya adalah komedian, Ernest Prakasa.

Film “Cek Toko Sebelah” sudah tayang di bioskop sejak 28 Desember 2016. Saya tidak ikuti premiere-nya, tidak juga ikut nobar, tapi justru beli tiket di bioskop, nonton bareng suami, di akhir Januari 2017.

Sebulan usia film ini “nangkring” di layar lebar. Pencapaian hebat Ernest Prakasa. Sepengetahuan saya, tak mudah sebuah film Indonesia bisa bertahan lama di bioskop.  Target Ernest dan kru film untuk menembus angka 2,5 juta penonton rasanya bisa terwujud kalau durasi tayangnya bisa mencapai sebulan lamanya.

Kata suami, yang mengikuti berita tentang film ini, Ernest bernazar akan plontos kalau filmnya mencapai angka 2,5 juta penonton. Sudah ada kah yang melihat Ernest plontos?
Lalu, apa sebab film “Cek Toko Sebelah” bisa bertahan lama? Menurut saya, kekuatan storytelling ala komedian Ernest Prakasa, dan humor yang cerdas membuat film layar lebar ini sukses menggaet apresiasi penonton (meski tetap saja ada humor dengan unsur seksi sedikit eksploitasi tubuh perempuan).

Official Trailer CTS

Tidak Menyangka
Penasaran dengan bagaimana pendapat Ernest Prakasa dengan kesuksesan filmnya, saya telusuri berita online tentangnya. 

Saya kutip hasil wawancara Pikiran Rakyat berikut ini:
“Jujur saya nggak nyangka kalau film Cek Toko Sebelah sampai 2 juta penonton . Ternyata 2 juta, respons penonton pun senang. Kami mau berterima kasih untuk yang meluangkan uang dan tenaga untuk menonton film ini," kata Ernest di Hong Kong Kafe, Jakarta Pusat, Senin, 16 Januari 2017.

Jujur, saya sebagai penonton juga tak menyangka film ini jadi tontonan seru. Awalnya saya tidak menggubris ketika suami mengajak nonton film ini. Kami santai saja ke bioskop, beli tiket, tunggu satu jam dan akhirnya duduk santai menikmati film.
Saya memang menikmati film produksi Starvision yang melibatkan 20 komika ternama dengan komedi segarnya.

Kecerdasan Ernest Prakasa yang saya akui muncul di film ini terletak pada ceritanya. Kekuatan  storytelling terasa sekali dari awal sampai akhir film komedi ini. Alur cerita juga penokohan disampaikan dengan apik, tanpa harus menjelaskan satu persatu secara runut. Meski disampaikan secara acak, penokohan begitu kuat dan penonton bisa memahami lewat cerita yang mengalir.

Official Trailer CTS

Saya selalu mengapresiasi film Indonesia dengan kekuatan cerita dan pesan di baliknya. Jelas, film “Cek Toko Sebelah” punya banyak pesan, banyak konflik keluarga, juga sosial disampaikan dengan sederhana penuh humor cerdas. Para pemeran film ini tidak sedang melawak tapi senyum simpul sampai gelak tawa muncul dengan sendirinya lewat dialog, lewat cerita, lewat humor khas komika.

Official Trailer CTS

Cerdasnya lagi, pesan sponsor yang muncul dalam beberapa adegan disampaikan dengan sangat halus, bahkan tak terasa. Natural saja ketika merek kopi dimunculkan dalam konteks tepat, saat terjadi transaksi jual beli di sebuah toko kelontong. Beberapa kali adegan yang memunculkan kalimat “masuk angin” juga dalam penilaian kami sih ada maksudnya. Usai menonton “Cek Toko Sebelah” saat pulang ke rumah dan menyetel TV, muncul iklan Ernest Prakasa di kursi sutradara untuk sebuah iklan jamu masuk angin. 
“Work Smart” ala Ernest Prakasa, pikir saya. Ah, tapi jangan terlalu dipercaya soal analisis “masuk angin” ini, saya dan suami hanya iseng saja menilai, belum lihat juga sih di daftar sponsor film ini apakah merek jamu itu ada dalam daftar pengiklan.

Pesan sosial juga banyak disampaikan di “Cek Toko Sebelah” terutama tentang bagaimana hubungan orangtua dan anak, juga bagaimana jaman berubah, dan anak muda punya banyak cara menuju sukses, orang tua pun harus menghadapi perubahan jaman.

Awalnya saya pikir “Cek Toko Sebelah” ini berkisah tentang persaingan toko. Ternyata yang saya dapat lebih bahkan jauh dari itu. Banyak cerita, konflik pribadi dan sosial, yang dimunculkan. Film yang kaya akan cerita, dan cerita tersebut masuk dalam pikiran dengan ringannya, tidak membuat penonton terlalu lama mencerna. Pada akhirnya film yang sejatinya adalah hiburan, benar-benar bisa menghibur setidaknya bagi saya. Eh, saya juga terharu dengan beberapa bagian cerita, dan bahkan menitikkan air mata. Sebuah film komedi yang bikin saya menangis pada beberapa adegan dan dialog.

Bagaimana seorang ayah meminta maaf kepada anaknya di makam ibu, juga konflik batin seorang anak yang hidup dengan rasa bersalah, tentang cinta tulus seorang istri kepada suami yang dianggap sebagai anak gagal menghidupi diri, tentang ambisi, banyak sekali cerita.


Official Trailer CTS



























Official Trailer CTS
























Kalau penasaran, silakan datang sendiri ke bioskop, beli tiketnya. Saya cek di bioskop kawasan Bintaro, film ini masih tayang berdampingan dengan film Indonesia terbaru lainnya. Terkesima saya dibuatnya, karena “Cek Toko Sebelah” berhasil bertahan sebulan di bioskop.

Official Trailer CTS



Sekarang tantangan untuk Ernest Prakasa mencipta film berikutnya. Seorang komedian, dari komika lalu menjadi juri komik, kemudian menjadi sutradara film, dan melibatkan banyak rekan komikanya, bagi saya adalah pencapaian lain yang layak mendapatkan apresiasi. Komika memang punya ciri khas, karakter, potensi besar yang berhubungan dengan dunia seni peran. Film "Cek Toko Sebelah" sudah membuktikan potensi itu. 

Official Trailer CTS




2 comments:

Dua Film Komedi Ini Menghibur Penonton Bioskop Indonesia

11.00.00 wawaraji 0 Comments



Film komedi Indonesia rupanya merajai bioskop tanah air sejak akhir Desember hingga awal tahun 2017. Ragam versi komedi dihadirkan di layar lebar dengan versinya masing-masing. Penonton Indonesia pun punya banyak pilihan hiburan sesuai selera humornya.

Dalam sepuluh hari, saya sempat menonton dua film Indonesia di bioskop: Demi Cinta produksi MNCP Movie yang produktif meluncurkan film-film Indonesia, setelah sebelumnya menghadirkan "The Professionals" dan berikutnya akan menghadirkan "Meet Me After Sunset" juga "Chrisye" di bioskop.  Film lainnya adalah Cek Toko Sebelah karya komedian Ernest Prakasa.

Setuju dong kalau saya bilang dengan kita datang meramaikan bioskop tanah air, akan bikin film Indonesia semakin bergairah. Rasanya tak ada yang lebih menyenangkan kalau insan film dan pecinta film Indonesia kumpul bareng di bioskop untuk mengapresiasi karya anak bangsa.

Official Trailer Demi Cinta MNCP Movie

Lugunya Ricky Harun, Lucunya Tora Sudiro di “Demi Cinta”

Kesempatan pertama datang dari film Demi Cinta produksi MNC Pictures, kalau mau ikuti media sosialnya bisa follow @MNCP_Movie.  

MNCP Movie melalui Cindy Paramitha lagi-lagi memberikan kesempatan kepada komunitas BloggerCrony untuk mengikuti Gala Premiere. Ajang penting dalam peluncuran sebuah film, momen di mana fans bintang film dan pecinta film bisa bertemu langsung dengan para aktor dan aktris, dengan tentunya ikut nonton bareng di saat film belum terbuka untuk umum, alias belum tayang di bioskop.

Sepanjang menonton bareng di bioskop, saya bukan hanya menyaksikan akting para aktor lintas generasi tapi juga menjadi saksi riuhnya gelak tawa tak tertahankan dari penonton.
Sejak awal diputar, film garapan sutradara Azhar Kinoy Lubis dengan penulis skenario Syamsul Hadi dan Fatmaningsih Bustamar ini, memang mengundang gelak tawa penonton. 

Film bergenre Drama Komedi ini adalah hiburan ringan yang dekat dengan celoteh humor harian. Celetukan dari Masbin yang diperankan Tora Sudiro yang lucu dan diperankan sangat natural membuat tontonan ini menghibur dengan caranya. Keluguan Bagus yang diperankan Ricky Harun, dengan tidak sensitifnya seorang laki-laki, menjadi fakta keseharian yang disampaikan dengan selera humor ala Demi Cinta berhasil bikin penonton merasa dekat dengan kesehariannya.

Film ini sesuai judulnya, bercerita tentang pencarian cinta yang kadang membuat seseorang menjadi tak logis dan kurang berpikir jernih. Bagus mewakili sosok lugu yang rela bahkan nekat melakukan apa saja demi cinta, bahkan melakukan kejahatan terencana sekali pun. 

Official Trailer Demi Cinta MNCP Movie

Namun jangan terlalu serius menanggapi kejahatan ala Masbin dan Bagus, karena penculikan anak yang mereka lakukan demi cinta, sama sekali tidak menggambarkan kejahatan. Bagiamana Bagus menemukan cinta dari aksinya, juga bagaimana Masbin jatuh cinta dengan sang anak yang dijadikan "alat" untuk pembuktian cinta, memberikan jalan cerita seru berisi kekonyolan keduanya, penjahat yang lugu, beraksi demi cinta.

Penasaran? Datang saja langsung ke bioskop, karena terakhir saya ke bioskop (24 Januari 2017) film Demi Cinta masih memenuhi layar sejak tayang perdana untuk umum pada 19 Januari 2017. 

Official Trailer Demi Cinta MNCP Movie


Saksikan sendiri bagaimana lugunya Bagus dan lucu juga kreatifnya Masbin, dua pria penghuni rusun yang hidup seadanya tapi nekat melakukan apa saja demi cinta. Nikmati juga nostalgia dengan aktor senior Barry Prima yang berperan sebagai napi bernama Toni Montana. Selain aktor berbakat Teuku Rifnu Wikana yang berperan sebagai Syamsudin, Nasya Marcella berperan sebagai Sandra, Titi Kamal dengan perannya sebagai Amara, Farali Khan berperan sebagai Cempaka dan kemunculan Oko Setiana Dewi.

Humor Cerdas Ernest Prakasa di "Cek Toko Sebelah"
Nah, film kedua yang saya tonton atas inisiatif pribadi adalah film Cek Toko Sebelah. Sebenarnya saya dan suami terlambat menonton film yang sudah tayang di bioskop sejak akhir Desember 2016 ini. Beruntung masih terpasang di layar lebar, dan kami pun menyaksikan langsung dan menjadi bagian penonton Indonesia yang mendukung film Indonesia. Soal film ini lanjut ke blog post berikutnya hari Jumat nanti yaaa. Yang pasti, saya dan suami terhibur dengan film komedi ini, dan ada pesan yang disampaikan cerdas oleh Ernest Prakasa lewat film ini. Ikuti #mybloggingjourney berikutnya ya! (WAF)


0 comments:

Memulas Bibir dengan Lipstik Halal ZAM Jadi "Mood Booster"

23.45.00 wawaraji 14 Comments




LIPSTIK alias pemulas bibir, bagi kebanyakan perempuan adalah must have item yang pasti selalu ada di dalam tas kosmetiknya, dompet atau tasnya. Coba saja tanya sebagian besar perempuan, hanya dengan memulas bibir pakai warna lipstik sesuai selera atau suasana, penampilan bisa berubah sekejap bahkan jadi MOOD BOOSTER.

Ya, kalau bagi saya, lipstik itu bagai mood booster. Tanpa lipstik saya sih merasa kurang nyaman berada dalam pergaulan apalagi kalau berencana menghadiri pertemuan. Termasuk kalau harus foto bersama, tanda eksis bersama kawan-kawan, atau sekadar mau merekam momen bareng teman. Tampil di kamera dengan wajah tanpa lipstik merekah, rasanya ada yang salah.

Meski begitu, bukan berarti saya termasuk orang yang enggak bisa “hidup” tanpa lipstik. Ada kalanya juga percaya diri saja keluar rumah atau beraktivitas tanpa lipstik. Tapi, akan lebih nyaman dan wajah terlihat sumringah dengan pewarna bibir.

Saya juga bukan penggemar makeup lengkap saat beraktivitas bahkan saat harus menghadiri pertemuan penting sekali pun, juga saat harus tampil di depan publik sebagai moderator workshop misalnya. Makeup dasar seperti pelembab wajah, lipstik, pensil alis (yang masih suka kacau aplikasinya), eye liner, sudah cukup buat saya terlihat sedikit berbeda dari biasanya. Karena memang biasanya hanya pakai lipstik dan pensil alis saja.

Saya punya alasan kenapa tak bermakeup lengkap. Masalah kulit sensitif dan dulunya pernah berjerawat parah membuat saya lebih waspada dengan makeup. Entah sudah berapa banyak dan seberapa sering saya ke dokter kulit saat dulu kulit sangat bermasalah. Ditambah lagi pernah bermasalah dengan eyeliner dan eyeshadow yang bikin infeksi kelopak mata. Eyeshadow sudah menjadi perangkat riasan wajah yang mulai saya tinggalkan. Bisa jadi karena cara membersihkan wajah yang kurang maksimal, saking lelahnya jadi cuek dengan kulit wajah. Apa pun itu, saya memang bukan penggila make up.

Tapi kalau bicara lipstik, saya rela antri untuk mendapatkan benda penting penunjang penampilan ini.


Bisnis Keluarga ZAMeccanism

LIPSTIK SELEB
Saking saya suka lipstik, kalau ada produk yang menarik perhatian rasa penasaran saya meningkat. Beberapa teman blogger saya perhatikan mereview beberapa produk lipstik yang diluncurkan termasuk bisnis baru kalangan selebriti.

Belakangan memang beberapa selebriti perempuan meluncurkan brand lipstik dengan strateginya masing-masing.

Mengenai selebriti pebisnis yang juga pelaku seni peran, Zaskia Adya Mecca, saya sudah mengetahui dia dan bisnis keluarganya Meccanism akan meluncurkan produk pewarna bibir. Sejak 2016 saya sudah mendengar rencana ini. Sambil penasaran menunggu, datanglah waktu perkenalan produk itu 7 Januari 2017.

Bagaimana lipstik diproduksi penting bagi saya. Dari perbincangan dengan pelaku industri kecantikan yang sudah berpengalaman puluhan tahun, saya mendapati pesan penting. Bagaimana sebuah produk kecantikan diproduksi, perusahaan apa di baliknya, pabrik mana yang memproduksinya, formulanya, riset dan pengembangan produknya akan sangat menentukan kualitas produk.

Tak heran jika kemudian banyak brand besar kosmetik dari luar negeri, punya produk yang selalu jadi andalan beauty enthusiast, juga pakar dan praktisi kecantikan. Kunci keberhasilan mereka mendunia dan selalu dipercaya adalah karena kualitas produksi yang terjaga.

Nah, produk terbaru Meccanism (PT Meccanism Karya Indonesia), di lini kosmetik, ZAM Lip Cream, mengandalkan pabrik kosmetik di kawasan industri Bekasi, Indonesia. Namanya PT Cedefindo yang menurut narasumber terpercaya saya, sudah punya reputasi besar dalam urusan produksi kosmetik. ZAM tidak main-main memproduksi Lip Cream, pikir saya.

Yuk Eksperimen
Sudah tahu latar belakangnya, baiklah mari kita buktikan produknya.





Lip Cream, dari formula, tekstur sampai kemasannya beda dengan lipstik biasa yang lebih padat. Lalu apa bedanya ZAM Lip Cream? Selain Matte, ZAM Lip Cream ini mengandung pelembab tinggi. Terasa dari pertama kali diaplikasikan ke bibir, sensasi creamy kental terasa dan bibir terasa penuh. Warna dan kandungan yang melembabkan kulit kemudian seperti meresap ke bibir. Warnanya pun perlahan semakin merekah sesuai variannya. Jadi tunggu beberapa detik sejak polesan pertama, selain sensasi creamy perlahan akan lebih terasa ringan, warna pun tambah merekah.

Kandungan Lip Cream dengan proteksi UV dan bahan baku yang dipastikan halal, menjadi ciri khas lain ZAM Lip Cream.  Bedanya lagi, setelah memakai ZAM Lip Cream, bibir enggak jadi kering. Ini yang penting karena kelembaban bibir tetap terjaga dan bibir tidak menjadi pecah akibat penggunaan Lip Cream.

Saya sudah membuktikan soal bibir yang tidak jadi kering ini. Saya punya masalah dengan bibir kering dan memang jadi lebih berhati-hati pilih lipstik.

Seperti lipstik Matte pada umumnya, saat mengaplikasikan pewarna bibir, warna akan menempel sempurna. Nah soal daya tahan warnanya, kembali ke aktivitas kita. Kalau banyak bersentuhan dengan makanan dan minuman, apalagi makan besar, jangan heran kalau warna lipstik akan pudar. Kandungan pelembab tinggi membuat warna lipstik matte ini memang tidak tahan lama di bibir. Tapi tak apa, selama bibir jadi terjaga dari pecah dan kering, cukup poles ulang saja Lip Cream dan penampilan kembali maksimal.
Serunya lagi, ZAM Lip Cream ini bikin saya jadi penasaran bereksperimen warna. Tanpa membaca booklet ZAM, yang ternyata salah satu isinya tentang Ombre Lips Tutorial, memadukan dua warna dan menghasilkan tampilan unik dan berani, saya sudah mencobanya sendiri.

Saya padukan varian “Plum” dengan “Red Scarlet”. Hasilnya jadi warna marun di bibir saya yang cenderung gelap. Percobaan saya ini diawali oleh ketidakpercayaan diri saya mengaplikasikan varian “Plum” dengan warna yang cenderung gelap. Karena tidak percaya diri menghadiri ulang tahun teman baik dengan lipstik gelap, saya campur warnanya. Hasilnya justru unik dan bikin percaya diri deh. 


1. Red Scarlet 2. Mixing  Plum & Red Scarlet 3. SIlk Ribbon  @wawaraji



Varian warna dan penamaan waktu untuk membedakan empat Lip Cream ZAM buat saya sih lebih dari sekadar konsep produk dan pembagian karakter.

Pembagian varian berdasarkan waktu akan memudahkan kita memilih Lip Cream yang ingin dipakai di waktu-waktu tertentu. Coba saja pakai Blush pada jam 8 pagi, meski begitu enggak ada salahnya pakai Blush saat sore hari. Enggak salah juga kalau mau pakai Red Scarlet yang merekah di siang atau sore hari asal sesuaikan saja dengan acara dan momennya. Bebas berekspresi, berani tampil beda dan pilih kosmetik yang membuat nyaman sehingga inner beauty lebih tampak menonjol, inilah pesan utama ZAM, bagi saya.

Kalau dalam bahasa “pemasaran” ZAM, empat varian dibagi berdasarkan karakter penggunanya.

Blush 8AM: Feminin and Sociable
Silk Ribbon 12PM: Outgoing and Fun
Plum 4PM: Independent and Reliable
Red Scarlet 8PM: Passionate and Adventurious

Kalau bagi saya, semua karakter itu pasti ada dalam diri perempuan. Pemilihan warna dan varian lebih kepada kesesuaian selera dan warna kulit juga warna bibir.

Ketika satu warna lipstik diaplikasikan ke bibir, tidak ada hasil yang sama antara perempuan satu dengan lain karena menyesuaikan warna kulit juga seberapa percaya diri kita tampil dengannya. Sebagus apa pun warna Red Scarlet kalau penggunanya tidak percaya diri tampil dengan warna merah menyala, rasanya hasilnya juga takkan maksimal.

Nah, uniknya, ZAM Lip Cream ini membuat penggunanya penasaran bereksperimen padu padan warna. Alhasil, empat varian itu seperti ingin dimiliki saja semuanya. 

Saya sendiri kesulitan memilih dari 4 varian ZAM Lip Cream, sampai akhirnya setelah seminggu bereksperimen, saya memutuskan memilih Silk Ribbon 12PM, Plum 4PM dan Red Scarlet 8PM yang lebih cocok untuk warna bibir dan kulit saya, juga kepribadian. Tiga Lip Cream ZAM  inilah yang bikin saya merasa tampil maksimal.

Sekadar gambaran, warna pink pada varian Blush memang akan terlihat lebih terang. Bagi kamu yang suka lipstik merah muda terang dan nyaman dengannya, 8AM cocok untuk seleramu. 

Kalau saya, jatuh cinta dengan Plum yang awalnya saya abaikan karena enggak nyaman dengan warna gelap seperti ungu muda gelap. Namun tunggu beberapa saat, warnanya akan keluar dan hasilnya saya malah jadi jatuh cinta. Serunya, Plum ini bisa jadi basic lip color yang bisa dikombinasikan dengan warna lain menghasilkan tampilan unik.

Sedangkan Red Scarlet, siapa pun yang nyaman dengan lipstik merah merekah akan suka dengan produk ini. Sementara Silk Ribbon punya warna unik, agak sulit membedakan dengan Blush kalau menyandingkan kedua lipstik ini, tapi begitu dipoles ke bibir, hasilnya beda. Jika Blush lebih terang, Silk Ribbon tetap menonjolkan warna merah muda namun lebih matang. 



My 3 Fav ZAM Lip Cream


















Bagaimana ZAM menjelaskan perbedaan keempat varian Lip Creamnya? Lima bersaudara Zaskia Adya Mecca bisa mewakili sekadar memberikan gambarannya.

Kakak tertua, Tasya Nur Medina mewakili karakter Blush 8AM, sosok yang penuh cinta, sensitif, atentif, feminin, sentimental. Adiknya, Zaskia Adya Mecca mewakili Silk Ribbon 12PM sosok yang penuh kasih, hangat, baik hati, pemurah dan supportif.

Mewakili kalangan muda, Tania Ray Mina mewakili Plum 4PM, sosok independen, percaya diri, berani, ekspresif. Sosok yang sama Marsha Natika yang sporty, selalu mencari tantangan.

Terakhir, Rifka Amalsyita mewakili Red Scarlet 8PM sebagai sosok misterius, berani tampil beda, namun punya sisi spiritual.



5 Bersaudara ZAM


Oya HARGA ZAM Lip Cream per variannya Rp 125.000 bisa dibeli di website dan Instagram @zamcosmetics atau menurut testimoni yang saya dapat di Instagram, di toko Meccanism pun tersedia, tapi saya belum membuktikannya sendiri. 

Jika ingin menjadi RESELLER, bisa juga looh, tinggalkan saja email di kolom komentar yaa jika mau informasinya. Pastinya, belum sebulan sejak launching, Lip Cream ZAM banyak dicari dan akhirnya menambah produksi di pabriknya untuk memenuhi permintaan. Jadi tunggu produksi rampung, dari sumber yang terpercaya info yang saya dapat, Jumat 20 Januari 2017 produk baru akan tersedia. 

Pilih mana? Pilih saja suka-suka, koleksi keempat variannya lebih seru karena bisa eksperimen penampilan dan sesuaikan saja dengan aktivitas harian kita. Have Fun with ZAM! (WAF)



With Humble Beauty Hamidah Rachmayanti

BloggerCrony


  

14 comments:

Blogger Jadi “Agent of Change” GERMAS, Berani Jawab Tantangan Menkes?

18.25.00 wawaraji 12 Comments


Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau GERMAS sudah diperkenalkan sejak April 2016, dan diluncurkan dalam peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) pada 15 November 2016. 

Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) aktif mengkampanyekan gerakan ini. Meski begitu, sebenarnya bukan hanya tugas Kemenkes untuk menyebar pesan Germas dan menularkan gaya hidup sehat. Germas semestinya menjadi gerakan bersama, dibesarkan bersama oleh pemerintah di pusat dan daerah, pihak swasta, perusahaan besar dan kecil, lembaga pendidikan, dan warga biasa. Sosok agen perubahan (agent of change) pada akhirnya sangat dibutuhkan untuk menularkan Germas ini di berbagai kalangan.

Lalu siapa yang menjadi agent of change Germas? Siapa saja bisa, mereka yang peduli kesehatan dan pentingnya menerapkan setidaknya tiga poin utama Germas. Apa saja tiga poin itu?

Aktif bergerak secara teratur alias olahraga teratur setidaknya seminggu tiga kali.

Makan sayur dan buah, seimbangkan makanan harian pastikan ada asupan buah segar dan sayuran.

Periksa kesehatan secara berkala, setidaknya cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, pemeriksaan kesehatan sederhana atau medical check-up lengkap berkala untuk memantau kondisi tubuh kita.

Mencari agent of change untuk mengajak orang lain bergaya hidup sehat bukan perkara mudah. Lihat saja tiga poin tadi, melaksanakannya tidak semudah menuliskannya.

Saya sendiri pun masih belum disiplin olahraga, kalau makan buah dan sayur masih bisa diupayakan apalagi belakangan tensi darah mulai drop dan kolesterol mulai tinggi yang harus mulai diwaspadai asupan makanannya. 

Kalau periksa kesehatan berkala, Alhamdulillah saya sudah mulai rutin menjalankannya. Baik periksa darah ke lab atau sekadar ke klinik terdekat untuk periksa kolesterol, gula darah, dan tekanan darah.

Saya memang punya masalah kesehatan tekanan darah rendah dan mulai gampang naik kolesterolnya kalau makanan tidak dijaga. Jadi soal periksa kesehatan berkala, saya sudah menjalankannya karena masih tetap ingin hidup sehat dan produktif.

Nah, aktif bergerak dan makan buah sayur inilah yang terdengar sederhana tapi masih saja sulit menjalankannya.

Untuk mengingatkan lagi pentingnya tiga fokus utama Germas di 2016-2017, Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI mengajak blogger ikut berpartisipasi dalam kegiatan olahraga Jumat Pagi di kantor Kemenkes.

Dalam rangka memberi contoh kepada masyarakat secara luas, Kemenkes RI rutin mewujudkan Germas dengan olahraga Jumat pagi, dengan berbagai pilihan olahraganya.
Bagi yang suka jalan cepat dan jogging, area perkantoran Kemenkes menjadi tempat yang sangat representatif untuk olahraga paling sederhana itu. Nah serunya, pegawai dan blogger yang ikut serta di kegiatan olahraga Jumat pagi 13 Januari 2017 lalu, bukan sekadar asal lari atau jalan cepat, tapi sekaligus uji kebugaran.

Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kartini Rustandi, juga ikut serta di olahraga Jumat pagi, dengan ikut kelompok uji kebugaran.





Caranya, lari atau jalan cepat dengan jarak tempuh 1,6 KM untuk mengukur VO2Max. Nah berapa lama waktu tempuh yang peserta bisa capai dengan berlari atau jalan cepat 1,6 KM. Usai menempuh jarak uji kebugaran dengan lari atau jalan cepat, akan disesuaikan dengan tabel, juga dengan melihat usia dan jenis kelamin. Dari cara ini akan terlihat berapa level kebugaran seseorang.

Saat ditemui usai rangkaian kegiatan olahraga Jumat pagi, Kartini Rustandi mengatakan uji kebugaran ini penting untuk tahu seberapa bugar tubuh kita. Boleh saja tubuh kita sehat tapi sehat belum tentu bugar.

Mendengar penjelasan Kartini Rustandi, juga Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek saat berbincang santai bersama blogger usai berolahraga senam, banyak cara sebenarnya untuk sehat. Kemenkes RI sudah memfasilitasi dengan menghadirkan instruktur senam  setiap Jumat pagi, juga menyediakan sarana latihan fisik lainnya dengan tenis meja, bulutangkis, bahkan gym yang sementara memang hanya diperuntukkan bagi pegawai kementerian.
Olahraga Jumat pagi ini ternyata juga dibuka untuk umum. Bagi karyawan yang bekerja di seputaran kantor Kemenkes bisa bergabung mulai pukul 06:00 – 09:00. 


Menkes Nila Moeloek Ikut Senam Jumat Pagi


Bagaimana menularkan semangat beraktivitas  fisik ini yang menjadi agenda penting. Melibatkan blogger menjadi salah satu cara Kemenkes untuk menyebarluaskan Germas ini. Harapannya, setiap orang yang diajak menjalankan Germas, bisa menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, atau bahkan mengajak orang lain di lingkungannya untuk turut membesarkan Germas.

Dibutuhkan agent of change, kata Nila Moeloek, dan agen perubahan untuk menularkan Germas ini bisa berasal dari berbagai kalangan, termasuk blogger untuk dirinya sendiri, bahkan kalau bisa mengajak orang lain untuk turut menjalankan Germas.

Setidaknya fokus utama Germas: Aktif Bergerak Teratur, Konsumsi Buah Sayur, Cek Kesehatan Berkala, dapat ditularkan oleh para agen perubahan ini.



Selain Kemenkes, Kementerian Keuangan juga sudah mempraktikkan Germas dengan olahraga di Jumat pagi. Setiap lembaga bahkan perusahaan pun bisa membangun kebiasaan sehat mendukung Germas ini dengan caranya masing-masing. Tidak harus olahraga serentak Jumat pagi, bisa juga lakukan hal lain yang tujuannya adalah membudayakan gaya hidup sehat dengan tiga fokus utama tadi.  Syukur kalau bisa lebih dari tiga poin dasar Germas yang menjadi fokus kampanye kesehatan di tahun pertamannya.

Nah, siapkah kita menjadi agen perubahan hidup sehat mendukung Germas? Saya bertanya ke diri sendiri, juga ke blogger yang diharapkan Menkes bisa menjadi salah satu agen perubahan untuk hidup lebih sehat. Berani kah jawab tantangan ini? Bagaimana caranya? Yuk #DukungGERMAS kita pikirkan bersama apalagi dengan fasilitas yang tersedia rasanya ajakan untuk aktif bergerak hidup lebih sehat dan produktif bisa kita wujudkan perlahan tapi pasti. (WAF)







12 comments:

5 Resolusi Pribadi 2017 "Start Strong" Punya Tujuan

11.00.00 wawaraji 6 Comments


Sebelas hari sudah di 2017, belum terlambat ucapkan ini di laman blog ku kan, Selamat Tahun Baru 2017! Apa RESOLUSI kamu?

Apa pun kondisi kita mengakhiri 2016 menyambut 2017, berbahagia lah karena masih ada umur. Semoga usia berkah dan menjadi lebih produktif bermanfaat untuk orang lain. Sungguh saya ucapkan ini bukan semata kata.

Nah, tahun baru identik dengan resolusi. Rasanya saya jarang membuat resolusi untuk diri sendiri. Dulu sih sering menulis untuk media online, tips seputar resolusi. Tapi rasanya enggak pernah menulis untuk diri sendiri, menyusun resolusi pribadi bukan jadi kebiasaan saya.

Di awal tahun 2017, saya  beranikan diri membuat resolusi, atas impian yang selama ini tertunda, atas kebiasaan yang selama ini hilang.

Resolusi 2017 bagi saya adalah doa, harapan, impian, bukan ambisi tapi perlu ikhtiar maksimal mencapainya. Ketika dituliskan dan diamini, seperti dreamboard yang semoga saja berwujud, waktunya kembalikan semuanya pada kehendakNYA. Sesungguhnya, rencana kita tak ada apa-apanya, penyerahan diri sepenuhnya menjadi yang utama dari setiap rencana.

Saya menuliskan resolusi 2017, lima hari terakhir 2016. Iseng tapi terencana. Lima hari sebelum 2016 berakhir, menulis lima resolusi. Satu resolusi per harinya. Bikin status Facebook pendek berisi resolusi supaya aplikasi berwarna di layar status Facebook itu berfungsi. Biar kece aja warna-warni sekece  Facebook yang selalu berinovasi.

Ada harapan besar di balik resolusi saya. Tak sengaja, suatu malam saya nonton acara TV, pengganti acara motivasi, yang para pembicaranya dipanggil coach. Saat itu pembicaranya Coach Bong Chandra. Nama ini sudah tak asing bagi saya, karena dulu pernah ikut teman wawancara dia, tapi sebagai pengusaha properti. Belakangan setelah itu saya baru tahu kalau dia adalah coach, life coach, career coach, yang intinya self improvement.

Balik ke acara TV yang tak sengaja saya tonton itu, saya kok jadi makin termotivasi dengan resolusi 2017 saya setelah menontonnya.

Satu kata yang saya ingat betul adalah START STRONG!

Ya, resolusi 2017 bisa dimulai tapi bagaimana cara memulainya itu akan berdampak pada hasilnya. Sekuat apa kita memulainya dan terus ikhtiar mewujudkannya sampai tahun berakhir, itu yang harus diupayakan.

Saya juga punya catatan lain dari tayangan TV itu, bahwa tak apa kok memajang resolusi di media sosial. Karena itu bisa menjadi cara untuk kita menuliskan impian, membaginya dengan harapan dan tujuan memotivasi diri sendiri. Dengan dilihat oleh orang lain, kita akan termotivasi untuk mewujudkannya. Bukan soal malu kalau tidak tercapai (kalaupun iya tak apa sih) tapi intinya motivasi mewujudkannya jadi lebih besar. Ada dorongan moral dari dalam diri dan luar diri kita dengan tertulisnya resolusi itu di media sosial.

Satu lagi soal tujuan. Resolusi akan terwujud dan berdampak kalau tujuannya memang kuat sejak awal sehingga kita punya alasan, reason bukan excuse! Ketika menuliskan resolusi tersebut, ada alasan kuat yang menyertainya sehingga kuat juga tekad mewujudkannya.

Okeh, saya jadi bersemangat. Apa saja resolusi 2017 saya dan makna dibaliknya?



1. Umroh (impian yang tertunda)
Ketika pertama kali menuliskan Umroh sebagai resolusi 2017 di Facebook, saya benar-benar bertekad mewujudkannya.

Umroh bukan keinginan yang datang tiba-tiba. Saya sangat merindukan tanah suci, sejak gagal berangkat Februari 2013 silam. Bersemangat Umroh ketika keajaiban datang ke keluarga dengan berangkatnya ayah ibu saya ke tanah suci dengan biaya penuh kakak dan bibi ibu saya. Semakin kuat tekad setelah anak perempuan saya dipanggil kembali pemiliknya. 

Pada 2013, dua bulan setelah saya melahirkan anak prematur yang butuh perhatian ekstra, dalam kondisi cuti kerja, atasan menghubungi saya bahwa ada kesempatan umroh dari rekanan.

Mbak Rofi Eka Shanty, penggagas World Muslimah Beauty, mengajak saya ikut para pemenang kompetisi Duta Muslimah itu menikmati hadiahnya, yakni Umroh.

Allahu Akbar, sungguh saya takjub, kesempatan itu datang. Semua dibiayai, pikir saya. Lalu saya membayangkan anak perempuan saya, yang masih harus menyesuaikan dengan kondisi dengan kelahiran prematurnya.

Tanpa berpikir lama, saya langsung ucapkan, saya tidak bisa ambil kesempatannya. Silakan wakilkan oleh wartawan lainnya di kantor. Saya pun menghubungi langsung mbak Eka Shanty, mohon maaf tidak bisa memenuhi undangannya. Beliau dengan santunnya menguatkan saya, "Kamu fokus 'Umroh' untuk anakmu" Aku bayangkan, kami sama-sama tersenyum dalam percakapan singkat lewat ponsel itu. Kami saling mendoakan. Ya, saya akan berjuang seperti Siti Hajar berjuang untuk anaknya Ismail. Tak apa gagal Umroh, akan datang waktunya nanti, pikir saya. Saya pun tenang, dan menikmati masa indah bersama anakku sampai dia bisa tumbuh dengan keistimewaannya sampai usia 3,5 tahun.

2014, keajaiban datang di keluarga kami. Hadiah terindah dari Allah lewat adik ibuku dan adik kakekku dari pihak ibu. Ayah dan ibuku pergi Umroh atas biaya keluarga. Kami anak-anaknya merasa malu sekaligus bersyukur. Kami belum bisa membiayai, tapi ada kerabat yang menjadi perantara Allah memberikan rejeki kepada ayah ibuku. 

Ayahku, pensiunan pedagang yang tak punya tabungan Umroh/Haji. Ibuku guru membaca Al-Quran yang selalu berjuang keras memenuhi kebutuhan sehari-hari, mendampingi dan melengkapi ayahku yang kadang niaganya tak selalu mulus. Mereka pasangan yang mencinta karena ketaatan pada Allah. Mereka mendapatkan hadiah yang indah, Umroh bersama, setelah bertahun-tahun berjuang untuk keluarganya.

Agustus 2016, tak pernah menyangka perjalanan hidup anakku berakhir. Anakku, milik Allah, diminta kembali kepada pemiliknya. Apa daya, tak ada daya apa pun kami orangtuanya. Tak ada daya kecuali minta kekuatan Tuhan untuk kami mengikhlaskannya. Sejak itu, hubunganku lebih kuat dengan Allah dan seperti selalu terhubung dengan Rasulullah dan keluarganya. Aku begitu rindu dengan Allah dan Rasulullah. Aku ingin menemui mereka meminta kekuatan dalam doa. Menuju tanah suci bertemu dan berziarah ke makan nabi dan keluarganya. Kabah selalu ada dalam pikiranku, merasa ingin dekat untuk selalu bisa menguatkan imanku. Satu per satu cerita Umroh berdatangan ketika kusampaikan niatku untuk Umroh. Satu per satu jalan terbuka setidaknya bagaimana mulai menabungnya, bacaan-bacaan,keilmuan. Banyak nama yang mendukungku tak mungkin kusebutkan satu per satu. Bunda Intan Rosmadewi begitu kuat mendukungku. Beliau berikan buku untuk bacaan, kain ihram pun diberikan kepadaku. Aku punya 2 kain ihram, satu dari ayahku, satu lagi dari bunda Intan. Kupeluk kain itu sebagai harapan semoga segera tiba waktunya kami beribadah berziarah ke Mekkah-Madinah.

Semoga Allah mampukan!




2. Menulis Buku (Buku sendiri bukan menuliskan buku orang lain)
Berani-beraninya saya menulis ini. Tapi tak apa, lagi-lagi ini bukan tiba-tiba saja tercetus.
Ada alasan di baliknya. Profilku di Kompasiana saja sudah kutuliskan, aku ini blogger newbie yang punya pengalaman menulis di media, dan sedang berupaya menulis buku.

Aku pernah menulis buku sejak 2007-2008. Saat itu menjadi freelance di Transmedia Pustaka. Cari saja di Google "Minimarket Wardah Fazriyati" akan muncul data Perpusnas dengan judul buku dan ISBN nya. 

Itu adalah buku pesanan, dengan judul yang sudah ditentukan, tugasku adalah menciptakan kontennya mulai membuat outline dan merancang isinya, termasuk mencari menggali sumber untuk mengumpulkan konten dan mengolah kata menjadi buku panduan untuk berbisnis minimarket. Saat itu pengalamanku bekerja di media menjadi wartawan ekonomi menjadi alasan di balik lahirnya buku itu. Aku dengan pengalamanku akhirnya berkesempatan menulis buku itu. Cetak ulang sekali, buatku adalah prestasi. 

Beberapa kali menjadi ghost writer juga memberikan pengalaman beda menulis buku.  

Puaskah? Belum. Karena aku ingin punya buku dari pengalaman pribadi atau setidaknya pemikiran sendiri yang kutahu harus bisa membaca selera pasar jika mau laku dibeli.

Kusimpan impianku menulis buku sendiri, karena sibuk bekerja sebagai jurnalis. Lalu kukembangkan diriku menjadi pendiri dan pengelola komunitas BloggerCrony. Kemudian memberanikan diri menjadi pekerja mandiri dalam dunia kepenulisan dan blogging juga media sosial berkaitan dengan Public Relations Consultancy.

Akhir 2016, BloggerCrony berkesempatan menciptakan event Blog to Book bersama editor/penulis/blogger Ang Tek Khun bersama Moka Media. Penerbit yang ternyata satu grup dengan penerbit buku minimarket-ku dulu.

Lalu muncullah ide mentoring menerbitkan buku. Segera kuwujudkan untuk memfasilitasi bloggers yang punya impian sama denganku.

Berproses saja, masih ada waktu 11 bulan untuk wujudkan resolusiku, terbitkan buku! Sekaligus tunaikan janjiku ke diri sendiri bahwa cerita Dahayu, anakku takkan berhenti. Barangkali dia hadir, malaikat utusan, yang punya cerita tentang pernyerahan diri, bersyukur, keikhlasan, kekuatan cinta, perjuangan hidup, anak istimewa dan banyak cerita lainnya yang bisa dituliskan menjadi, buku.



3. Membaca Buku/Kitab Suci/Blog setiap hari 

Nah kalau ini ringan saja. Sebenarnya siapa pun bisa mewujudkan resolusi sederhana ini. Bagaimana bisa konsisten itu tantangannya.

Niatan ini muncul karena kumulai lelah membaca timeline media sosial, yang lebih banyak negatif daripada positifnya. Begitu banyak bertebaran asumsi, kebencian, prasangka, yang membunuh perlahan energi positif kalau dibiarkan.

Lalu kubuat resolusi itu, batasi timeline, hanya baca cepat pilih yang baik, berlama-lama dengan yang baik, sebarkan, sudah. Jangan terpancing menelusuri bacaan timeline yang penuh dengan prasangka.

Nah kalau media sosial dibatasi, maka pilihan terbaiknya adalah membaca tumpukan buku yang tak tersentuh itu selama 2016. Juga baca Al-Quran perlu lebih sering digiatkan, juga membaca artinya agar tenang pikiran.

Membaca blog atau Blogwalking adalah cara lainnya. Tujuannya? Salah satunya supaya Alexa Rank ramping katanya. Bebas saja pilih tujuannya, tak usah berdebat. Saya juga mau kok rampingkan rangking Alexa untuk blog pribadi kalau memang blogwalking salah satu caranya, harus lebih rajin aja. Alasan utama Blogwalking adalah saya memang mau lebih banyak membaca artikel blog teman-teman komunitas. Membaca bukan sekadar baca tapi melihat tanda-tanda. Mana yang mungkin perlu diperhatikan untuk dibantu tingkatkan, mana yang bisa direkomendasikan, sambil juga meninggalkan jejak. 

Kadang saya hanya baca tanpa tinggalkan jejak. Kalau sangat terinspirasi bukan mustahil saya share artikel itu di laman Facebook pribadi,meski tidak selalu komentar di dalamnya. Biarlah Alexa Rank saya bengkak, risiko yang harus ditanggung karena saya memang belum disiplin menulis, membaca dan komentar meninggalkan jejak. Yang penting saya baca dan mencari tanda!






4. Me Time lebih sering dengan musik (smartphone, headphone dan aplikasi sudah siap dukung)

Tahun 2016 saya nonstop bekerja sebagai pekerja mandiri. Ternyata sama saja sibuknya tapi saya jauh lebih bahagia, meski jujur secara finansial pasti berbeda ada perubahan meski tak terlalu drastis. Soal ini sepertinya harus dibahas lain waktu.

Yang pasti sepanjang tahun saya merasa tak punya cukup me time. Saya suka musik tapi nyaris tidak pernah mendengarkan musik. Kalau sudah bekerja, lupa saja dengan semua perangkat itu. Dari 2 Ipod yang saya punya keduanya tak tersentuh. Headphone baru pemberian suami lah yang menjadi stimulannya. 

Saya jadi suka dengar musik lagi. Nekat "ngutang" smartphone juga menjadi cara lain supaya bisa pakai aplikasi lebih leluasa dengan performa ponsel pintar yang beneran cerdas.

Headphone, smartphone, makin mendekatkan saya dengan musik, sebagai me time.

Lalu untuk apa? Untuk memberi waktu pada diri saya rileks menikmati waktu, untuk diri sendiri. Beda rasanya bekerja tanpa dan dengan mendengarkan musik. Atau sengaja benar-benar hanya menikmati musik di waktu tertentu jika memungkinkan. Atau menonton acara musik di TV kesayangan, Breakout-Net TV. Semoga tetap jaya yah acara musiknya.

Saya tidak menargetkan hal lain seperti nonton konser misalnya. Tapi kalau ada boleh juga.

Oya, ada satu momen saya dengan musik. Sepeninggal anakku, saya pernah datang hadiri konser musik dekat rumah. Acara roadshow musik ini menghadirkan KOTAK dan Steven Jam. Gratis! Dalam momen berduka, saya dan suami paksakan diri mencari hiburan lain. Kami datang tanpa ekspektasi apa pun. Tapi kami pulang dengan perasaan yang aneh. Aneh tapi kunikmati. Musik mulai mengisi hati. Apalagi vokal Tantri Kotak yang benar-benar bikinku terkesima. Dengan kondisi usai melahirkan, Tantri maksimal dengan performanya. Steven Jam pun memuaskan penampilannya. Saya punya memori pernah mewawancarainya 2006 silam. Ternyata usai manggung dia pun masih mengenali wajah saya. Senangnya bisa berkumpul bersama orang kreatif bermusik ini.

Musik! Datang lagi yaa ke hidup saya.





5. Mulai jualan, ikhtiar dengan cara baik.


Aku punya alasan untuk jualan, meski masih samar mau jualan apa. Sudah terbanyang beberapa produk. Tapi intinya dari apa pun rencana ikhtiar itu, harus selalu menjalankan dengan CARA BAIK. 

Spesialisasiku sebenarnya jasa. Aku lebih suka mencari nafkah dari usaha jasa. Tapi ingin rasanya punya produk untuk dijual. Beneran jualan barang.

Seperti ramalan zodiak Gemini 2017 (haha percaya?) Saya bakal bisa memilih dan memutuskan karier/pekerjaan di tahun ini. Saya punya kendali untuk memilih, begitu katanya.

Ada benarnya, karena saya dihadapkan pada beberapa pilihan yang datang begitu saja. Bukan tanpa alasan kesempatan datang, sudah digariskan Tuhan pastinya, atas apa yang sudah saya bangun bertahun-tahun dari pengalaman naik turun bekerja di berbagai perusahaan sejak 2005. Buah manisnya barangkali di tahun ini, semoga saja. 

Lalu saya berpikir untuk jualan jasa travel, mewujudkan impian lama, punya usaha travel. Ada memang jalannya tapi masih samar. Namun bisa diwujudkan dengan fokus dan sedikit modal.

Rencana boleh saja, sesuka hati manusia yang kadang dangkal ilmunya seperti saya. Tapi Tuhan maha punya rencana. Saya dipertemukan dengan banyak orang dalam empat hari saja di bulan pertama 2017.

Beberapa ide lama pun bertemu jalannya. Sungguh menggelontorkan ide itu ada baiknya. Ada orang lain yang mengingatkan dan ada jalan Tuhan dan kita hanya perlu siap menerima berbagai konsekuensinya. 

Sekali lagi rencana boleh saja, manusia bebas kok berencana, tapi membuka diri dengan rencanaNYA adalah sebaik-baiknya sikap. 

Semoga Tuhan ridha dan saya bisa membaca berbagai tanda dengan rahmatNYA. Apa saja jualan saya? Ikuti  Instagram @wawaraji (haha promosi) nanti infonya di sana ajah.

Sekian sudah cerita resolusi saya. Panjang ya ternyata. Kamu? Berani menuliskan resolusimu? (WAF)


6 comments: